web analytics
AD PLACEMENT

Ning Ochi Ingatkan Sejarah dan Dedikasi Yai Imam Untuk Al Mahrusiyah.

AD PLACEMENT
1 0
Read Time:4 Minute, 6 Second

Berangkat dari sambutan Ustadzah Nur Nur Wahidah pada malam puncak harlah 21 terkait replika sejarah pondok pesantren HM Al-Mahrusiyah dari awal penamaan hingga kisah perjuangan yai imam dalam mendirikan dan mengembangkan ponpes al mahrusiyah. Ning Hj Ita Rosyidah Miskiyah mengingatkan kepada kita semua untuk senantiasa mengingat dan menjadikan sejarah serta dedikasi Yai Imam dalam mendirikan pondok pesantren sebagai tolak ukur dalam setiap langkah Al Mahrusiyah dan senantiasa menjadi pepeling bagi kita semua.

21 tahun perjalanaan Al Mahrusiyah menjadi saksi atas kesungguhan perjuangan Yai Imam dalam meningkatkan eksistensi Pondok Pesantren Al Mahrusiyah, bukan sekedar eksistensi semata melainkan eksistensi yang dibarengi dengan keberkahan juga.

Usia 21 merupakan spesifikasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas al mahrusiyah menjadi lebik baik dan terus membaik. Menjadi King leader bagi pondok pesantren lain agar senantiasa berkontribusi meningkatkan kualitas mereka dan meningkatkan citra pondok pesantren dalam melebarkan sayap dakwah islam.

Beliau mengibaratkan meningkatkan kualitas dan citra pondok pesantren dengan hal yang menjadi hobi para remaja belakangan ini yakni skin care. Ibarat wajah yang selalu dipoles dengan skin care supaya tetap terlihat cantik dan semakin cantik, begitu juga dengan pondok pesantren harus selalu digiatkan dalam meningkatkan kualitas dan citra pondok pesantren.

AD PLACEMENT
Also Read: Tragedi Trisakti

Apabila skincare untuk wajah berupa krim siang dan malam, skin care untuk Al Mahrusiyah adalah dengan senantiasa bermuhasabah diri. Sudahkah kalian berkontribusi untuk pondok pesantren? sudahkah kalian mentaati peraturan pondok pesantren? sudahkah kalian menjalankan setiap aktivitas pondok pesantren? hal-hal tersebut merupakan hal yang perlu kita perhatikan sebagai pondasi utama dalam membangun Al Mahrusiyah gemilang, menjadi Al Mahrusiyah yang semakin glowing dan glow up.

Glowing dan glow up merupakan misi untuk usia 21 tahun Al Mahrusiyah yang semakin dewasa ini. Menjadikan Al Mahrusiyah glowing melalui revolusi pembangunan Sakan Darsy dan menjadi glow up dengan peningkatan kualitas santri dan pondok pesantren sehingga dapat menciprakan generasi unggul di era society 5.0 yang dapat menjadi nahkoda bagi orang-orang disekitarnya.

Semakin dewasanya usia Pondok Al Mahrusiyah tentu tidak terlepas dari barokah para masyayikh lirboyo dan Yai Ustman Al Ishaqi. Untuk itu agar senantiasa mendapat barokah beliau semua, serta barokah dari para maikat yang menghamparkan sayapnya bagi para pencari ilmu kita harus senantiasa intropeksi diri, kembali menata niat dengan niat lillahita’ala, niat dan tujuan tholabul ilmi yang benar.

Dengan begitu maka seseorang pantas untuk menerima hamparan sayap malaikat, karena tidak semua orang yang menuntut ilmu itu menerima hamparan sayap malaikat kecuali mereka yang memenuhi standar kriteria diatas. Bagaimana mungkin?

