web analytics

Ning Ochi Pimpin Do’a Bersama di Ponpes HM Al-Mahrusiyah Putri, Sambut Tahun Baru Islam

Ning Ochi Pimpin Do’a Bersama di Ponpes HM Al-Mahrusiyah Putri, Sambut Tahun Baru Islam
1 1
Read Time:3 Minute, 42 Second

PERS MAHRUSY-Kediri. Bulan Muharam merupakan salah satu dari beberapa bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. karena pada Bulan Muharamlah Islam memasuki usia barunya, tak heran bila umat muslim menyambut bulan tersebut dengan penuh suka cita.

Bahkan kita juga dianjurkan untuk membaca do’a akhir tahun dengan tujuan semoga tahun yang telah kita lalui sebelumnya dapat kita tutup dengan kebaikan dan menjadi akhir yang baik.

Selain menjadi akhir yang baik kita juga dapat mengawali tahun selanjutnya dengan do’a awal tahun supaya menjadi tahun yang lebih baik, begitulah tutur Ning Hj. Ita Rosyidah Miskiyah dalam mauidzoh hasanah tadi malam (29/07).

Acara istimewa tersebut diawali dengan jamaah sholat ashar, kemudian dilanjutkan dengan khotmil qur’an yang dipimpin oleh Ustadzah Widya Listiani, usai pembacaan do’a khotmil sambil menunggu kerawuhan Ning Ochi, acara diisi dengan pembacaan sholawat bersama, hingga tepat pukul 16.50 beliau rawuh, acara dilanjutkan dengan pembacaan do’a akhir tahun oleh Ning Hj. Ita Rosyidah Miskiyah.

Ning Ochi mengutip Dalam kitab Kanzun Najah Wa Surur beliau sempat membacakan beberapa amalan serta keutamaan dibulan penuh rahmat ini. Muharam adalah bulan yang utama untuk berpuasa selain Bulan Ramadhan, Dzulhijjah, Dzulqo’dah, dan Sya’ban.

Begitu mulianya bulan ini hingga Rasulullah SAW. menuturkan dalam sabdanya barang siapa yang berpuasa diawal tahun maka Allah akan menjadikan itu sebagai kafaroh lima puluh tahun, dan satu hari berpuasa di bulan muharam sama dengan tiga puluh hari berpuasa.

Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan muharam, yakni di Hari Kamis, Jumat dan Sabtu secara bertutut-turut maka ia akan mendapat pahala seperti halnya pahalanya orang yang berpuasa tujuh ratus tahun, sungguh mulia bukan?

Sebab itulah, tidak heran bila ketika dihari penimbangan amal kelak (yaumul mizan) timbangan amal umat Nabi Muhammad tidak kalah saing dengan umat nabi terdahulu yang masa hidupnya beratus tahun jauh lebih

lama dibanding umat Islam yang hanya puluhan tahun. Karena hanya dengan tiga hari kia berpuasa di Bulan Muharom sama dengan kita berpuasa tujuh ratus tahun.

Selain berpuasa kita juga disunahkan untuk membaca ayat kursi sebanyak 360 kali, dan diwajibkan membaca basmalah dalam tiap-tiap awal ayat kursi. Di hadapan seluruh santri, putri Yai Imam ini juga menyampaikan bahwa pada malam satu Muharam kita dianjurkan untuk ihyaul lail yakni menghidupkan malam.

Tidak hanya dengan sholat, ataupun membaca Al-Qur’an, tapi kita juga bisa menghidupkan malam tahun baru ini dengan membersihkan lingkungan sekitar, mencuci, membereskan lemari, serta ibadah-ibadah lain yang penting dilakukan dengan niat ihyaul lail.

Dalam kesempatan ini beliau juga memberi ijazah yang beliau dapatkan dari Alm. Almaghfurllah Yai Imam Yahya Mahrus yakni menulis lafadz bismillahirrahmanirrahim sebanayak 113 kali supaya kita terbebas dari gangguan,jin dan sebangsanya.

Dalam penulisan lafadz basmalah ini ada beberapa ketentuan yakni:

• Harus dalam keadaan suci

• Menghadap kiblat

• Tidak berbicara selama menulis

• Setiap bulatan huruf mim dan ha’ diberi lubang. Seperti contoh: بسم الله الرحمن الرحيم

• Dibaca dari awal hingga akhir

• Kertas dilipat

• Kertas disimpan ditempat yang  layaknya. seperti halnya dompet, almari;dll

Melalui amalan ini kita bertafa’ulan pada Al-Quran karena dalam setiap surat Al-Quran selalu diawali dengan basmalah kecuali pada Surat At-Taubah, sebab itulah kita hanya menulis hingga 113 kali saja.

Lubang pada tiap huruf mim dan ha’ ini dengan harapan melalui empat lubang tersebut kita diberi kesempatan untuk minum pada empat sumber mata air di surga.

Batas maksimal penulisan lafadz basmalah mulai malam tanggal 1 Muharam hingga sebelum Maghrib memasuki tanggal 2 Muharam.

Selain itu Ning Ochi juga menganjurkan kepada seluruh santri untuk tafa’ulan serta tabarukan pada fiilnya (perbuatan) Sayyid Muhamad Al-Maliki dengan meminum

susu putih dengan harapan supaya tahun-tahun kedepannya menjadi tahun yang putih seputih susu, bersih, dan penuh dengan kebaikan.

Waktu meminum susu dibatasi hanya di malam 1 Muharam hingga menjelang Shubuh. Berikut adalah niat ketika kita akan meminum susu,

نويت كما نوى سلفنا الصليح

Kemudian niat yang kedua yakni,

اللهم برك لنا فيه وزدنا منه

Dalam Kitab Kanzun Najah Wa Surur juga telah dijelaskan bahwa barang siapa yang membaca do’a awal tahun, itu berarti dia sudah pasrah dan yakin bahwa kita dijaga oleh malaikat.

Begitulah amalan serta ijazahan yang sempat beliau berikan kepada seluruh santri, usai pembacaan do’a awal tahun acara dilanjutkan dengan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dan diakhiri dengan maulid ad-diba’i.

itulah hakikat tahun baru sesungguhnya, diakhiri dengan kebaikan dan diawali dengan kebaikan pula agar senantiasa penuh dengan hal-hal positif.

Acara berakhir pukul 22.30 dengan harapan semoga tahun-tahun kedepannya menjadi lebih baik, amiin. Wallahu a’lam.

About Post Author

Alifia Azzahra

Santri Mahrusy, pengemis syafaat Nabi asal kediri
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like