Merindu Kasih Cinta Haramain
Ditanah Haramain
Ingat akan kisah hentakan kaki seorang bayi untuk zam-zam
Perjuangan sang utusan dan putra untuk berdirinya rumah suci
Hingga Rasul akhir zaman untuk agama rahmatul lil ‘alamin
Ditanah Haramain
Sang utusan dilahirkan membuat tangis pilu air mata
Memadamkan api yang beribu-ribu tahun berkobar
Kelahirannya membuat tenang hati sang pemilik iman dan menggetarkan hati pengingkar iman
Ditanah Haramain
Ingat akan amanah sang Rasul bersentuhan dengan puncak-puncak yang terjal
Mereka mulai berjatuhan dengan sebuah guncangan
Hingga perintah untuk berhijrah pun datang
Ditanah Haramain
Mereka diam dan tawakkal pada Allah dan sang utusan
Tak pernah ingkar janji hingga dibalas dengan balasan yang mulia oleh Allah yang maha kuasa
Agama rahmatul lil ‘alamin kaya akan cinta dan perlindungan-Nya
Perjuangan tanpa keluh kesah, tanpa ada penodaan terhadapnya
Ditanah Haramain
Tempat berpulang hati sang kekasih tiada tara
Obat dari kerinduan hati yang berkarat
Pelabuhan cinta dan pembendung air mata
Ditanah Haramain
Cinta kasih….
Kerinduan….
Air mata yang tak sanggup lagi dibendung….
Tidak lain karena ingat akan sosokmu wahai sang kekasih
Kini, saatnya untuk kami pamit pergi
Meninggalkan sepuncak rindu kasih cinta untuk tanah haramain ini
Berat hati langkah untuk pergi
Seperti sebuah takdir, mulai mengair ditengah gunung yang terbelah oleh cinta untuk sang kekasih
Average Rating
- Annas pada “Orang yang Mampu Menandingi Gus Maksum, Hanya Yai Imam!”, -Kisah Keteladanan Yai Imam
- Siti pada Fenomena Ghosob yang Mengakar
- RandaTapak pada Self-Improvement: Meniti Paradigma dengan Lensa Berbeda
- arrofiq pada Pentas Seni Malam Literasi Menuju 1 Dasawarsa Pers Mahrusy
- Elnahrowi pada Tips dan Trik Dibalik Siswi Madin Berprestasi & The Best 1002 Nadzom Alfiyah