web analytics

Santri Milenial, Sedikit Nakal Banyak Akal (Cerbung)

Santri Milenial, Sedikit Nakal Banyak Akal (Cerbung)
Santri Millenial
1 0
Read Time:2 Minute, 33 Second

” Rania Kayaknya ini menjadi perjumpaan terakhir kita”
” benarkah Mas..,” Rania merenung, menguatkan hatinya sebelum benar-benar berpisah
” Sudah Siap berangkat kepesantren ran?, jangan lupa kitab-kitab dipersiapkan sedari sini, kalau sudah masuk asrama putri, sulit kau keluar ”
“Siap donk, sudah sore tadi aku beli di toko kitab Al-Barokah,” Jawab Rania, pipinya yang khumairo itu Nampak menolak air mata mengalir diatasnya.

Tapi Apaboleh dikata, Sorot mata Raniah berkaca-kaca, seolah menolak air mata membanjiri pipinya, dan merelakan perpisahanya dengan Savic El-Qurtubi
Selepas Acara HBH Organisasi kepemudann se-Kota ini menjadi pertemuan terakhir Savic dan Rania, mereka berdua tak akan berjumpa lagi
~ Setelah Satu bulan dipesantren
” Pertemuan antara laki-laki dan Ajnabi tidak diperbolehkan, boro-boro bertemu Melihatnya saja haram Vic, apalagi bagimu yang masih tholabul ilmi,” Tegas pengurus menjawab pertanyaan Savic di warung sor preng milik bu nyai, sembari ngemil gorengan bancik.

” Loh tapi kan tidak haram mutlak pak” sangkal Savic.
” Iya diperbolehkan, tapi harus ada kepentingan, Seperti Mu’amalat, atau tarbiyah perkara yang wajib Vic,”
Savic mamatung, sambil menuggu kopi Brontosenonya hangat, dia berpikir keras, menego pengurus. supaya bisa jumpa Rania yang ada dipondok putri seberang selatan jalan sana.
Hati Savic sudah overdosis rindu, ingin sekali dia bertemu, matanyapun sudah tandus, karena lama tak memandang wajah Rania. Setalah dapat tiga seruputan kopi hitam yang digemari para santri ini, Diapun ingat sebuah kisah
” Pak, saya punya Argumentasi, mengenai Pertemuanku denganya”
Savic tetap kekeuh melobi pengurus.
” Argumentasi apa lagi vic”
” Bapak ingat kan, kisah Hasan Bashri ?”
“Oh iya-iya ingat, beliau Minjumlatil auliya'”
” Nah, bapak tahu kan , kisah-kisah Hasan Bashri yang sering berinteraksi dengan Robiah, Manakala Hasan Bashri Mengajak Robiah adawaiyah solat diatas air, tatkala robiah jemarinya mengeluarkan cahaya saat berdiskusi dengan Hasan Bashri, dimana kedatangan Hasan Bashri disebuah hutan yg membuat hewan-hewan kabur padahal sebelumnya jinak denga robia’ah?”
” iya, saya ingat betul itu ” Pengurus menjawab santuy sambil mecolek-colekan Tahunya diatas petis.
” tapi kamu jangan menghalu lah vic”
“Halu gimana pak”
” Beliau Hasan Basri Ulama sekaligus wali, begitupun Robiah, jangan bandingin dengan engkau san, Alfiyah aja bab Jama’ taksir masih srontolen ( Ndak lancar-red) gitu, sering Subha ( Subuh lanjut Dhuha) juga kamu ini”.

Glekkkk, savic meminum kopi hitamnya, sedikit teringat hafalan Alfiyahnya yang tak kunjung tuntas.
Yang masih mentok di Bab الحكايت
“okelah ini ada angin segar untukmu Vic” Pak pengurus memberikan sebuah penawaran
” Yesss siyapppp, apapun itu pasti kulakukan, demi pertemuanku denganya, BTW apa itu pak?”
” Jika Kealiman kalian sudah menyamai Hasan Bashri dan Robi’ah, aku beri jalan kepada kalian berdua untuk berjumpa. Tahap pertama selesaikan nyewumu dulu ( Hafalan Alfiyah 1002 Nadzom) “.
Sontak Savic buru-buru keluar, langsung semangat, namun baru sampai mulut pintu warung
” Vicc, mau kemana kau, belum selesai aku memaparkan syaratnya”
” Sorogan Waroqot pak, menuruti kemauan bapak supaya cepet alim, untuk syarat kedua nanti saja”
“Lha kopimu belum kau bayar”
“Bayar bapak dulu ah” Savic langsung pasang jurus kaki seribu, ndeloyor lari, menuju Kamarnya mengambil kitab Nafahat syarh waroqot yang akan diakajinya bersama Mustahiq.
Pengurus cuma bisa gedek-gedek dengan ketengilan si Savic ini, padahal masih ada beberapa syarat yang akan disampaikan…………….
Bersambung…..

About Post Author

Elnahrowi

Santri Pondok Al-Mahrusiyah yang suka Menulis dan Berjurnalis. Asal dari Sragen Jawa Tengah
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like