Berbicara tentang suara mayoritas dan minoritas adalah hal lumrah yang sering kita jumpai.Suara mayoritas dan minoritas merupakan dua kutub yang tak dapat dipisahkan namun juga tidak dapat berdampingan.Oleh karena itu ,dibalik suara mayoritas dan minoritas tidak jarang ditemukannya pro dan kontra .
Suara mayoritas dan minoritas sering kali kita jumpai di lingkungan kita .Seperti contoh dalam hal perbedaan pendapat dalam lembaga musyawarah,bahtsul masail ,pemilihan ketua OSIS ,dan bahkan pemilihan presiden.Hal itu semua tentu pernah kita alami .Pada pembahasan kali ini akan mengupas tentang suara mayoritas dan minoritas menurut etika dan moral.
Dalam suara mayoritas dan minoritas tentunya berkaitan dengan kemenangan atau kekekalahan dan juga kebenaran atau atau kesalahan .Ada dua hal yang harus kita pahami dengan baik yaitu tentang makna kemenangan dan kebenaran.Kemenangan merupakan hal yang diukur berdasarkan kualitas dan jumlah.Berbeda dengan kebenaran ,karena tolak ukurnya bukanlah jumlah.Kebenaran bukan diukur berdasarkan apa yang diselisihi satu orang dari masyarakat pada umumnya.Kebenaran dan kesalahan hanya tunduk pada kumpulan nilai-nilai etika dan moral yang telah diatur oleh agama. Itulah yang menentukan seberapa benar dan seberapa salah.
Dari pemahaman terkait kemenangan maupun kebenaran diatas,bisa digaris bawahi bahwa suara mayoritas itu belum tentu keputusan yang benar dan suara minoritas juga belum tentu keputusan yang salah atau sebaliknya.Sebagian orang ada yang memiliki prinsip ‘’ berbedalah maka kamu akan dikenal ‘’.Tentunya hal ini boleh-boleh saja bagi yang memiliki mental kuat serta dilandasi hukum yang bisa dipertanggungjawabkan.Akan tetapi terkadang menyelisihi mayoritas masyarakat tak selalu menjadi jalan yang benar.Sebab terkadang semua orang dalam kebenaran tetapi kamu yang salah.
Dalam suara mayoritas juga tidak terdapat ajaran yang mengharuskan menghukumi semuanya dengan benardan harus diikuti.Karena hal ini merujuk pada salah satu kaidah fiqh ‘’ kesepakatan semua orang atas suatu hal tidak serta merta menghalalkan hal tersebut ‘’.Kesalahan tetaplah kesalahan kendati itu dilakukan semua orang dan kebenaran tetaplah kebenaran kendati tak ada seorangpun yang melakukannya. Biasanya suatu kesalahan yang dilakukan secara berjamaah oleh masyarakat luas,sangatlah sulit untuk diubah ,kecuali dengan pembenahan yang sangat panjang yang terkadang memerlukan beberapa generasi.Dan apa yang didapatkan seseorang melalui Pendidikan di masa kecilnya juga sulit untuk diubah .Berbeda dengan apa yang didapatkan seseorang melalui keputusannya sendiri.Sebaik-baik ungkapan tentang hal ini adalah apa yang diucapkan oleh Syeikh Sa`id Taqiyyud-Din ‘’ suara mayoritas adalah kerbau besar ‘’. Sangat sulit bagimu menyeret kerbau yang besar menuju jalan yang benar .Para nabi saja sangat sulit untuk melakukan hal itu.Oleh karena itu,sangat wajar jika kamu tak mampu menyeret kerbau besar ke jalan yang benar .Yang terpenting jangan sampai kamu yang diseret kerbau besar hanya karena kerbau itu besar!.
Yakinlah jika kamu benar,dan kebenaranmu dapat dipertanggungjawabkan .Karena janganlah mengikuti sesuatu tanpa sebab .Yakinkanlah kebenaranmu pada atas apa yang kamu ketahui dan hati nurani .Hal ini sesuai dengan kandungan dalam firman allah yang berbunyi :
ولا تقف ما ليس لك به علم ان السمع والبصر والفؤاد كل الئك كان عنه مسئولا
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui .Karena pendengaran ,penglihatan,dan hati nurani semua itu akan diminta pertanggungjawabannya (Q.S. Al-Isra,17:36)
Jika kamu yakin benar!
Janganlah takut mempertahankan kebenaran ,meski kamu dalam suara minoritas.Ingatlah selalu bahwa frasa kebanyakan orang tidaklah disebutkan dalam Al-Quran kecuali diikuti dengan frasa tidak tahu ,tidak bertakwa,tidak berakal,atau tidak beriman.
Pembaca yang baik dan budiman bisa ditarik kesimpulan ,bahwa sejatinya suara mayoritas dan minoritas bukanlah rujukan bagi kebenaran dan kesepakatan .Tetapi nilai-nilai etika dan moral itu yang menjadi tolak ukur kebenaran dan kesepakatan .Oleh karena itu sangat diharapkan sekali bagi pembaca untuk lebih bijak dan cerdas dalam memilih ,mempertimbangkan, dan memutuskan sesuatu yang baik.
Oleh :Salma Mawaddah