Semangka, Palestina, dan Kemanusiaan
Apa yang terlintas di pikiran jika mendengar kata semangka? Buah yang termasuk Citrullus lanatus, ini merupakan tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo), dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Indonesia dengan suhu tropisnya membuat semangka dapat tumbuh dengan subur. Dari sekian wilayah pertanian, semangka menjadi salah satu pilihan komoditas bagi para petani untuk bercocok tanam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi 367.816 ton semangka pada 2022, turun sekitar 11,2% dari tahun sebelumnya yang mencapai 414.242 ton. Melansir dari laman website Katadata Media Network, ada 10 provinsi sebagai penghasil semangka terbesar di Indonesia.
- Jawa Timur: 97.357 ton.
- Jawa Tengah: 59.837 ton.
- Sumatra Utara: 29.418 ton.
- Bali: 24.562 ton.
- Lampung: 19.442 ton.
- Riau: 17.539 ton.
- Sumatra Selatan: 16.947 ton.
- Sumatera Barat: 11.912 ton.
- Kalimantan Tengah: 11.345 ton.
- DI Yogyakarta: 8.298 ton.
Siapa sangka, buah yang memiliki kandungan air yang begitu besar ini tentunya memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Berdasarkan penelitian yang tertulis melalui International Journal of Fruit Science, buah semangka memiliki kandungan:
- Air yang tinggi sekitar 92%.
- Karbohidrat sekitar 7%.
- Protein sekitar 1%.
- Lemak sekitar 0,2%.
- Serat sekitar 0,4%.
Buah semangka juga mengandung berbagai macam vitamin, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B6, dan asam folat, serta mineral seperti kalium dan magnesium. Dari semua kandungan itu, semangka begitu bermanfaat untuk:
- Menjaga kesehatan jantung.
- Mengurangi tekanan darah tinggi.
- Mengoptimalkan kesehatan arteri.
- Mengurangi kadar kolesterol.
- Menjaga keseimbangan elektrolit.
- Meningkatkan kesehatan mata.
- Menjaga kesehatan kulit .
- Menurunkan risiko kanker.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Menjaga kesehatan ginjal.
- Menghidrasi tubuh dengan baik.
- Sumber antioksidan untuk tubuh.
- Mengoptimalkan kesehatan pencernaan.
Justru akhir-akhir ini, semangka telah menjadi sorotan. Di setiap platform media sosial, orang-orang beramai-ramai menjadikan semangka sebagai profil mereka. Lalu, apa maksud dari semua ini?
Kita tidak bisa menutup mata dan telinga kita dari kenyataan yang sedang terjadi sekarang. Peperangan antara Israel dan Palestina kembali meletus, kembali memanas sejak serangan Hamas di tanggal 7 Oktober. Tentu akal sehat dan nurani kita tidak bisa berbohong untuk kekejian yang dilakukan oleh Zionis Israel. Sedari dulu, kaum pengungsi dari Jerman itu seolah tidak kenal terima kasih atas tanah yang telah diberikan Palestina untuk tinggal. Kini, mereka malah melakukan penjajahan dengan sangat biadab. Mereka menyerang semua hal yang berkaitan dengan Palestina, mulai dari insfrastruktur dan tentunya para warga negara Palestina. Bagaimana tidak, mereka menyerang sekolah dan rumah sakit, juga perempuan dan anak-anak. Hingga kini tercatat ada 4.650 anak-anak yang tewas dari jumlah keseluruhan 11.320 jiwa yang tewas.
Sebagai sesama muslim, tersayat hati ini akan kenyataan yang terjadi.
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
Sebagai saudara, tentu kita harus menolong jika ada saudara yang kesusahan. Apalagi jika ini soal nyawa. Tidak hanya soal agama, ini mengetuk pintu kemanusiaan.
