Pengajian Ahad Legi di Akhir Tahun 2023
Kediri, El-Mahrusy Media. 31/12/2023 Majelis pengajian dan istighotsah Al-Ihya’ melaksanakan rutinan Ngaji Ahad Legi di Masjid Al-Mahrusiyah III Ngampel. Dalam pelaksaannya, di pimpin langsung oleh KH. Reza Ahmad Zahid dari mulai sholat dhuha, istighotsah sampai dengan pengajian Kitab Riyadus Sholihin.
Adapun jama’ah yang hadir terdiri dari para jama’ah Al- Ihya’, warga sekitar dan sebagian alumni Al-Mahrusiyah. Seperti biasa acara di mulai dari jam 08:30-11:00 yang di muqoddimahi dengan sholat dhuha’ berjamah, istighotsah, dan kajian kitab hadist Riyadus Sholihin. Pada pengajian kali ini, Gus Reza membahas hadist nomer 107 yang di riwayatkan oleh sahabat tsauban.
Beliau menceritakan sahabat tsauban yang merupakan pelayan Nabi Muhammad yang paling dekat, dari yang menyiapkan air wudhu, minum, makan dan sebagainya. Sampai suatu ketika tsauban duduk bersama Nabi dan di beri sebuah pertanyaan ” wahai tsauban, apa impian tertinggimu” tanya Nabi. Lantas sahabat tsauban menjawab ” impian tertinggiku adalah bisa duduk bersamamu ketika di syurga nanti, walaupun dunia aku termasuk orang paling dekat denganmu, tetapi belum tentu di akhirat aku bisa duduk bersanding denganmu” jawab tsauban.
Nabi tersenyum mendengar jawaban sahabat tsauban dan merespon jawabannya “ kau bisa kembali duduk bersamaku kelak di syurga nanti, dengan syarat memperbanyak sujudmu kepada Alloh SWT”. Dari hikmah hadist tersebut Gus Reza menjelaskan bahwa, betapa pentingnya seseorang memiliki cita-cita yang luhur dan tinggi. Dan tentunya harus di barengi dengan usaha dan semangat dari diri kita. karena dengan semangat hati kita akan bergerak. Selaras dengan dua maqolah Imam Al-Ghozali:
“Sebab bergeraknya hati adalah dengan adanya semangat”
“Hakikat hati sebenarnya ikut dengan semangatnya”
Selain hadist tadi, Gus Reza juga menjelaskan tentang beberapa hadist lainnya, di antaranya adalah mengenai “sebaik-baiknya orang adalah di yang panjang umurnya dan bagus amalnya” dan menjelaskan definisi orang munafik, yaitu “seorang yang perkataannya tidak sesuai dengan tingkah lakunya”. Semisal ada orang mengatakan A tapi realita yang di lakukannya adalah B, nah orang seperti menurut beliau merupakan orang yang sangat berbahaya. Ibarat musuh dalam selimut, menusuk dari belakang.
Beliau berpesan harus berhati-hati terhadap orang seperti ini, dan tetap yakin terhadap diri sendiri. Selagi masih sejalan dengan Syari’at maka tetap lakukan tanpa memerdulikan ocehan orang lain.
Terakhir dalam penutupan pengajian Ahad Legi di tutup dengan Do’a dan sesi makan bersama jama’ah. Makanan di suguhkan dengan nampan berisi nasi putih bercampur dengan lauk pauk dan sayur sehat. Demikian lah agenda tersebut menutup tahun 2023 dengan harapan mendapatkan keberkahan dan bisa menghadapi tahun selanjutnya dengan penuh kebaikan.