web analytics
AD PLACEMENT

Nasehat KH. A. Idris Marzuqi Bagi Siswa Yang Akan Tamat

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:1 Minute, 35 Second

Istilah tamat merupakan suatu hal yang khidmat, khidmat untuk merenungi betapa banyak perjuangan  selama menempuh pendidikan, seperti belajar, hapalan, musyawarah semua dilakukan. Atau merenung karena sebuah penyesalan, menyesal sebab terlalu banyak melalaikan waktu, kurang fokus dalam belajar, hingga tak terasa sebentar lagi diberi amanah untuk menjadi pengajar, bukan yang diajar.

Tak perlu menyesal dan gusar, karena tamat hanyalah sebuah akhir dari lingkup jenjang pendidikan, dalam belajar tidak ada kata tamat, Syeikh Az-Zarnuji menuqil sebuah hadis

اُطْلُبُوْ الْعِلْمُ مِنَ الْمَهْدِ اِلَي الْلَحْدِ

“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”

AD PLACEMENT

Meskipun sudah tamat, jadi pengajar atau jadi profesor sekalipun, manusia sejatinya diperintah untuk selalu belajar sepanjang waktu.

Dalam Buku Pesantren Lirboyo: Sejarah, Peristiwa, Fenomena, dan Legenda. KH. Ahmad Idriz Marzuqi menyampaikan nasihat penting, terlebih bagi santri yang akan menamatkan jenjang madarasahnya:

  1. Kunci sukses belajar adalah Mempeng (Bersungguh-sungguh) dan Tamat

Walaupun selama menuntut ilmu itu belum bisa untuk menguasai dan memperdalam ilmu yang dimiliki, Yai Idris tetap menekankan untuk tidak berputus asa, tetap muthola’ah (mengulangi pelajaran) dan yang paling penting selesai hingga lulus madrasahnya, sebab ketika sudah lulus itu ada nilai tersendiri, bahkan yang belum bisa apa-apa, insyaallah nanti jadi paham perihal ilmu yang sudah dipelajari.

  1. Setelah tamat usahakan untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki

Ketika ilmu sudah matang didapatkan dari pondok pesantren, alangkah baiknya untuk diajarkan, agar bermanfaat bagi masyarakat. Kurang baik kalau sudah tamat tapi terlalu fokus terhadap pekerjaan, nanti kurang maksimal ketika menyampaikan ilmu di tengah-tengah masyarakat.

AD PLACEMENT
  1. Walaupun sudah pandai, Ngaji jangan sampai lalai

Penguasaan ilmunya sudah matang, bisa menjawab berbagi macam persoalan di masyarakat, tapi kalau ngajinya tidak istiqomah itu juga kurang baik, beliau berpesan, “Jangan sekali-kali mengandalkan kecerdasan otak, namun andalkanlah rajin dan tekun mengaji.”.

Semoga kita dapat mengambil ibrah dan manfaat dari Nasihat yang disampaikan beliau.

Sekian, Semoga Bermanfaat.

Wallahu A’lam.

AD PLACEMENT

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Ngaji Gus Reza: Al-Qur’an sebagai Mukjizat yang Never-Lasting

Ngaji Gus Reza: Al-Qur’an sebagai Mukjizat yang Never-Lasting

Ngaji Gus Reza: Ilmu itu Sportif dan Objektif

Ngaji Gus Reza: Ilmu itu Sportif dan Objektif

Valentine Day: Sejarah dan Hukum

Valentine Day: Sejarah dan Hukum

Menjaga Adab Membagun Hubunggan Baik

Menjaga Adab Membagun Hubunggan Baik

Ning Ochi Jelaskan Keistimewaan Islam, Kisah dan Sejarahnya

Ning Ochi Jelaskan Keistimewaan Islam, Kisah dan Sejarahnya

AD PLACEMENT