Madura, Elmahrusy Media.
Sabtu, (13/05) Tim Elmahrusy Media mengadakan kunjungan ke Pondok Pesantren Annuqayah, Sumenep. Kunjungan ini atas dasar untuk memenuhi dan mencari data mengenai isu lingkungan, -ekologi, di pondok pesantren dan hebatnya Pondok Pesantren Annuqayah merupakan salah satu dari 3 pondok pesantren dengan lingkungan terbaik menurut NU Online.
Pondok Pesantren yang berada di daerah perbukitan ini beralamat di Guluk Guluk Tengah I, Guluk-guluk, Kec. Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Selain itu, di sana ada beberapa kompleks, dan Kompleks Lubangsa merupakan yang tak kalah hebat di antara yang lainnya.
Di pagi hari itu, dengan ditemani beberapa orang dari anak-anak media sana, mengajak kami untuk berkeliling melihat Pondok Pesantren Annuqayah komplek Lubangsa secara menyeluruh.
”Ya, kalau pagi seperti ini memang rutin diadakan bersih-bersih lingkungan.” Jawab Mas Said, setelah kami tanya mengenai kegiatan santri di pagi hari itu. Mereka terlihat penuh kesadaran.
Dengan sesekali melihat siswa yang sudah mulai ada yang berangkat sekolah, kami diajak menyusuri jalan di komplek Lubangsa. Mulai dari kebun salak dan UPT Jatian. Perlu diketahui, UPT Jatian ini merupakan unit pelaksana teknis yang menjadi wadah para santri dalam mengolah dan memilah sampah yang ada. Mana sampah yang harus dilebur, dikompos, didaur, atau dijual ke pengepul. Dinamakan jatian karena memang UPT itu berada di daerah hutan jati.
Setelah banyak berbincang, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat berbagai toko yang ada di sana. Salah satunya Roti Lubangsa, salah satu unit usaha pondok yang maju.
Kami juga berkesempatan untuk mengunjungi perpustakaan Lubangsa. Meski tak cukup dibilang besar, tapi di dalamnya memuat beragam buku bacaan yang membuat kami terdecak kagum. Pengetahuan umum, novel, filsafat, sejarah, komik lebih mendominasi di sana. Beragam majalah yang diterbitkan oleh setiap lapis sisi di sana pun tak kalah banyaknya. Kami memilih buku ’Mutiara Annuqayah’ untuk kebutuhan kelengkapan data kami.
Setelah istirahat makan siang dan sholat dzuhur, kami berkesempatan untuk bertemu dengan KH. Muhammad Shalahuddin, M.Hum. beliau menyapa kami, sedikit berbincang, lalu beranjak untuk mengimami jama’ah. Dan interview beliau sanggupkan di malam harinya.
Di sore hari, kami mengunjungi Maqbaroh KH. Muhammad Syarkowi, selaku pendiri utama dari Pondok Pesantren Annuqayah. Setelah ziaroh dan melihat data denah yang ada, kami harus berlanjut melihat komplek latee. Namun sayang, di sana sedang ada acara. Niat itu harus pupus.
Di malam harinnya, selepas isya, alhamdulillah interview kami berjalan dengan lancar. Ternyata di balik sifat ramahnya, KH. Muhammad Shalahuddin termasuk sosok yang sangat cerdas. Hal itu terlihat dari kosa kata intelektual yang kerap beliau utarakan. Setelah puas membahas ekologi pesantren dan berfoto bersama, kami mengisi waktu senggang dengan jalan-jalan dan engunjungi koperasi Lubangsa untuk jajan. Dan ternyata, selain makanan, minuman, dan alat kebutuhansehari-hari, di sana juga ada buku-buku. Tentu sangat luar biasa untuk tak tergoda membeli salah satu dari judul buku-buku itu.
Bagi kami itu dalah pengalaman yang sangat berkesan, lagi bermanfaat. Pondok Pesantren Annuqayah dengan sistem ekologi, literasai, dan ramah para pennghuni. Terima kasih.
Wallahu a’lam.