web analytics
AD PLACEMENT

Sanad Al-Qur’an Yang Mulai Ditinggalkan Dan Tergerus Oleh Waktu

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:3 Minute, 31 Second

Dalam era digital yang semakin berkembang, Al-Qur’an digital telah muncul sebagai media alternatif yang menarik untuk membantu pembelajaran tahsin Al-Qur’an. Pembelajaran tahsin Al-Qur’an, atau seni membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan baik, adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam.

Zaman yang semakin canggih, banyak orang mulai mencari hal-hal yang membuat beberapa pekerjaan mereka lebih mudah dilakukan. Perubahan besar ini didorong oleh generasi muda muslim yang paham teknologi menciptakan semacam aplikasi belajar Al-Qur’an, dan Al-Qur’an E-pen digital , dengan tujuan membantu umat Islam belajar membaca al-Qur’an dengan cara baik, benar dan mudah tanpa bersusah payah lagi.

Munculnya aplikasi dan Al-Qur’an digital menjadi alternatif bagi umat Islam zaman sekarang untuk mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an disela kesibukan yang mengikat, akan tetapi dengan adanya media digital sekarang ini dapat menggerus sistem literasi pembelajaran Al-Qur’an yang secara konvensional diharuskan untuk sistem talaqqi, sehingga dapat mempengaruhi status sanad keilmuan Al-Qur’an umat islam di zaman sekarang. Namun, di sisi lain kita tidak bisa menafikan bahwa keberadaannya mempermudah generasi muda yang ingin memperbaiki atau memperindah bacaan Al-Qur’an.

Di era modernitas sekarang ini, banyak dari kalangan umat islam yang mulai meninggalkan tradisi sanad dalam keilmuan mereka, khususnya ilmu-ilmu keislaman.  Sanad keilmuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam keilmuan Islam, tanpa sanad keilmuan yang jelas arahnya, dalam artian tidak sambung kepada nabi Muhammad saw,  maka status keilmuan seseorang tersebut patut dipertanyakan. karena tanpa sanad keilmuan yang jelas, keilmuan seseorang tersebut tidak bisa diverifikasi atau dipertanggung jawabkan keshahihanya.

AD PLACEMENT

Sanad Al-Qur’an adalah satu-satunya cara sah untuk memastikan keaslian teks Al-Qur’an sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sanad ini adalah rangkaian nama-nama perawi yang dapat diikuti kembali ke masa Rasulullah. Oleh karena itu, ketika seseorang membaca Al-Qur’an, mereka dapat yakin bahwa teks yang mereka baca adalah teks yang sama yang diterima oleh generasi awal Islam, seperti yang dikatakan sahabat Abdullah bin Mubarak:

الاساند انساب الكتب, وقال ايضا الاسناد من الدين لول الاسناد لقال من شاء ما شاء

Artinya : Sanad nasabnya kitab, sebagaimana kita punya nasab ke leluhur kita, sanad bagian dari agama, jika tanpa sanad, siapa saja bebicara apa saja dari kehendaknya.

Dalam hal ini justru menimbulkan polemik yang begitu pelik, bahwa belajar agama, lebih-lebih belajar tata cara membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai tuntunan yang telah dicontohkan Nabi Muhammad.  Metode pembelajaran Al-Qur’an sudah banyak kita ketahui dengan beberapa metode yang telah diajarkan para ulama’ kepada para muridnya seperti metode talaqqi atau musyafahah dll, yang mana metode metode tersebut sangat menekankan bertemunya langsung antara guru dan murid dalam satu majlis ketika waktu pembelajaran.  Talaqqi ataupun Musyafahah merupakan metode belajar Al-Qur’an yang mensyaratkan perjumpaan secara langsung antara murid dengan guru. Talaqqi juga mensyaratkan gerak mulut murid harus mengikuti gerak mulut yang dicontohkan guru.

AD PLACEMENT

Belajar Al-Qur’an tanpa guru berimbas pada status sanad keilmuan Al-Qur’an kita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dan tidak bisa selalu dibenarkan.  Imbas besar dari aplikasi digital membaca Al-Qur’an dan Al-Qur’an pen digital adalah ketika banyak masyarakat yang mulai merasa bahwa belajar agama, belajar tajwid, cara memcaca al-Qur’an tidak lagi memerlukan sosok guru yang mengajarkannya, sosok guru yang membimbingnya ketika mereka salah dalam makhorijul huruf dan membaca al-Qur’annya dan lain sebagainya.  Hadis nabi Muhammad yang sangat populer bagi umat muslim “Khorukum man ta’allamal-Qur’an wa ‘allamah”, artinya : Sebaik baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannaya.

Belajar dengan aplikasi Al-Qur’an ataupun dengan e-pen digital diperbolehkan dengan catatan harus tetap belajar kepada guru secara langsung dan memiliki sanad al-Qur’an yang jelas. Sanad Al-Qur’an adalah bagian tak terpisahkan dari warisan Islam. Ini adalah jaminan keaslian dan integritas Al-Qur’an.

Dalam era modern yang dipenuhi dengan teknologi, kita harus berusaha keras untuk menjaga dan melestarikan konsep ini. Memahami pentingnya sanad adalah langkah awal dalam menjaga hubungan kita dengan warisan al-Qur’an yang berharga ini. Dalam dunia yang terus berubah, sanad Al-Qur’an adalah tautan dengan masa lalu kita yang kita harus jaga agar tetap kuat.

Oleh: Ashim Prasetyo

AD PLACEMENT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

About Post Author

elmahrusy16

Elmahrusy Media Merupakan Wadah literasi dan jurnalistik bagi santri, alumni dan pemerhati Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah
Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Elmahrusy Media Merupakan Wadah literasi dan jurnalistik bagi santri, alumni dan pemerhati Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Sholat Tarawih Cepat, Bagaimana Hukumnya

Sholat Tarawih Cepat, Bagaimana Hukumnya

Ngaji Syamail Part 20: Kezuhudan Dahar Rasulullah SAW

Ngaji Syamail Part 20: Kezuhudan Dahar Rasulullah SAW

Ngaji Syamail Part 19: Keistimewaan Sandal Rasulullah SAW

Ngaji Syamail Part 19: Keistimewaan Sandal Rasulullah SAW

Ngaji Syamail Part 18: Rahasia Cincin Rasulullah SAW

Ngaji Syamail Part 18: Rahasia Cincin Rasulullah SAW

Keutamaan Sahur Dalam Puasa

Keutamaan Sahur Dalam Puasa

Ngaji Syama’il Part 17: Alas Tidur Rasulullah SAW

Ngaji Syama’il Part 17: Alas Tidur Rasulullah SAW

AD PLACEMENT