Adik kandung dari Yai Imam, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, mengungkapkan tentang keberkahan ketika sering berkumpul dengan habaib dan para ulamanya’
“Alhamdulilan bisa berkumpul bersama habaib, dengan menatap wajahnya saja bisa mengantarkan kita ke surga,” Ucap beliau.
Buya Kafa juga menambahkan terkait Pondok Pesantren itu memiliki ciri khas masing-masing, seperti kisahnya KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Abdul Karim.
“Pondok pesantren itu memiliki ciri khas masing-masing, kemarin saya dapat cerita, bahwa KH. Hasyim Asy’ari tiap hari selasa beliau ngajinya libur, karena membimbing masyarakat dalam perekonomian, sosial. Begitu juga, KH. Abdul Karim tiap selasa ngajinya libur, sebab mengulang jin-jin dempol, hingga suatu saat pernah jin nya ngamuk, menuntut untuk membacakan kitab.”
Beliau mengingatkan lagi, bahwasanya kiai-kiai itu meneruskan perjuangan nabi dalam menegakan kebenaran dan melawan kedzaliman,
“Kiai-kiai ini meneruskan perjuangan para nabi, dan para nabi itu selalu menantang kedzaliman, Nabi Musa melawan Fir’aun yang dzolim, Nabi Ibrohim melawan Raja Namrud, juga kanjeng Nabi Muhammad Saw, melawan kaum jahiliyah, tidak berkompromi untuk melawan kedzaliman,
أَلَا لَعْنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ”
Tutur Putra Yai Mahrus ini.
Selain itu, penting bagi kita untuk selalu mengedepankan sikap tawadu’ terhadap siapa saja,
“Ada sebuah cerita, orang yahudi konflik dengan orang anshar, si Yahudi berkata demi Nabi Musa yang mengalahkan seluruh manusia, padahal pas itu ada Kanjeng Nabi Muhammad Saw, lantas Orang Yahudi tersebut ditampar oleh Orang Anshor, menanggapi hal tersembut Kanjeng Nabi marah, tapi Nabi marah matanya saja yang merah, karena nabi itu sangat pemalu, sehingga ucapan-ucapan kotor tidak keluar, lantas Orang Anshor ditanya, mengapa memukul, Anshor menjawab, karena mengutamakan Nabi Musa dari nabi-nabi lain, nabi berkata, kamu sekalian jangan mengunggulkan antara nabi dengan nabi yang lain, dalam artian merendahkan, selalu tawadhu’.”
Pungkas Yai Kaffa pada saat memberikan nasihat di Haul Yai Imam yang ke 12.
.