Ngaji Syamail Fashlun Tsani: Penglihatan Kanjeng Nabi Muhammad SAW
Usai menceritakan kisah perjalanan sang petualang hebat dari Negri Paris Salman Al-Farisi, Ngaji Syamail telah memasuki bab dua yakni menceritakan tentang penglihatan kanjeng Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab dijelaskan, Rasulullah itu dapat melihat di waktu malam hari tanpa bantuan lampu atau sinar, karena sesungguhnya beliaulah sang cahaya. Sehingga ketika dalam kegelapan beliau dapat melihat seolah-oleh dalam siang yang terang-benderang.
Kemudaian dijelaskan lagi, kanjeng nabi itu mampu melihat siapa yang berada di belakangnya tanpa harus bersusah payah menoleh. Beliau juga mampu melihat Bintang Suroya yakni sebuah bintang yang letaknya sangat jauh dengan mata telanjang tanpa bantuan.
Diceritakan juga, meskipun beliau mampu melihat dalam kegelapan, beliau tidak mau masuk kedalam rumah yang gelap sebelum rumah tersebut diberi pencahayaan.
Disebutkan dalam Kitab Syamail Rasulullah senang sekali melihat benda-benda yang berwarna hijau seperti tumbuh-tumbuhan dan beliau juga senag melihat aliran air. Dua perkara yang disenangi Rasulullah ini, ternyata bisa memanjangkan umur dan ditambah lagi satu perkara yakni melihat yang tampan-tampan dan cantik-cantik. Maksudnya kita melihat ulama-ulama, kiai-kiai, dan orang-orang sholeh solehah. Karena hal ini dapat menghadirkan pahala untuk kita.
Ning Ochi menambahkan, “Apalagi jika diniatkan yang banyak dan baik-baik dalam hati. Insyaallah itu bisa menjadi sebuah do’a,” kemudian, dijelaskan lagi, Rasulullah itu suka melihat kepada sebuah buah yang bernama utruj juga buah apel yang merah.
Terakhir Ning Ochi berpesan, “Siapapun yang berada di pondok ucapannya itu ma’bul. Maka jangan sampai mengucapkan yang kotor karena itu bukan cerminan seorang santri.” Wallahu a’lam.