Ngaji Syamail Part 3: Ketampanan dan Fisik Kanjeng Nabi
Kesempurnaan iman merupakan hal yang didambakan setiap insan. Akan tetapi, memperoleh kesempurnaan iman tak semudah membalikan telapak tangan. Sebuah hadist menyebutkan bagian dari kesempurnaan iman ialah meyakini bahwa ketampanan nabi itu tidak terbagi.
Tidak ada ketampaan yang melebihi beliau baik sebelum ataupun sesudah beliau. Setampan itu kah? Ya, sangat rupawan hingga Imam Al Qurtuby pun menyebutkan bahwa ketampanan beliau itu tidak dapat dibayangkan, seolah mata akan terlepas ketika membayangkan ketampanan beliau.
لم يظهر لنا تمام حسنه صلى الله عليه وسلم ؛ لأنه لو ظهر لنا تمام حسنه لما طاقت أعيننا رؤيته صلى الله عليه سلم
“Sesungguhnya ketampanan rosul yang tampak itu tidaklah semuanya dan tidak akan mampu kita menatap ketampanan beliau sebab mata ini bisa copot karenanya.”
Mahkota (kepala) Rosulallah
Ukuran mustoko (kepala) kanjeng nabi tidaklah terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Akan tetapi mustoko beliau itu berisi, sesuai dengan ukuran ketampanan beliau. Rambut yang tumbuh di sekitar mustoko beliau tidak berbentuk kriting juga tidak lurus, justru bergelombang. Jenis rambut seperti ini sering kali kita sebut ikal. Setiap helai rambut
rosulullah itu tidak tebal dan tidak kaku, sehingga mudah diatur.
Ada tiga model rambut yang kerap digunakan oleh rosulullah; alwafiroh dengan ukuran panjang pas ditelinga beliau, allummah panjangnya hingga tepat dibawah telinga, aljummah model rambut menjuntai keatas pundak (sebatas diatas pundak tidak sampai ke tengah). Perlu kita ingat, bahwa panjangnya rambut beliau tidak membuat beliau terlihat seperti para wanita. Hal itu justru semakin menambah karisma, dan wibawa beliau.
Wajah rosulullah
Wajah rosulullah tidak gemuk, juga tidak tembem. Justru tergolong tirus akan tetapi tidak kurus. Tirus yang pas sesuai dengan takaran ketampanan versi kekasih Allah. Bentuk wajah beliau tergolong oval sedikit lonjong. Dengan porsi sedikit berisi dan warna putih kemerahan (humairo). Selain pipi yang indah, disempurnakan pula dengan bibir yang luas akan tetapi tidak tebal. Cukup melelehkan mata yang memandang tatkala senyum di bibirnya terukir dengan indah. Mata yang tajam dan senantiasa menundukan pandangan. Dihiasi sedikit motif disekitar pekatnya hitam legam dipupil mata beliau, tercampurnya putih mata dengan urat kemerahan dimatanya semakin membuktikan kesempurnaan ciptaan tuhan.
Kedua alis yang begitu indah, terlihat bersambung namun nyatanya tidak. Bulu mata yang lebat nan lentik seolah bertumpuk satu sama lain semakin menambah keindahan kilau dimata beliau. Bahkan, diibaratkan seperti kilau perak murni. Begitu tampan hingga hanya dapat dirasa dan dilihat keindahannya, tidak ada kata yang
mampu menandingi keindahannya, sekalipun ia merupakan penyair ulung.
Wajah yang senantiasa berseri-seri ketika tertawa. Manik mata yang senatiasa berkilauan cahayanya. Kebiasaan bercelak sebelum tidur yang kini disunahkan bagi para pengikutnya, semakin menambah pesona dalam setiap lirik matanya. Wajah oval lonjong, tidak bulat gemuk ataupun kurus. Bola mata sangat hitam, bola mata lentik seolah bertumpuk satu sama lain.
Postur tubuh kanjeng nabi
Postur tubuh rosulullah secara tidak langsung juga menjadi bagian dari mukjizat beliau. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, akan tetapi dimanapun dan bersama siapapun beliau berdiri beliau tetap terlihat paling tinggi. Ibarat kata postur tubuh beliau menyesuaikan bersama siapa beliau berdiri. Makna dibalik keajaiban ini ialah bersama siapapun dan dimanapun beliau tetaplah menjadi sosok yang paling menonjol dan menjadi pemimpin.
