Reformasi & Pelantikan JKM – “Siapa yang Longgar, Ayo Tandang Gawe”- Agus Izul
Kediri- Pers Mahrusy (Ahad/20/03/22) bertempat di Aula Asrama Ar-Roudhoh, acara Reformasi & Pelantikan pagi itu terlaksana dengan lancar dan penuh khidmat. Berbagai susunan acara sukses menarik perhatian audience, bermula dengan pembukaan Habsyi Mazayatus Sholawat dan kreasi santri yang dibawakan oleh perwakilan sakan Ar-Rosyidah,Ar-Roudhoh dan Al-Ustmaniyyah. Acara ini tak serta merta hanya sebagai ceremonial semata, tapi juga sebagai umpan balik sahnya ikrar yang telah diucapkan ketua umum lama maupun baru beserta anggota jam’iyyah, karena secara tidak langsung tanggung jawab dan khidmah sebenarnya sudah didepan mata.
Acara Reformasi & Pelantikan dihadiri oleh beliau Agus H. Izzul Maula Dliyaullah M.Pd.dalam Mauidhoh Hasanah,beliau banyak menyampaikan pesan dan sedikit bercerita mengenai awal mula dibentuknya jam’iyyah yang mulanya berawal dari keinginan berkhidmah para santri diakhir tingkatan Madrasah Aliyah, kemudian muncullah nama Jam’iyyah Khidmatul Ma’had (JKM) sampai saat ini .
Beliau menuturkan bahwa “Siapa yang Longgar, Ayo Tandang Gawe” merupakan titik awal bahwa pada waktu itu santri sangat mempunyai himmah ingin mbantu ndalem, hal ini merupakan inisiatif santri sendiri, dan juga karena niat punya kesan yang baik demi angkatan yang barokah diakhirnya. Lama-lama maqshod (tujuan) diawal memudar, yang awal karena ingin berkhidmah karena inisiatif sendiri dikenang dzurriyah kemudian bisa dibedakan ketika bekerja. Hal ini bukan tanpa sebab, tujuan awal JKM berkhidmah karena inisiatif sendiri menjadi mempunyai wadah dan tuntutan karena keadaan. Beliau juga menuturkan bahwa ‘berbeda orang yang melakukan sesuatu karena keinginan sendiri dengan yang dituntut, karena hasilnya akan setengah-setengah’. Ini merupakan sebuah pengingat bagi para JKM yang sudah dilantik dan JKM-JKM mendatang bahwa, harus bisa memplanning kedepannya dengan bekerja dengan niat khidmah didalam hati, menata niat dan keikhlasan didasar jiwa.
Beliau mengisyaratkan sebuah maqolah “man khoddama khuddima”, yang artinya ‘Barang siapa yang mampu melayani orang lain (guru, keluarga, teman, dan masyarakat) maka ia akan dilayani di akhirat kelak’. Dawuh beliau ini juga sebagai pepeling bagi para anggota JKM sekarang dan JKM-JKM mendatang bahwa harus mempunyai semangat yang tinggi untuk berkhidmah karena ketika santri sudah pulang kerumah akan banyak dihadapkan tantangan yang menguras tenaga maupun pikiran. [Wallohualam]