AD PLACEMENT

Ya, karena tidak mungkin para malikat dan ikan-ikan di samudera mau mendoakan dan menghamparkan sayapnya hanya untukmorang yang menyalahgunakan ilmu melalui niat dan tujuan yang salah. Untuk itu maka sudah seharusnya bagi kita untuk selalu mentajdid niat setiap harinya. Sudah benarkah niat dan tujuan kita? sudah berkontribusikah kita untuk pondok pesantren? seberapa banyak khidmah yang sudah kita berikan untuk pondok pesantren? sejauh manakah suluk kita?

Memang yang namanya manusia itu tempatnya salah dan lupa, tapi justru itulah yang menjadi keistimewaan manusia karena dengan begitu manusia memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik. manusia memiliki peluang untuk yartafi’ meningkatkan derajatnya disisi Allah SWT.

Muhasabah diri merupakan salah satu cara untuk yartafi’disisi allah. Dengan mengingat dedikasi apa yang sudah kita berikan untuk pondok pesantren, mencurahkan segala waktu dan tenaga hanya untuk pondok pesantren.

“Semoga berkat barokah acara puncak pada malam hari ini, hati kita lebih dibersihkan oleh allah dari segala bentuk maksiat, dan menganntarkan kita kepada cahaya ilmu yang lebih terang. Dengan cara mendedikasikan seluruh waktu dan tenaga hanya untuk ilmu. pusing karena belum doll hafalan, tidak tidur saat malam demi belajar, Nikmatilah itu semua karena pada hakikatnya itu bukanlah pahitnya masa belajar. Melainkan indahnya masa-masa manis menuntut ilmu” tutur putri bungsu Yai Imam tersebut.

AD PLACEMENT

Beliau juga dawuh bahwa semua ilmu itu butuh riyadhoh, tanyakan pada diri kita kenapa kok gak paham? Kenapa kok susah menghafal? Jangan cuma tanya kenapa, tapi kita perlu intropeksi diri, mungkin ada yang salah.

Entah dengan hati kita yang kotor ataupun dengan perbuatan yang tidak semestinya kita lakuakan sebagai seorang penuntut ilmu, karena semua itu sangat memepengaruhi terhadap ilmu yang kita dapatkan.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti diatas hendaknya kita, senantiasa menjaga perasaan guru, menjaga adab baik di depan maupun di belakang beliau, kita juga harus memuliakan ilmu salah satunya dengan tidak meletakkan kitab atau hal-hal yang berkaitan dengan ilmu ditempat yang tidak semestinya.

Jangan lupa juga untuk selalu bertwasul kepada para masyayikh dan mushonif.

Adab yang buruk itu bisa menghambat masuknya ilmu kedalam hati kita. Untuk itu kita perlu tazkiyatun nafsi dan tazkiyatul qolbi. Karena ilmu merupakan cahaya allah. Untuk itu sebelum menerima ilmu hendaknya kita bersihkan terlebih dahulu tempatnya ilmu yakni hati. Salah satunya dengan bermuhasabah diri dan menjauhi maksiyat.

Untuk itu mari kita glowingkan Al Mahrusiyah dengan membersihkan hati, perbaiki mu’asyaroh pada kawan maupun lawan sehingga semua menjadi teman, dan mari kita jaga akhlaq dan adab demi menjaga citra pondok pesantren dengan bingkai islam rohmatan lil alamin. Wallau a’lam.

 

 

 

About Post Author

Alifia Azzahra

Santri Mahrusy, pengemis syafaat Nabi asal kediri
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Santri Mahrusy, pengemis syafaat Nabi asal kediri

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Tragedi Trisakti

Tragedi Trisakti

Masihkah Marsinah?

Masihkah Marsinah?

Yai Imam, Manaqib, dan Majelis Dzikir

Yai Imam, Manaqib, dan Majelis Dzikir

Trinil, Kartini Kecil

Trinil, Kartini Kecil

Bekal Dalam Mencari Ilmu

Bekal Dalam Mencari Ilmu

Sholat Tarawih Cepat, Bagaimana Hukumnya

Sholat Tarawih Cepat, Bagaimana Hukumnya

AD PLACEMENT