Reformasi dan Pelantikan Pengurus Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Berjalan Meriah.
PonPes HM Al-Mahrusiyah 3, Pers Mahrusy.
Kamis(25/08) malam, Reformasi dan Pelantikan Pengurus Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah dilaksanakan dengan tertib dan lancar. Acara tersebut diselenggarakan di Masjid Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah 3, Ngampel.
Rangkaian acara dimulai dengan senandung sholawat dari tim rebana al-banjari pada pukul 20.08 WIB. Terlihat para santri yang telah berkumpul di lantai satu dan lantai dua untuk menyaksikan berjalannya acara. Barisan depan juga diisi oleh berbagai departemen di bawah naungan pondok pesantren, mulai dari Pendidikan, Jam’iyyah, LBM, Postel, Kestra, dan lainnya.
Setelah beberapa lagu telah dibawakan, MC berdiri untuk memimpin jalannya acara. Bertepatan dengan itu, Gus Nabil datang. Tak lama, Yai Faruq juga datang dan duduk di samping kiri Gus Nabil. Susunan acara dimulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudara Suha, sambutan panitia oleh Bpk. Asif, lalu dilanjut sambutan pengurus periode 2020-2022 yang dibawakan oleh Pak Zainul Lu’lu. Sambutan juga dibawakan atas nama pengasuh oleh Gus Nabil. Dalam sambutannya, beliau berharap pada pengurus terpilih agar bisa menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya dan berkhidmah dengan ikhlas.
Selanjutnya prosesi serah terima jabatan. Sholawat Ilahilas Tulil dengan rebana, disenandungkan saat ketua pondok lama dan baru memasuki area dalam masjid. Di kanan dan kiri para ketua itu di kawal oleh pendekar yang masing-masing membawa bendera merah putih dan bendera NU. Suasana khidmat begitu terasa pada saat prosesi itu dengan Gus Nabil dan seluruh santri sebagai saksi. Serah terima jabatan dilakukan dengan simbolis memakaikan jas ketua lama pada ketua baru dan juga memberikan tongkat.
Ikrar jabatan pengurus periode 2022-2024 dilakukan dengan berdiri oleh para pengurus terpilih yang dipimpin oleh Yai Faruq. Ikrar yang diawali dengan syahadat itu menandakan sahnya pergantian masa khidmah pengurus Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah.
Acara dilanjut dengan sambutan ketua pondok baru yang dibawakan oleh Pak Nasrullah Kafabi. Dengan perlahan dan teratur, beliau menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan.
“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Semoga kepercayaan itu bisa kami jalankan dengan penuh amanat dan tanggung jawab.” Begitu tutur beliau yang asli Surabaya ini.
Di akhir sambutan ketua baru itu diselingi candaan yang memancing tawa satu masjid. Suasana seketika cair saat itu juga.
Setelah itu, Mahalul Qiyam dibacakan. Gus Reza dengan baju putih hadir dan langsung menempati kursi di sebelah kanan Gus Nabil. Pujian terhadap Sang Nabi itu dilantunkan dengan penuh gairah kerinduan. Suasana dalam masjid bergema keras selaras dengan tabuhan semangat rebana.
Mauizhoh dibawakan oleh Gus Reza. Para hadirin memusatkan pandangan mereka ke depan dan menyimak dengan seksama apa yaang disampaikan oleh Gus Reza. Beliau mengawali isi mauizhoh-nya dengan berterima kasih pada jajaran pengurus pondok lama atas semua kerja keras dan jasa-jasanya ini. Tak lupa curahan do’a bagi mereka. Ungkapan terima kasih beliau juga ditujukan untuk panitia komisi pemilihan pondok atas suksesnya rangkaian pemilihan ketua pondok.
Selain itu, beliau juga menyampaikan banyak mengenai tugas pengurus, khidmah, dan barokah. Nasihat-nasihat yang dijadikan bekal bagi pengurus pondok baru disampaikan beliau dengan serius.
“Hakikatnya kalian (pengurus) itu adalah seorang santri yang memiliki tujuan Tafaqqohu Fi Ad-din.”
“Pengurus, jangan jadikan jabatan sebagai kesempatan (untuk melakukan hal buruk).”
Sebagaimana pun pengurus itu tetaplah santri yang memiliki hak sama di pondok pesantren. Usaha beliau untuk menurunkan ego pengurus dan menghilangkan tembok yang membatasi sesama keluarga Al-Mahrusiyah.
“Pengurus itu harus bisa berinteraksi. Interaksi di dalam, interaksi di luar.” Tutur Rektor IAIT itu.
Santri harus melebarkan sayapnya tak hanya di dalam pondok, tapi juga di luar. Pada aparat-aparat, juga dengan para wali santri sekalipun. Semua nasihat-nasihat itu, beliau ucapkan demi kebaikan mereka sendiri.
Setelah Gus Reza menyudahi Mauizhoh-nya, acara dilanjut dengan do’a yang dibawakan oleh Gus Melvin yang baru datang. Semua hadirin tampak khusyu’ dalam munajatnya. Dan acara pada malam itu ditutup dengan prosesi foto bersama antara pengurus pondok baru dengan dzuriyah. Sekian.