Pondok Pesantren Putri HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Sukses Selenggarakan Bahtsul Masa’il Kubro
Pers Mahrusy- Kediri, Ahad (30/01) Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Putri menggelar Bahtsul Masa-il Kubro (BMK) ke-IV. BMK ini juga di ikuti oleh Pondok Pesantren Mubtadiat Lirboyo, P3TQ, P3HMQ, dan PP AL-Baqoroh. Selain dari pondok unit Lirboyo yang lain, juga mengundang perumus dari luar pondok Al-Mahrusiyah yaitu Cak Vurok Tsabat dan Bapak Fathurrohman Mudloffar. Acara digelar di Auditorium MA Al-Mahrusiyah.
Grup marawis putri Al-Mahrusiyah menjadi pembuka acara pada pukul 08.00 WIB. Kemudian disambung dengan qiro’atil qur’an dan sambutan-sambutan oleh saudari Ma’rifatul Ghina selaku ketua panitia, Ustadz Ahmad Syukron selaku dewan rois dan sambutan terakhir sekaligus pembukaan BM Kubro ke-IV oleh beliau Agus H. Izzul Maula Dhiyaullah.
Dalam sambutannya Gus Izzul ngendikan banyak hal tentang Bahtsul Masaa-il, “Bahtsul Masaa-il itu banyak manfaatnya, bukan hanya untuk musyawirin saja tapi juga untuk masyarakat”. Tutur beliau. Dalam berbahtsul Masa’il itu bukan tentang siapa yang lebih unggul, pintar, dan alim ilmunya. Tapi tentang bagaimana kita menyikapi suatu permasalahan dan menghukuminya dengan hukum yang paling maslahat sesuai dengan tempat dan zaman.
“Delegasi memiliki tanggung jawab dan amanah penting tentang bagaimana kalian bermusyawarah dan menghasilkan keputusan yang paling maslahat dan baik bagi masyarakat.” Lanjut Ketua Yayasan Al-Mahrusiyah ini.
Maka dari itu, dalam berbahtsul masa’il tidak kenal siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tapi kita sama-sama berdiskusi untuk memecahkan masalah. Karena ilmu fiqih adalah ilmu syariat yang dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan zaman yang sedang berlaku. Sebelum mengakhiri sambutannya beliau berpesan pada para audience, “Ketika kalian meniatkan bahtsul masaa-il untuk kemaslahatan umat maka BM ini bisa menjadi maslahat untuk kita semua. Selamat berbahtsul masaa-il dan bermusyawaroh semoga kita semua diberi ilmu yang manfaat”. Pungkas Alumnus Al-Ahgaf University ini.
Pada acara inti, bahtsul masa’il ini mengangkat permasalahan bagaimana hukum senam yoga pada jalsah ula dan permasalahan kotak infaq masjid yang diletakan di samping maqbaroh (makam wali) pada jalsah tsani. Jalsah ula dimulai pada pukul 08.30 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Acara berlangsung dengan penuh antusias dari masing-masing kelompok delegasi. Perdebatan argumen beserta ibarotnya seputar senam yoga berlangsung sengit antar kelompok. Musyawirot (peserta musyawarah) saling mengutarakan pendapat masing-masing, sanggahan dan bantuan jawaban diutarakan dengan logika dan diperkuat dalil ibarot yang telah dikaji dari kitab-kitab salafi.
Lelah menguras tenaga beradu pendapat pada jalsah ula,para delegasi diberi waktu satu jam untuk isoma sebelum masuk pada jalsah tsani. Tidak jauh berbeda dengan jalsah ula, memasuki jalsah tsani yang dimulai pada pukul 13.00 WIB para musyawirot tetap bersemangat untuk mengutarakan pendapat yang mereka punya. Beradu argument dan bertukar ibarot demi mencari solusi hukum yang paling maslahat. Ditambah lagi setelah cukup istirahat dan mengisi energi menjadikan mereka lebih fresh dan semakin bersemangat untuk menanggapi sanggahan dan argumen-argumen dari tiap-tiap kelompok. Meskipun hari semakin sore dan sinar matahri semakin meredup semangat mereka tetap menyala di wajah-wajah lelah mereka.
Kemudian setelah selesai jalsah tsani, acara dilanjutkan dengan pembacaan pentashihan hasil Batshul Masail Kubro ke-IV oleh Habib Muhammad Al-Habsyi. Dalam pentashihannya beliau memberi sedikit masukan,“ Bahtsul Masaa-il Kubro, yang namanya kubro itu harus jamak, jika jamak pertanyaanya itu minimal tiga bukan dua dan ketika kalian ber-BM lebih bagus lagi kalau masalahnya diperbanyak lagi” Tutur suami Ning Ita Rosyidah Miskiyyah ini.
Lalu beliau juga memberi apresiasi bahwa “Dengan BM kalian memiliki perkembangan pemikiran yang lebih baik lagi”, sebelum mengakhiri dawuhnya beliau juga berpesan “Belajarlah yang benar karena kebodohan itu dapat membutakan keegoisan dan kebodohan itu paling rusaknya orang karena dapat menjadikan egois,”. Seperti itulah kurang lebih dawuh dan nasihat beliau di sela-sela pentashihan.
Pembacaan Hasil Rumusan Bahtsul Masaa-il Kubro Ke-IV dibacakan oleh Ustadz Abdul Basit. Acara diakhiri dengan do’a yang dipimpin Habib Muhammad Al-Habsyi diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta, panitia acara, serta ustadz-ustadz yang turut hadir mengiringi berlangsungnya acara BMK. Namun sebelum acara ditutup, KH Aminullah Mahin sebagai pengisi mauidzohasanah membErikan banyak nasehat kepada seluruh peserta BMK. Wallahu a’lam.
Pewarta: Anisa Fitri Ulhusna
Editor : Alifia Azzahra