Rajab, Bulan Yang Dimuliakan Itu
0
0
Selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharam, Rajab adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada 12 bulan, di antaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, muharam dan Rajab yang biasa diagungkan Bani Mudlar yaitu antara Jumadil tsani dan Syaban. (HR Bukhari)
Sebagai umat islam, tentu kita dianjurkan meresapi setiap makna kemuliaan yang terkandung dalam bulan-bulan itu. Ibadah juga harus tetap dipertahankan dalam segala bentuk ketaatan pada Allah Swt. kita tentu mempertanyakan akan, apa hal yang menjadikan bulan rajab dimuliakan oleh Allah Swt? Kenapa bulan rajab sebegitu istimewanya? karena pada bulan rajab terjadi beberapa peristiwa-peristiwa yang mulia dan lstimewa, Isra Mi’raj adalah salah satunya.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Isra Mi’raj terbentuk dari kata Isra dan Mi’raj. Isra itu berarti perjalanan di waktu malam dan mi’raj adalah tangga. Jadi, Isra Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw di waktu malam yang di mulai dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina, lalu naik ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon bidara di puncak langit tertinggi. Memenuhi undangan Sang Kekasih, Allah Swt.
Mulia dan istimewanya peristiwa itu bukan karena yang memperjalankan dan yang dijalankan. Tak hanya sekedar itu, perjalanan itu hanya ditempuh dalam waktu satu malam. Kisah itu sudah Nabi beritakan secara rinci dalam hadis panjang yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra. Tapi, sayangnya, berita itu langsung diperolok-olok oleh masyarakat mekah kala itu. Hanya seorang lelaki dengan penuh iman dan tulus menyatakan,
أَنَا صَدَقْتُهُ فِي خَبَرِ السَّمَاءِ فَكَيْفَ أُكَذِّبُهُ فِي ذَلِكَ، مَادَامَ قَالَ فَقَدْ صَدَقَ
“Sungguh saya telah membenarkannya perihal khabar langit (Mi’raj), maka bagaimana mungkin saya mengingkarinya dalam peristiwa itu (Isra’). Selama (Rasulullah) berkata, maka sungguh dia benar.”
Perkataan dan iman itulah yang membuat Abu bakar mendapatkan gelar Ash-Shidiq.
Terlepas dari sejarahnya, di Indonesia, Isra Mi’raj disambut suka cita oleh segenap masyarakat muslim. Terutama NU, pasti Maulid al-Barzanzi, juga berbagai bacaan maulid yang lain pun disanjungkan dengan penuh cinta. Di Turki, malam Isra Mi’raj diperlakukan sama dengan malam kelahiran Nabi. Di masjid-masjid, lampu-lampu yang dibungkus ornamen-ornamen kaligrafi yang indah dinyalakan dan malam menjadi terang benderang. Anak-anak yang lahir pada malam itu seakan-akan memperoleh berkah. Mereka diberi nama Mi’rajuddin, Mi’raj Muhammad, dan lain-lain. Di Kashmir, India, Isra Mi’raj disambut dengan nyanyian rakyat (folklore) yang berisi selamat ucapan datang dan penghormatan kepada Sang Nabi yang selalu dirindukan:
Para malaikat menyambutmu
Berkata pula para penghuni surga:
“Selamat datang, seratus kali selamat datang!”
begitu indahnya, sholawat dan salam tercurah limpahkan padamu, Wahai Rosulullah!
Nah, selain dari peristiwa Isra Mi’raj itu, ada juga beberapa amalan yang dianjurkan untuk meraih berkah bulan rajab yang mulia itu.
- Puasa
“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
رجب شهر الله الأصم فمن صام يوما منه إيمانا واحتسابا استوجب رضوان الله الأكبر
“Rajab adalah bulan Allah yang yang tuli. Barangsiapa berpuasa sehari dari bulan Rajab karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah akan mengabulkan segala permintaannya.”
- memperbanyak istighfar
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَي
Istighfar diatas dianjurkan dibaca pagi dan sore sebanyak 70x
- Sholat Sunah
Disebutkan dalam kitab Khazinatul Asrar tentang shalat sunah pada bulan Rajab, disunahkan shalat sunah 10 rakaat dan salam setiap dua rakaat. Dalam setiap rakaat membaca surah Al-Fatihah satu kali, surah Al-Kafirun satu kali dan surah Al-Ikhlas tiga kali.
Sebuah hadis diriwayatkan dari Salman Al-Farisi ra., dari Umar ra., berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Seagung-agungnya malam adalah empat malam dari bulan Rajab dan malam tanggal 15 bulan Syakban (Nisfu Sya’ban), malam Hari Raya Idul Fitri dan malam Idul Adha. (Kitab Khazinatul Asrar: 36)
- Bersedekah
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : من تصدق في رجب باعده الله من النار كمقدار غراب طار فرخا حتى مات هرما
Baginda Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang sedekah pada bulan Rajab maka Allah SWT jauhkan dia dari neraka sejauh jarak terbang seekor burung elang yang terbang dari kecil hingga mati tua.”
Apapun amalan dan segala kebaikan yang kita lakukan dalam bulan rajab, semoga diterima dan diridhoi Allah Swt.
