Pegangan Hidup Agar Sukses, Bukan Soal Nilai, Angka, Maupun Statistik!
0
0
Timnas U23 memperoleh hasil memuaskan dengan melaju sampai semifinal di Piala Asia U23 yang berlangsung di Qatar. Terlepas dari status sebagai tim dengan peringkat terbawah, timnas debutan di turnamen ini ataupun skuad yang tidak terlalu mahal. Skuad garuda muda membuktikan bahwasanya angka bukan menjadi patokan sebuah kesuksesan. Kerja keras, kekompakan dan rutinitas latihan menjadi kunci sebuah kekuatan dan kebersihan.
Melihat rekam jejak Timnas U23 seharusnya menjadi pelecut bagi kita semua, bahwa sebagus apapun nilai akademik, kalau hanya menggantungkannya, tanpa ada wujud kerja nyata, maka orang-orang tersebut seperti halnya debu yang berterbangan, pergi saja tanpa ada bekas. Hal ini sudah banyak kita jumpai dimana-mana, seseorang lulusan universitas ternama akan kalah dari lulusan SMA yang istiqomah memberi pengajaran bagi anak-anak jalanan, ini soal keilmuan, soal kekayaan, sudah familiar mendengar nama steve jobs, marck zuckeberg ataupun bill gates, mereka tetap sukses, walaupun putus sekolah di tengah jalan, tetapi iktikad kerja keras dan kemauan luar biasa menjadi kunci dari karir hidupnnya hingga sekarang.
لا أقعد الجبن عن الهيجاء # ولو توالت زمر الاعداء
Aku takan putus asa dalam meraih cita-cita sejati # walau cobaan datang silih berganti menghadangku. (Alfiyah Ibnu Malik)
Menurut hemat penulis, ada 4 perkara jitu untuk menopang kesuksesan seseorang,
Pertama, Istiqomah. Imam Ghozali mengatakan,
لأَخَيْرَ فِي خَيْرٍ لَا يَدُوْمُ بَلْ شَرٌّ لَا يَدُوْمُ خَيْرٌ مِنْ خَيْرٍ لَا يَدُوْمُ
Sebuah perkara tidak dikatakan jika itu tidak terus menerus (Kontinyu), bahkan sesuatu yang jelek yang berkesinambungan lebih baik dari pada sesuatu yang baik tapi tidak berkesinambungan. (Imam Ghazali).
Inilah pentingnya istiqomah, sehebat apapun cobannya, sesulit apapun rintangan tersebut, jangan menyerah, selagi itu baik maka laksanakanlah, insya allah, kamu akan mendapatkan hasil positif.
Kedua, Kerja Keras.
Mau dibilang apa, jika seharian hanya rebahan di kasur dari pagi hingga mendekati dzuhur. Orang kalau punya impian yang maju, pasti tidak akan tinggal diam, ia merasa merugi kalau waktu yang diberikan oleh Allah Swt ia sia siakan, jangan sampai kita terlena, bukankah dalam Surat Al-Asr sudah diingatkan,
وَالْعَصْرِ
Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ
sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.
Mulai dari sekarang, ubah kebiasaan malas menjadi pribadi yang profesionalitas,
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ
(رواه الطبرني والبيهقي)
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).
Ketiga, Kejujuruan.
Apa rasanya jika dibohongi oleh seseorang, rasa kecewa, dendam dan sudah tidak percaya lagi. Apabila sifat bohong masih melekat pada dirimu, maka itu menjadi musibah terbesarmu. Kamu akan sulit untuk bekerja sama dengan orang lain, dan tidak akan mendapatkan kepercayaan sesama manusia, sebuah kaidah arab mengatakan
أَرْبَعَةُ تَسْوَدُّ الْعَبْدُ الإِمَارَةَ الْعِلْمُ الصِّدْقُ الْأَدَبُ الْأَمَانَةُ
Empat persoalan menjadikan seseorang pemimpin/ dipercaya banyak orang; Ilmu, jujur, etika dan dipercaya.
Sekian, Wallahu A’lam.
