web analytics

Percaya Diri Dengan Menjadi Santri

Percaya Diri Dengan Menjadi Santri
0 0
Read Time:2 Minute, 48 Second

Oleh: Zanuba Arifah Chafsoh
Dari sekian banyaknya santri di indonesia ini tidak sedikit dari mereka yang tidak percaya diri dengan menjadi santri. Biasanya alasan dari itu karena mereka merasa tertinggal dibandingkan dengan orang non-pesantren, entah itu dari faktor teknologi, intelektual atupun fashion. Rasa tidak percaya diri sepertiini dalam garis besar karena pola pikir yang negatif. Akibatnya yang bisa timbul yakni mereka tidak bisa secara penuh untuk memulai mengembangkan diri bahkan berkontribusi dalam masyarakat. Mereka masih terbayang-bayang bahwa mereka tidak bisa melakukan sesuatu dengan lebih baik dibandingakan orang non-pesantren.
Padahal salah satu pengasuh pondok pesantren Al-Mahrusiyah, KH. Melvin Zainul Asyiqien atau yang kerap disebut dengan Gus Melvin ini pernah dawuh bahwa ‘pondok pesantren adalah center of knowledge’. Arti dalam dawuh Gus Melvin ini tidak hanya pemanis bibir saja karena memang terbukti bahwa setelah para santri ini masuk pondok pesantren mereka mendapatkan beberapa ilmu secara keseluruhan tanpa mereka sadari. Gus Melvin juga memaparkan dawuh yang menjadi contoh bahwa para santri sebenarnya multitalenta.
Jikalau ditanya tentang ilmu apa saja yang santri peroleh dari pondok pesantren maka sudah pasti ilmu keislaman yang tersambung dan jelas, yang mana ilmu ini sangat penting untuk hidup dalam masyarakat serta untuk bekal diakhirat kelak. Tetapi tidak hanya itu saja. Gus Melvin juga memaparkan bahwa santri juga diajarkan tentang ilmu kedokteran dalam departemen kesehatan seperti halnya mengetahui penyakit ringan seperti demam, pilek, magh dan lain-lain yang dialami temannya, mengetahui gejala-gejala penyakit tersebut, mengetahui jenis dan fungsi obat serta larangan apa saja yang tidak diperbolehkan ketika penyakit tersebut terjangkit pada temannya atau orang lain. Pelajaran ini ia dapatkan karena seringnya konsultasi dan pengamatan dari pengalaman merawat temannya yang sedang sakit.
Dalam departemen kesejahteraan rakyat atau tin ro’an ilmu teknik sipil tentang mengetahui kedalamam kontruksi pembangunan, besar besi yang akan mereka gunakan, menggambar bangunan yang akan dibuat serta perhitungan yang akan mereka lakukan dalam membangun bangunan tersebut mereka pelajari dan lakukan. Pengalaman ini biasanya mereka dapati ketika mendapatkan mandat membangun suatu bangunan untuk fasilitas pondok. Pekerjaan ini tentunya mereka lakukan dengan rasa ikhlas akan sebuah pengabdian terhadap guru dan pondok yang mereka huni. Selain ilmu dunia, ilmu akhirat juga diamalkan di sini bukan?.
Selanjutnya yakni santri juga mendapatkan ilmu managemen keuangan. Ilmu ini dapat mereka dapatkan dalam staf bendahara pondok, kelas, organisasi dan lain-lain ataupun mereka dapatkan secara alami. Mereka harus memperhitungkan uang yang mereka pakai agar cukup untuk memenuhi kebutuhan kelas atau diri mereka dengan uang yang telah diberikan. Karena di pondok mereka juga diajarkan untuk berhemat dan menabung sebagai tanda kedewasaan dan tanggung jawab pada diri mereka sendiri.
Selain itu masih banyak ilmu yang akan mereka dapatkan melalui pondok pesantren yang bahkan dalam sekolah formal maupun Diniyah tidak mereka dapatkan sebenarnya seperti ilmu kepemimpinan, ilmu pelistrikan, ilmu memasak dan lain sebagainya. Semua ini tak luput dari kebiasaan dan kegiatan yang mereka lakukan di pondok pesantren hingga memunculkan pengalaman yang mereka gunakan untuk menjadi pelajaran yang bisa diamalkan.
Kesimpulannya, santri adalah personal multitalenta yang memiliki celah besar untuk berkontribusi dan berkwmbang di masyarakat luas dengan pengalaman serta ilmu yang mereka dapat di pondok pesantren. Walaupun toh semisal sudah terdapat orang yang lebih profesional di bidangnya maka carilah bidang lain yang menampung bidang yang telah dipelajari di pondok pesantren Karena ilmu yang telah didapatkan oleh seorang santri tersebut tidak hanya satu bukan? Masih banyak ilmu yang harus kalian implementasikan walau hanya sebiji benih sawi.

About Post Author

Shofa' Nailah

Santri Putri Al-Mahrusiyah asal Lumajang menyukai seni
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like