Resolusi Jihad Dalam Sejarah Indonesia
Oleh: Ardhan By Chully
Dalam sejarah bangsa Indonesia, Nahdlatul ‘Ulama merupakan sebuah organisasi pergerakan kaum santri nasional hang banyak berkiprah dalam memerdekakan bangsa Indonesia. Awal kelahiranya organisasi ini banyak berkiprah di pesantren sebagai ruang menuntut ilmu agama, mendialogikan budaya lokal, dan melatih kepekaan atas persoalaan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Pesantren sebagai ruang untuk mempelajari ilmu agama sukses melahirkan para ulama-ulama yang kemudian menyebarkan ilmu ahama ke seluruh pelosok negeri. Pesantren juga terkenal sebagai agen strategis dan penyebar ajaran agama islam dengan penuh kedamaian, kasih sayang dan tentunya membimbung umat dalam memghadapai berbagai problematika kehidupan masyarakat di Indonesia.
Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari salah satu dari kalangan pesantren yang cukup berpengaruh dalam masa perjuangan resolusi fisik menuju indonesia merdeka. Sosok ulama kharismatik ini lahir, tumbuh, bsrkembang dan menghabiskan hidupnya untuk membesarkan dunia pesantren. Keseharianya tidak lepas dari belajar dan memgajar di pesantren, sehingga beliau menyandang gelar “Kyai”. Pesantren sebagai ladang pengabdian terbaiknya untuk mendidik manusia mencapai kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Berkat bekiau, kita mneyaksikan betapa muridnya yang menjadi pemimpin di Indonesia.
Dalam kepribadian seorang Kyai Hasyim Asy’ari kita akan menemukan sosok manusia yang mempunyai spirit perjuangan, tanggung jawab tinggi dan konsistensi anatara sikap dan perbuatan. Beliau mengorbankan harta, nyawa umtuk meraih kemerdekaan Indonesia. Menurut beliau kemerdekaan adalah syarat mutlak dalam menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial. Jika belum menjadi bangsa yang merdeka, maka pencerahan teehadap masyarakat Indonesia tidak pernah akan terlihat nyata. Dalam konteks jihad melawan penjajah, beliau berkali-kali menegaskan dalam fatwanya bahwa bekerjama dengan oenjajah Belanda termasuk perbuatan dosa dan melarang santrinya bekerja sama dengan Belanda.
Sebagai seorang ulama besar yang dihormati masyarakat, pemikiranya menjadi rujukan para santri dan pemimpin Indonesia. Selain itu semangat perjuanganya menginspirasi banyak generasi penerus bangsa. Bahkan Presiden Soekarno sering mengirimkan utusanya untuk mwminta pandangan strategis sang kyai dalam mempertahankan kemerdekaan yang sshingga lahirlah Resolusi Jihad. Bung Tomo, penggerak perang 10 Novemver 1945 di Surabaya meminta nasihat spritual sang kyai sebelum berperang. Jendral Soedirman mengakui betapa hatinya bergetar mendengar Fatwa Resolusi Jihad sehungga semakin menebalkan semangatnya dalam memimpin oerang gerilya di hutan. Semua itu mwmbuktikan betapa kyai Hasyim Asy’ari adalah guru bagi semua pemimpin bangsa Indonesia.
Setelah kedatangan utusan Presiden Soekarno, KH. Hasyim Asy’ari mengumpulkan Kyai se-Jawa dan Madura untuk bermusyawaroh, diantara di didalamnya yaitu, KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syamsuri. Para kyai berkumpul dalam sidang Pleno Pengurus Besar pada tahun 21-22 Oktober 1945 di kantor PBNU Bubutan, Surabaya. Pertemuan itu dihadiri oleh panglima Hizbullah, Zainul Arifin setelah itu forum menyepakati untuk mengeluarkan Resolusi Jihad yang bsrisikan dua kategori dalam berjihad.
1. Fardlu ‘Ain bagi setiap orang yang berada dalam radius 94 KM darinepisentrum pendudukan penjajah. Dalam islam, fatwa Fardlu ‘Ain artinya kwajiban yang harus di jalankan bagi setiap orang yang mukallaf (aqil baligh).
2. Fardlu Kifayah bagi setiap warga hang berada di luar radius 94 KM. Namun dalam kondisi ini akan menjadi gugur apahila audah dilakukan oleh salah satu orang dalam sebuah daerah.
Gelora Resolusi Jihad segera menywbar cepat dan menggerakan rakyat Surabaya untuk melawan kolonialisme Inggria. Semanagat melwan sekutu mwmbara di dasa setiap pemuda Indonesia. Pondok Pesantren berubah menjadi markas perjuangan Hizbullah dan Sabilillah, salah satunya Pondok Pesantren Lirboyo yang di pimlin langsung oleh KH. Mahrus Aly.
Resolusi Jihad ini berdampak besar kepada perlawanan rakyat Surbaya tsrhadap Inggris. Puncaknya pada tanggal 1p November 1945 dimana pasukan Inggris mwngajadapi pertempuran dahsyat dari berbagai elwmen rakyat, santei dan kyai di Surabaya. Para Kyai memimpin pergerakan rakyat dan mengobarkan semnagat jihad fisabilillah sehingga membakar semangat mereka untuk menjemput syahud di jalan Alloh SWT.
Momentum besar itu sekarang di kenang dan di abadikan sebagai Hari Pahlawan. Resolusi Jihad dinilai swbagai bentuk konsistensi keputusan politik kaum Nahdliyin terhadap konsepsi dar al-Islam yang di cetuskan sebelumnya, dimana keberadaan Negara Indonesua sebagai negara Islam hang wajib di bela dan di pertahankan. Resolusi Jihad ini juga sebagau manifesto nasionalisme kyai dan ulama Indonesia dalam menegakan bangunan kemerdekaan indinesia yang baeu dibangun pendiri bangsa. Adanya fatwa jnu menandakan bagaimana kyai dan santru tidak hanya paham persoalan kegamaan saja, melainkan menguasai masalah kebangsaan dan berperan aktif memberikan solusi strategis atas persoalan yang ada. Resokusi hadir pasca proklamasi kemerdekaan ini menjadi tonggak nasionalisme Indonesia yang sehingga menginsoirasi banyak anak bangsa untuk bertempur samlai Indinesia merdeka sepenuhnya.
Dan pada tanggal 22 Oktober 2015 Presiden Joko Widodo meresmikan “Hari Santri Nasional” yang mana hari tersbut di pilih karena bertepatan Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad. Dengan adanya ini, sekali lagi bahwa kyai dan santri tidak hanya paham persoalan keagamaan saja, melainkan mengusai masalah kebangsaan dan berperan aktif atas menegakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Wallohu A’lam.