web analytics

Gus Izzul & Ning Nana Hadiri Grand Opening Harlah PP. Putri di Asrama Ar Roudhoh

Gus Izzul & Ning Nana Hadiri Grand Opening Harlah PP. Putri di Asrama Ar Roudhoh
Semarak Harlah 21
0 0
Read Time:3 Minute, 9 Second

Pers Mahrusy-19/12/22 Slogan “Asah Life Skill Generasi Z menuju Mahrusy Unggul di Era Society 5.0”, menjadi sebuah harapan santri untuk pondok pesantren putri tercinta ini, hari ini pembukaan Harlah 21, sebagai cara santri menunjukkan bakatnya dan mengekspresikan dengan berbagai perlombaan yang akan dimulai diawali dengan LCC (Lomba Cerdas Cermat) tertanggal 22 Desember 2022, disusul Lomba Lalaran, Lomba MSQ, Miss Mahrusy dan Lomba Handy Craft yang dipresentasikan setelah menemukan pemenangnya. Bertempat di Aula Asrama Ar-Roudloh, pembukaan harlah 21 ini terlampaui dengan sangat meriah. Pasalnya, sebelum acara inti dimulai, diawali dengan sholawatan bersama Habsy JKM 25, tak lupa tawassul dan pembacaan maulid diba’i juga dilantunkan.

Acara Pembukaan harlah 21 ini, dihadiri langsung oleh beliau Agus H. Izzul Maula Dliyaullah beserta sang istri Ning Hj. Nafisah yang selalu tampil serasi dan menebar senyum selama acara berlangsung. Sebelumnya, terdapat berbagai sambutan-sambutan, dari Ketua Panitia dan juga Ketua Pondok Asrama Ar-Roudloh. Ada sebuah pesan yang ditujukan untuk santri yang hadir pada acara ini yaitu perihal perbedaan antara usia dan umur dalam kehidupan manusia.

Tentang makna “usia” diambil dari bahasa arab سن   atau سنة , dan kata سن   itu sama maknanya dengan gigi, yang mana isyarat ini menunjukkan bahwa “usia” itu bergantung dengan fisik, sehingga jika seseorang dikatakan lanjut usia itu lebih menurun dalam fisiknya yang sudah tidak seperti saat muda dulu. Dan terkait makna umur dari bahasa arab امرو yaitu lebih menjelaskan makna kemakmuran hidup seseorang, dan semisal ada orang yang dewasa itu bukan tergantung dari umur, tapi dari kemakmuran yang didapatnya.

Diumur yang ke 21 ini, sudah memasuki masa kedewasaan, terbukti dengan banyaknya pembangunan yang semakin maju, mewah dan banyaknya santri yang mulai memenuhi berbagai asrama, hal ini juga di tegaskan dalam dawuh beliau Agus H. Izzul Maula Dliyaullah, beliau menuturkan “umur ke-21 tahun ini, secara tidak langsung pondok putri banyak mengingatkan saya terkhusus kita semua, tentang kisah perjuangan para masyayikh dulu, wabilkhusus abah yai Imam Yahya Mahrus,” . Beliau mengutarakan tentang masaqqoh,  betapa sulitnya perjuangan abah yai Imam dalam merintis pondok pesantren putri ini. La Sa’datun Illa BiMasaqqoh (Tidak ada kebahagiaan kecuali didahului dengan Kesulitan), makna dari maqolah ini adalah pengingat bagi kita semua, bahwa tidak akan diperoleh kebahagiaan dengan mudah , jika tidak dibarengi dengan kesulitan dalam memperolehnya.

Dari perjuangan beliau kala itu, saat ini kita sudah bisa merasakan kebahagiaan yang nyata, karena kita bisa berada pada tempat yang layak, dan gedung yang mewah, “bahkan abah dulu, lebih mementingkan bisyarohnya untuk pembangunan pondok, hingga rela makanpun dibatasi, karena semakin banyaknya ruang yang dibutuhkan,” tutur Ketua GP Anshor wilayah Kediri ini. Yang sekarang kita tahu, Pondok Pesantren Putri ini dulu awal mulanya adalah gedung Al-Fatah yang masih bagian pondok putra atau dulu dikenal dengan sebutan HM Putra, lalu berganti nama menjadi HM Al-Mahrusiyah hingga saat ini.

Adanya sebuah kesulitan dalam perjuangan beliau adalah momentum untuk selalu mengingat tentang kaidah kehidupan, yang setiap adanya kebahagiaan selalu diawali dengan kesulitan. “Kesulitan dalam kehidupan santri adalah seperti bentuk nya santri dalam tholibul ilmi, maka sebagian besar ulama berpendapat ‘Derajat seorang Tholibul Ilmi itu lebih mulia dibanding seorang Mujahid’, kenapa begitu? karena dilihat dari kesulitan seorang santri dalam usahanya belajar, sulit , melelahkan dan lama masanya hingga bertahun-tahun kisarannya.” tambah beliau,

Sudah 21 tahun lamanya, Pondok Pesantren Putri Al-Mahrusiyah ini berdiri, bentuk apresiasi sebagai santri adalah dengan khidmah dan menjaga nama baik pondok putri ini, “tidak perlu kita memikirkan masalah lain selain mempeng dan belajar, orang tua biar yang mencari rezeki, jangan mikir lain-lain dulu, apalagi masalah jodoh,”- papar beliau yang diiringi gelak tawa para santri dan audience. Kita menjadi santri Al-Mahrusiyah haruslah bangga, karena dengan segala keterbatasan yang dimiliki, peraturan yang harus ditaati yakinlah bahwa dengan menjadi santri Al-Mahrusiyah bisa menjadi alumni yang sukses,berkah dan khusnul khotimah. Aammin..

 

Wallahu A’lam

 

About Post Author

elmahrusy16

Elmahrusy Media Merupakan Wadah literasi dan jurnalistik bagi santri, alumni dan pemerhati Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah
Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like