web analytics

Rihlah Ziarah Santri Al-Mahrusiyah: Maqam KH. Imam Yahya Mahrus

Rihlah Ziarah Santri Al-Mahrusiyah: Maqam KH. Imam Yahya Mahrus
Santri dan Dzuriyyah Al-Mahrusiyah sedang berziarah di Maqam KH. Imam Yahya Mahrus
0 0
Read Time:3 Minute, 2 Second
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba juga.

Setelah berziarah di maqam mu’asis Lirboyo. Hari terakhir di tahun 2021 -Jumat, 31 Desember 2021- menjadi hari spesial tersendiri, kami jadikan penutup di tahun Mahesi dengan kebaikan penuh arti. Tentu, ini akan saya catat baik-baik sebagai bahan kenangan dan cerita pada anak dan cucu-cucu kami.

Saya tunggu dengan sabar hati menuju hari ke-3 di bulan Januari. Meski banyak hal yang membuat sesak tapi jangan sampai semangat retak. Saya bersama sang karib -sebut saja Mr. O- mempersiapkan segala hal demi lancarnya rihlah religi kali ini.

Walau ziarah terasa menenangkan hati, tapi menjadi kurang bila tiada yang merekam perjalanan kali ini. Iya, benar sekali. Pada kesempatan ini kami bersigap merekam dokumentasi dan juga alur cerita rihlah religi.

Seperti yang sudah saya katakan tadi, dua hari kami jalani dengan mondar-mandir mensukseskan ziarah religi. Sampai puncaknya, kami harus telat berangkat madrasah diniyah (Madin). Bagaimanapun kami harus tetap madin, apapun keadaannya kewajiban satu tidak boleh menghapus kewajiban lainnya.

Malamnya tepat pukul 23.00 WIB saat teman-teman hendak berangkat ke titik kumpul, di PP. Al-Mahrusiyah lll Ngampel, Mojoroto, Kota Kediri. Kami isi dengan mengecek kembali segala hal perlengkapan, takut ada yang tertinggal. Lebih-lebih kalau perangkat kamera yang tertinggal.

Setelah semuanya siap, saya manfaatkan waktu yang ada untuk istirahat. Waktu yang tersisa hanya 3 jam, tentu bukan waktu yang banyak untuk perjalanan yang jauh.

Tepat sekali, selepas saya bersuci, tak lama adzan subuh berkumandang. Segera mempersiapkan solat subuh dengan lengkap memakai seragam hijau army.

“Kamera siap, pakaian, kopyah, tas, tripot, perlengkapan pribadi dan obat-obatan, semua siap. Ehh, satu lagi. Ampok jagung?” Satu menit kemudian mencari; “Nahh, ini dia ampoknya. Yosshh semua siapp. Kang Aan Markidal, Mari Kita Budal.”
“Ashiaapp..” jawabnya

Alhamdulillah.. ternyata kami belum telat. Bahkan di masjid belum melaksanakan ibadah subuh. Sembari menunggu, aku dan Mr. O mempersiapkan kamera sampai senyawa terdalamnya. “Okeh, siap.”

Sembari menunggu, kami nikmati udara sejuk dipagi hari serta menikmati kebingungan yang bertubi.

Bagaimana tidak, ada 3 tas besar,  2 tas kamera kecil, dan bingkai foto berukuran 14R yang harus terus kami jaga. Belum lagi, saya harus menghantarkan kamera pada tim pers putri. Ingin memindahkan barang di Bus, tapi kami belum sempat koordinasi dengan panitia yang lain.

Pada akhirnya, kami taruh saja barang di bus I. Dalam keadaan yang sepi dan gelap, kami taruh barang-barang kami. Untung saja, tak lama kami menemukan kursi atas nama kami.

Semuanya sudah siap, sekejap kami berbincang dengan panitia, kemudian langsung cek lokasi maqam Mbah Yai Imam. Ternyata Gus Reza sudah stay di Maqbaroh. Saya dan Mr. O pun segera mendekati merekam ziarah yang dipimpin langsung oleh Gus Reza. Perlahan ratusan santri mulai mengisi tempat-tempat yang kosong itu.

 

Dzikir yang kami baca ialah istighatsah yang dirangkai langsung oleh Mbah Imam, yang khas dan terkenal di Lirboyo sejak dulu hingga kini.

Dengan energi yang masih baru, teman-teman benar-benar semangat dalam melantunkan untaian dzikir ini. Ditengah khusyu berdzikir, ibu Nyai Zakiah Miskiah, istri tercinta Yai Imam turut rawuh dan langsung lungguh bersebelahan dengan Gus Reza. Semangat baru ini membuat tak terasa istighatsah sudah ditutup dengan doa oleh Gus Reza.

 

Sebelum beliau beranjak meninggalkan santri, beliau sempat berpesan pada santri agar terus menjaga kesehatan, selalu memanfaatkan waktu kosong untuk istirahat serta selalu menjaga adab selama perjalanan, terlebih saat sudah berada di maqam.

Destinasi Ziarah kedua ini ditutup dengan momen yang indah, Gus Reza menuntun hangat Ibu Nyai Zakiya; Istri dari Alm. Mbah Imam.

Terakhir, di Al-Mahrusiyah lll Ngampel ini juga menjadi tempat objek foto bersama bagi para santri ziarah wali lima -peserta dari MTs/SMP Al-Mahrusiyah-.

About Post Author

elmahrusy16

Elmahrusy Media Merupakan Wadah literasi dan jurnalistik bagi santri, alumni dan pemerhati Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like