web analytics

Pok-Pok e Ibadah Kui Nek Bulan Ramadhan : Motto Ngaji Kilatan Ala Miss Mahrusy

Pok-Pok e Ibadah Kui Nek Bulan Ramadhan : Motto Ngaji Kilatan Ala Miss Mahrusy
old hourglass and antique book with open pages
0 0
Read Time:2 Minute, 35 Second

Tradisi pondok pesantren saat bulan suci Ramadhan adalah ngaji kilatan. Dari segi nama saja sudah bisa ditebak bahwa ngaji yang dilakukan saat Bulan Ramadhan adalah ngaji yang kilat,dalam artian kitab yang seharusnya dikaji selama 1 tahun bisa santri kaji hanya dalam hitungan hari

Di Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Putri ngaji kilatan sudah menjadi agenda tahunan. Santri bisa mengkaji lima sampai enam kitab pada setiap harinya dengan jangka waktu yang sudah ditentukan oleh panitia kilatan.

Di Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah baik putra ataupun putri mempunyai kitab khas yang selalu dikaji setiap Bulan Ramadhan, yaitu Kitab Nurul Burhan. Kitab Nurul Burhan merupakan kitab yang menjelaskan isi dari Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani. Selain Kitab Nurul Burhan, masih ada beberapa kitab yang dikaji santri putri.

Pada tahun ini ada beberapa peraturan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu kitab yang dikaji disesuaikan dengan tingkatan madrasah diniyah. Mulai dari Pk sampai 1 Tsanawiyah dan 2 Tsanawiyah sampai 3 Aliyah. Ketika jadwal ngaji sore hari untuk kelas 3 Aliyah dan Robithoh diberi kesempatan untuk mengkaji Kitab At-Thibyan bersama Agus Melvin Zainul Assyiqien, sedangkan untuk malam harinya (ba’da sholat tarawih) beberapa santri putri juga diberi kesempatan untuk mengkaji Kitab Syarah Ta’lim Muta’alim bersama Agus Izzul Maula Dhiyaulloh.

Dalam melaksanakan ngaji kilatan kadang santri merasakan jenuh dan lelah karena jadwal ngaji dibarengi dengan puasa pada siang harinya. Penulis sudah melaksanakan survey kepada salah satu santri , yaitu Nabiela Khoirina Daulati selaku Miss Mahrusy. Penulis menanyakan beberapa pertanyaan seputar aktivitas kilatan dan alasan kenapa  Saudari Nabiela terlihat lebih semangat dan lebih rajin dibanding teman-teman lainnya. Berikut jawaban Saudari Nabiela “Kalo dibilang rajin sebenarnya saya biasa aja karena saya yakin masih banyak orang yang lebih rajin dari saya. Ketika saya ditanya kenpa sih kok sregep ngaji padahal jadwal kita kan padat dan lain sebagainya? Maka jawaban saya simpel aja, yang pertama saya inget pesan dari bapak, dawuhnya begini Pok-pok e ibadah kui nek bulan ramadhan (pusatnya rajin ibadah itu di Bulan Ramadhan). Yang kedua ibu dawuh الو قت كا لسىف waktu itu seperti pedang, ketika kamu tidak memanfaatkan waktumu dengan baik maka kamu akan dimatikan oleh pedangmu sendiri, jadi manfaatkan waktumu sebaik mungkin. Dari dawuh bapak dan ibu tersebut saya mencoba mulai berfikir ketika saya melakukan suatu hal yang bermanfaat maka manfaat tersebut bisa saya petik kemudian hari dan ketika saya malas-malasan saat muda maka saya akan merasakan pahitnya kebodohan diesok hari. Seperti maqolah Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf Jika engkau ingin melihat fajar, maka engkau harus melalui gelapnya malam ” Mungkin dari survey tersebut bisa kita ambil manfaatnya ya teman-teman, ketika kita malas kita harus ingat ada orang tua yang harus kita angkat derajatnya baik didunia ataupun diakhirat. Coba berfikir ketika kita malas-malas dipondok kemudian kita pulang lalu ditanya masyarakat mengenai suatu hukum lalu kita tidak bisa menjawab, betapa malunya kita apalagi kita menyadang gelar santri, juga bagaimana perasaan orang tua ketika hal tersebut benar-benar terjadi. Na’udzubillah.

Ingat ya teman ada masa depan yang harus diperjuangkan jangan hanya dia yang kau banggakan. Semangat berpuasa jangan lupa jaga kesehatan. Wallahu’alam.

Oleh : Ahdatun Nasibah

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like