web analytics

Rihlah Ziarah Santri Al-Mahrusiyah: Maqam Sunan Drajat

Rihlah Ziarah Santri Al-Mahrusiyah: Maqam Sunan Drajat
Santri dan Dzuriyyah Al-Mahrusiyah sedang berziarah di maqam Sunan Drajat
0 0
Read Time:2 Minute, 4 Second

Makam Raden Qosim atau yang biasa kita kenal dengan Sunan Drajat berada sekitar 1 KM sebelah selatan pertigaan Drajat di Daerah Pantura (Pantai Utara) Lamongan. Luasnya parkiran mampu menampung 23 bus rombongan Al-Mahrusiyah, santri putri di perkenankan keluar terlebih dahulu menuju maqam Sunan Drajat.

Walau terlihat banyak perubahan di area maqam Sunan Drajat, namun dalam beberapa hal juru kunci masih mempertahankan keasrian maqam beliau ini. Diantaranya seperti pepohonan besar, yang masih bertahan untuk meneduhkan para peziarah. Bangunan maqam Sunan Drajat masih seperti dulu, walau sudah dibangun lagi maqbaroh untuk para peziarah.

Jelas sekali perbedaannya dengan maqam Sunan Ampel Surabaya dan Sunan Bonang Tuban, yang keduanya merupakan Ayah dan saudara kandung dari  Sunan Drajat. Bangunan kedua maqam itu terlihat lebih modern ketimbang maqam Sunan Drajat.

Saat saya bertugas, teringat keunikan beliau dalam menyiarkan agama Allah. Iya, benar sekali. Tembang macapatnya, beliau bisa dikatakan sastrawan yang agung. Mampu membelokkan kepercayaan animisme dan dinamisme menjadi ajaran yang berisikan Al-Qur’an melalui pangkurnya.

 

 

Satu jalur dengan itu, saya juga teringat gamelan, alat yang juga digunakan Sunan Drajat untuk berdakwah. Sepintas, saya merasa tergugah ingin berkunjung ke sebuah tempat sebelah timur maqam. Disana terdapat museum peninggalan Sunan Drajat. Sayangnya, saya lebih memprioritaskan tugas yang sudah diemban. Jadi rasa ingin menikmati keindahan peninggalan Sunan Drajat harus saya tunda, mungkin esok atau kapan. Padahal disana banyak sekali alat atau barang peninggalan Sunan Drajat

Pembacaan tahlil dipimpin langsung oleh Gus Iing. Di maqbaroh maqam Sunan Drajat yang tergolong luas pun hampir dipenuhi oleh santri Al-Mahrusiyah, hanya sisi bagian dekat pintu saja yang tidak begitu berdesak. Sebagian panitia diluar berjaga-jaga dan mempersiapkan diri untuk memberesi alat-alat dan mempersiapkan untuk ke tempat selanjutnya.

Keadaan panitia saat itu sebenarnya sudah mulai lemas dan letih, panitia harus siap siaga disetiap waktu demi tidak terjadi apapun yang tidak diinginkan. Demi tepat waktunya kegiatan. Bisa anda bayangkan sendiri dengan durasi 4 hari lebih 8 jam kita harus berada di 20 tempat/maqam. Tentu dengan keadaan demikian panitia harus benar-benar mengorbankan segala tenaga yang ada. Saya sendiri sangat salut atas kerja panitia, dengan tanpa bayaran, hanya modal ikhlas dan harapan barokah cukup membangkitkan semangat.

Seusai ziarah, saya segera kembali ke bus. Menulis dan mengupload kegiatan kami selama di maqam Sunan Derajat. Saya dan teman-teman tim harus pintar-pintar membagi waktu dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, karena kegiatan yang begitu padat. Bila tidak dikerjakan segera, maka yang terjadi telat memberikan informasi kepada pembaca setia Elmahrusy.id.

Oleh: Iwan Nur
Editor: Elnahrowi

About Post Author

elmahrusy16

Elmahrusy Media Merupakan Wadah literasi dan jurnalistik bagi santri, alumni dan pemerhati Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like