web analytics

Selamat Lebaran! : “Kuatkan Silaturahmi, Hindari Ajang Memamerkan Diri”

Selamat Lebaran! : “Kuatkan Silaturahmi, Hindari Ajang Memamerkan Diri”
Men and women greet each other and celebrate Eid Mubarak. Vector illustration in a flat style
2 0
Read Time:4 Minute, 18 Second

 

Hari puasa hampirlah usai, bulan yang penuh keberkahan, sebentar lagi akan tergantikan, ada perasaan sedih karena masih banyak amalan-amalan yang belum dikerjakan, ada pula yang yang sangat berbahagia, karena menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Mengenai Idul Fitri tentunya tidak akan habis-habis ketika dibicarakan , mulai dari momen keluarga untuk kumpul bersama, mudik asyik berkunjung ke kampung halaman, dan tentunya bagi warga Indonesia akan lumrah kita kenal dengan kata lebaran. Kata lebaran jika kita telisik lebih jauh mengandung makna yang asyik dan menarik.

Menurut Mustofa Bisri atau Gus Mus, lebaran berasal dari Bahasa Jawa laburan, yang artinya mengecat. Itu dikarenakan banyaknya orang, terlebih bapak-bapak sibuk mengecat rumahnya untuk menyambut setiap kali menjelang datangnya Idul Fitri, sebab inilah momen Idul Fitri identik dengan kata lebaran.

Sedangkan Almarhum KH. Muhtar Babakan Ciwaringi pernah berpendapat bahwa lebaran itu filosofis dari kata leburan yang artinya menyatukan. Ketika ada ujian dan cobaan, melalui kesabaran dan ketenangan pada saat ramadhan, diharapkan dapat membuat menyatu kepada sifat-sifat Tuhan, dan mendorong untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Sang Kholiq.

Kalau menurut pandangan penulis, lebaran berarti sudahan, artinya apa? Setelah berpuasa menahan lapar walau perut terasa menggelegar, tidak minum, menahan syahwat selama satu bulan, Allah memberikan reward atau penghargaan dengan adanya Idul Fitri atau lebih sering dikata lebaran.

Eits, jangan senang dulu, kebanyakan orang akan salah mendefinisikan hakikat lebaran, banyak orang mengurangi amalan ibadah, dibanding pada saat Bulan Ramadhan, ini yang harus diintropeksi bagi diri masing-masing. Jangan sampai amalan-amalan ibadah kita berkurang drastis lantaran Ramadhan telah habis, karena sejatinya lebaran adalah menemukan jati diri setelah berpuasa di Bulan Ramadhan, hasrat dan hawa nafsu yang kita tahan seharusnya dapat mendewasakan diri dalam menghadapi godaan-godaan setan, dan menahan segala angan-angan yang mencorakkan lemahnya manusia.

Sehingga, kadang kala seseorang memiliki keinginan yang banyak ketika mendekati lebaran, kekuatan tradisi, seperti keharusan memakai baju baru, upgrade rumah, lebih mendominasi daripada semangat lebaran itu sendiri.
Lantas bagaimana kita menyikapinya? Tentu melanjutkan tradisi itu baik, tapi alangkah tepatnya jika dibarengi dengan silaturahmi yang kuat bukan hanya pamer fashion, dan mendapatkan prestise dari manusia, jika lebaran hanya dirayakan karena kesenangan material saja, maka lebaran akan hilang dari sisi maknanya.

Seperti yang diutarakan oleh Imam Al-Ghozali dalam Kitab Ihya ‘Ulumuddin. Bahwasanya orang-orang yang memiliki banyak keinginan atau thulul amal akan timbul 4 perkara negatif.

Yang pertama gampang untuk meninggalkan ketaatan dan bermalas-malasan.
Kedua suka untuk menunda taubat.
Ketiga bersikap materialistik, atau suka untuk menimbun harta.
Dan terakhir membuat hati manusia menjadi keras. Sayidina Ali Bin Abi Thalib dawuh “Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari Anda ada dua hal: terlalu banyak angan-angan dan menuruti keinginan nafsu.”

Dengan demikian, sudah jelas bahwa lebaran adalah hari dimana kita untuk memperkuat silaturahmi, menanyakan kabar setelah lama tak jumpa dan menggapai rahmat di momen yang khidmat. Seperti hadist dalam riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut:\

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

Artinya, “Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW ia bersabda, ‘Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menjaga hubungan baik silaturahim dengan kerabatnya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam,’” (HR Bukhari dan Muslim).

Kemudian, kembali ditegaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi,
وَفِي صِلَةِ الرَّحِمِ عَشْرُ خِصَالٍ مَحْمُودَةٍ
“Dalam silaturahim terdapat sepuluh hal terpuji,” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2007 M/1427-1428 H], juz III, halaman 272).
Sepuluh poin tersebut antara lain :
1. Mendapat keridhaan Allah. Dikarenakan perilaku ini adalah salah satu perintahnya
2. Menyebabkan bahagianya seorang kerabat atau idkhalus surur.
وَقَدْ وَرَدَ فِي الْخَبَرِ  إنَّ أَفْضَلَ الْأَعْمَالِ إدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى الْمُؤْمِنِ
Disebutkan dalam sebuah hadist ‘‘Salah satu amal paling utama adalah idkhalus surur atau memasukkan kebahagiaan ke dalam hati orang yang beriman”
3 Menyenangkan malaikat, karena sejatinya malaikat senang dengan momen silaturahim
4. Terlahirnya memori atau pikiran positif dari orang beriman terhadap mereka yang menjaga silaturahim.
5. Menyebabkan hati dan pikiran Iblis susah karena mereka berkeinginan membuat persaudaraan manusia pecah.
6. Bertambahnya keberkahan umur.
7. Rezeki tambah barokah
8. Ayah dan kakek yang sudah wafat akan senang, karena keturunannya tetap menjalin kekerabatan.
9. Sifat murah akan selalu terjaga
10.Pahala akan selalu bertambah, hal itu bisa terjadi manakala seorang manusia wafat dan selalu menjaga silaturahim, kebaikan nya akan selalu disebut-sebut oleh kerabat terdekat.
Sekarang, tinggal koreksi diri masing-masing. Apakah lebaran ini berkah, karena semangat dalam menggapai makna fitrah, atau hanya sekedar mengejar kesenangan tatkala baju dan barangnya penuh kemewahan?

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M.
مبروك الله عيد الفطر ، تغفر خطايانا في هذا اليوم العظيم
“Selamat Lebaran, semoga dosa kita diampuni di hari besar ini.”

 

Happy
Happy
67 %
Sad
Sad
33 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like