Dada yang bidang disertai ratanya ukuran dada hingga perut semakin menambah kesan berdamage beliau. Tergolong sixpack, berisi namun tidak buncit. Dihiasi dengan rambut-rambut halus di tengah dada beliau.
Umumnya manusia, beliau juga memiliki bulu tipis yang tumbuh ditangan dan kaki beliau. Cap istimewapun beliau miliki. Berupa satu tanda kenabian di bagian pundak sebelah kanan yang menarik perhatian Salman untuk membuktikan.
Gaya jalan rosulullah
Paras yang begitu memikat. Gaya jalan yang elok nan berirama. Menyamai jalannya kapal diatas gemuruh ombak lautan. Terlihat anggun namun menyiratkan ketegasan. Langkahnya pelan namun bukan berarti bermalas-malasan. Langkahnya cepat tapi bukan berarti tergesa-gesa. Tidak cepat juga tidak lambat. Pijakan tanah yang pelaan namun menunjukan keperkasaan. Di bawah telapak kaki nabi bagian tengah terdapat sedikit daging. Sehingga membuat jejak kaki beliau terlihat sempurna membekas di tanah. Di tumitnya juga terdapat sedikit daging.
Gaya jalan beliau yang penuh keperkasaan dan menunjukan bahwa kita sebagai umat muslim itu jangan menunjukan kelemahan dan kelesuan, akan tetapi sebaliknya. Hendaknya kita menunjukan kekuatan, dan keberanian. Tidak hanya irama jalannya yang sangat indah, pandangannya pun menunduk tidak menoleh
ke kanan dan ke kiri akan tetapi fokus dan santun.
Air tubuh rosulullah
Aroma minyak wangi misik, tak lebih wangi dari aroma keringat rosulullah. Air kencing rosulullah pun juga tidak bau, bahkan ada yang pernah meminumnya. Kejadian ini terjadi ketika rosul sedang menginap dirumah salah seorang kerabat beliau. Suatu malam, beliau berkeinginan untuk kencing. Dikarenakan ada udzur yang membuat beliau tidak bisa ke kamar mandi, membuat beliau terpaksa kencing disebuah wadah. Kemudian beliau simpan
wadah tersebut dibawah meja dengan niatan akan membuangnya dipagi hari nanti.
Tanpa beliau ketahui, salah seorang penghuni rumah itu pun terbangun dan kehausan sehingga membuat ia mencari air minum. Pucuk dicinta ulampun tiba, ia melihat sebuah wadah berisi air. Tak perlu pikir panjang, langsung ia teguk air dalam wadah itu hingga habis tanpa ia tahu bahwa itu ialah air kencing rosululah. Hingga di pagi harinya rosulullah pun terheran-heran, melihat wadah air kencing itu sudah kosong. Dan mengetahiu bahwa tuan rumah telah meminum air dalam wadah itu. beliau terkejut, dan langsung menjelaskan bahwa itu sesungguhnya ialah air kencing rosullah. (kisah ini diceritakan oleh Ning Hj. Ita RosyidahMiskiyah)
Akhlaq rosulullah
Ketika beliau sedang berjalan kemudian ada yang memanggilnya, maka beliau akan membalikan seluruh bagian tubuhnya dan memberi perhatian penuh kepada yang memangggilnya, diiringi dengan ukiran senyum manis dibibirnya. Siapapun yang melihat nabi, pasti ia akan jatuh hati. Begitulah ungkap beberapa sahabat.
Akhlaq yang mulia, dan perlakuan yang lembut dan sikap ramah terhadap semua, membuat
orang-orang senang mengenalnya.
Humble.
Saling menyapa bila bertemu dengan saudara dan para sahabatnya. “Assalamuaikum” menjadi kalimat pertama yang terucap dari lisannya setiap memulai sapa. Lisan yang santun, dengan tutur kata yang mulia, senantiasa berkata apa adanya membuat semua orang percaya bahwa ia adalah sosok yang luhur budi pekertinya. Dermawan dan penyanyang terhadap semua kalangan, menjadi bukti bahwa beliau benar-benar utusan yang menegakkan rahmat bagi seluruh alam.
Nb: tulisan ini hanya untuk menceritakan betapa agung dan luhurnya baginda nabi, tentu pada kenyataannya beliau jauh lebih luhur dari apa yang saya tuliskan. Karena sesungguhnya tidak ada kata yang mampu mengungkap keluhuran sang baginda sekalipun penulisnya penyair ulung yang pandai berkata-kata.
Wallahua’lam.