Pers Mahrusy, Penerus Warisan Jurnalistik KH. Imam Yahya Mahrus
Dahulu kala, sekitar tahun 60-70nan KH Imam Yahya Mahrus memberanikan diri untuk sowan ke sesepuh Pondok Pesantren Lirboyo, Yai Imam yang juga peduli pendidikan formal kala itu menyowankan, bagaimana kalau Lirboyo juga memiliki Majalah, sebagai wadah informasi, literasi dan kreasi bagi santri maupun alumni. Mengingat pondok besar lainnya seperti Langitan, Sidogiri dan Tebu Ireng yang telah memiliki majalah juga. Dirasa Lirboyo tak boleh ketinggalan.
Sowan Yai Imam pun membuahkan hasil, beliau diizinkan oleh sang pengasuh (Yai Marzuki/ Yai Mahrus) untuk menerbitkan majalah, lalu Yai Imam sholat istikharah untuk menentukan nama majalahnya, melalui sholatnya beliau mendapat
petunjuk berupa surat Al-Qur’an”
اللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌۗ اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍۗ اَلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍۙ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۗ نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاءُۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ٣٥
Ayat 35. Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca, (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula dibarat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-penumpaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.( QS. Annur: 35)
Dari petunjuk itu Yai Imam mengambil kalimat Misykat, kemudian menjadi nama Majalah Misykat. dari tahun ke tahun Majalah Misykat terbit terus menerangi keilmuan dan literasi di bumi salafi Lirboyo, menjadi primadona bagi pembaca yang setiap bulan ditunggu penerbitannya.
Misykat kala itu benar-benar menguasai media menjadi Organisasi Pers yang bergelut di bidang Jurnalistik, bahkan oplahnya hingga ke manca negara. Puncak kesuksesan Misykat tatkala majalah ini dipimpin oleh Gus Nabil Harun, periode sebelum 2010-an, bahkan kesuksesan memimpin redaksi majalah Misykat itu juga mengantarkan Gus Nabil Harun yang sekarang memimpin Pagar Nusa Nasional dan Juga Anggota DPR RI.
Tapi semua menjadi sirna tatkala media informasi yang mengalami mobilisasi dengan hadirnya media online, dimana informasi di media online lebih mudah dan cepat di dapat daripada menunggu majalah versi cetak yang terbit setiap bulan.
KH Imam Yahya Mahrus sang Founding Father Majalah Misykat wafat pada tahun 2012. Setelah tertah-tih tah-tih, media Jurnalistik Warisan KH. Imam Yahya Mahrus ini dua tahun kemudian menyusul sang pendiri, alias gulung tikar. Tepatnya 2014 Majalah Misykat berhenti mengudara.
Disaat bersamaan disebuah organisasi kecil bernama OSIS MA Tribakti memiliki pemikiran untuk melanjutkan apa yang telah diwariskan oleh Yai Imam, supaya tidak kepaten obor, Ketua Osis kala itu Asif Fadli menerima usulan Sie. Pendidikan yang dikomandoi A. Dzohron Nahdlowi untuk menerbitkan majalah. 2014 mulai digagas penggarapan Majalah dengan menamakan Pink Team, setelah melalui berbagai rintangan akhirnya majalah selesai digarap, disowankan ke Putra pertama Yai Imam, KH Reza Ahmad Zahid, di Acc dan mendapat nama Majalah Elmahrusy, menisbatkan ke nama Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah.
Majalah Elmahrusy pun terbit pertama kali pada November 2016 bertepatan dengan Haul KH Imam Yahya ke-4.
Majalah Elmahrusy terbit sebagai penerus warisan ilmiah dan jurnalistik yang ditinggalkan oleh Yai Imam, menyajikan artikel kepesantrenan kepada santri.
Pertama kali Majalah Elmahrusy berdiri belum memiliki kantor alias Nomaden, baru setelah berusai 1 tahun pada 2017 memiliki kantor lantai 2 depan kantor MQQ, Majalah Elmahrusy dibawah duet Pimpinan Umum A. Dzohron Nahdlowi dan Ahmad Nahrowi sebgaia Pimpinan Redaksi berhasil menerbitkan majalah 2 bulan sekali, suatu prestasi yang bisa dianggap berat untuk dapat mengingat Kala itu seluruh tim masih Madrasah Diniyah belum ada yang tamat.
Pada 2018 Majalah Elmahrusy melebarkan sayapnya dimana sebelumnya hanya fokus di majalah, berhubug media sosisal juga begitu marak apalagi musim instagram. akhirnya berubah menjadi Pers Mahrusy dengan membawahi 3 Divisi, Pertama Divisi Media Cetak, meliputi majalah, pembukuan ilmiah, kelas jurnalistik dan buletin. Kedua Media Sosial, membawahi instagram, FB, twitter, hingga Tik -tok, terakhir Divisi Kreatif, mengelola peliputan acara serta YouTube.
Dengan 3 Divisi yang dibawahi ini, Pers Mahrusy dihuni 12 Tim Putra serta 12 tim dari santri Putri dengan klasifikasi minimal lulus MA sederajat. Menyajikan informasi, kreasi hingga entertainment kepada santri serta Alumni Lirboyo seluruh Nusantara, dengan nama elmahrusy.media.
Lalu apa bedanya Pers Mahrusy dan Elmahrusy Media? Jika Pers Mahrusy itu nama lembaganya elmahrusy.media adalah produknya yang berkecimpung di Dunia Medsos.
Berikut Produk yang dimiliki Pers Mahrusy:
elmahrusy.media : dimedia online
Majalah Elmahrusy : Media cetak dikelola seluruh tim
Buletin Mahrusy Times: hasil karya santri Putra.
Buletin Suns: Hasil Karya Santri Putri