web analytics
AD PLACEMENT

Rajut Temu

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:54 Second

Menitik, di ujung detik.

Masih dalam belalak mencari udara menuju kesadaran utuh.

Sungguh, ini yang kita butuh: tiba.

Ia melambai, tak lama memeluk.

AD PLACEMENT
Also Read: Jawab

Ramadhan, tamu agung itu terkasih, menjadikannya kekasih.

Tak ubahnya semilir di kelopak putik, rintik di tandus kerontang, atau kabar di hilang dan temu.

Kuperkenalkan diri, di lembar gelar kertas kuning, di antara huruf tak berharokat, seberis kata santri dan perjuangan.

Menerka gelap, menuju lelap: kan kuhidupi malam-malammu dengan rukuk sujud penyembahan.

AD PLACEMENT

Menapak terang, menghancur karang: kan kurajut siang-siangmu dengan baca tulis keilmuan.

Tanpa dipinta, merekah senyum, ganjaran dan ampunan kau beri tanpa perhitungan.

Also Read: Bulan Bintang

Lailatu Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan, adalah cita-cita yang berkepanjangan, lagi dalam.

Mana kau yang disebut bulan lapar? Kenyangnya aku akan segala kebaikan dan balasan.

AD PLACEMENT

Namun sayang, benar, sungguh, tak ada yang abadi dalam ruang dan waktu.

Also Read: Mendung

Kita hanya berusaha meracik dan mencampur harapan agar menadapat kesempatan, kembali dan lagi-lagi: berjumpa dengan bulan suci Ramadhan.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

 

Also Read: Tekad | Puisi

 

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tagged with:
PuisiSederhana
AD PLACEMENT

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Jawab

Jawab

Apakah Kau Benar Cinta?

Apakah Kau Benar Cinta?

Bulan Bintang

Bulan Bintang

Mendung

Mendung

Tekad | Puisi

Tekad | Puisi

Kelabu yang Menghitam

Kelabu yang Menghitam

AD PLACEMENT