Segala apapun yang bisa dilakukan, ya lakukan: tenaga, harta, atau apapun. Tentu untuk do’a, bagi kita yang tidak bisa ke sana, sebisa mungkin kita untuk menolong saudara kita di Palestina. Selain berdonasi ataupun dengan memboikot seluruh produk-produk Israel itu, kita juga bersuara lewat platform media sosial. Sebagai dukungan mental sebagai saudara dalam agama, saudara dalam kemanusiaan. Salah satunya dengan lambang semangka ini.
Lalu, apa hubungannya semangka dengan hal ini?
Lambang semangka ini memiliki sejarah yang panjang, makna yang dalam. Semangka menjadi bentuk dukungan Palestina. ini berikut beberapa alasannya:
-
Gambar semangka dipakai untuk menghindari shadow banned di media sosial. Ini untuk menyamarkan konten dukungan tanpa mengurangi maksud dan tujuan utamanya, yakni menyuarakan dukungan untuk Palestina.
2. Warna potongan buah semangka sama dengan warna bendera Palestina. Seperti dilihat dalam berbagai gambar yang berseliweran di media sosial, warna merah, hijau, putih dan hitam pada semangka sama dengan bendera Palestina. Hal ini membuat semangka populer digunakan sebagai pengganti bendera Palestina.
3. Buah semangka merupakan salah satu buah yang tumbuh dan populer berasal dari Palestina. Semangka tumbuh di seluruh Palestina mulai dari Jenin hingga Gaza.
Baca Juga: Sejarah Hari Kasih SayangDi balik itu sejarah mencatat terkait semangka dan dukungan untuk Palestina. Dilansir media Time, penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bukanlah hal yang baru. Pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan mencaplok Yerusalem Timur.
Pada saat itu, pemerintah Israel menjadikan pengibaran bendera Palestina di depan umum sebagai tindakan kriminal di Gaza dan Tepi Barat. Pemerintah Israel juga melarang penggunaan bendera Palestina di wilayah pendudukan.
Untuk menghindari larangan penggunaan bendera tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka. Alasannya, saat membelah semangka, warnanya dinilai mewakili warna bendera nasional Palestina.
Pemerintah Israel tidak hanya menindak bendera tersebut. Seniman Sliman Mansour mengatakan kepada The National pada tahun 2021 bahwa pada tahun 1980, para pejabat Israel menutup sebuah pameran di Galeri 79 di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya-karyanya yang lain, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl.
Kemudian pada tahun 1993, Israel mencabut larangan terhadap bendera Palestina, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo (Oslo Accords), yang mensyaratkan pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestinian Liberation Organization/PLA).
Baca Juga: Resolusi Jihad Dalam Sejarah IndonesiaPerjanjian itu merupakan perjanjian formal pertama yang mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Bendera tersebut pun diterima sebagai simbol Otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan Tepi Barat.
Setelah perjanjian tersebut, New York Times mengisyaratkan pada peran semangka sebagai simbol pengganti selama pelarangan bendera. “Di Jalur Gaza, di mana para pemuda pernah ditangkap karena membawa irisan semangka-yang menunjukkan warna merah, hitam, dan hijau khas Palestina-tentara berdiri dengan tenang saat pawai mengibarkan bendera yang pernah dilarang,” tulis jurnalis Times, John Kifner.
Pada tahun 2007, tepat setelah Intifada Kedua, seniman Khaled Hourani menciptakan The Story of the Watermelon untuk sebuah buku berjudul Subjective Atlas of Palestine. Pada tahun 2013, dia mengisolasi satu cetakan dan menamainya The Colours of the Palestinian Flag, yang sejak saat itu telah dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia.
Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina juga muncul kembali pada tahun 2021. Setelah pengadilan Israel memutuskan bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan digusur dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi para pemukim.
Pada bulan Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memberikan wewenang kepada polisi untuk menyita bendera Palestina. Hal ini lantas diikuti dengan pemungutan suara pada bulan Juni atas rancangan undang-undang (RUU) tentang larangan mengibarkan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, termasuk universitas.
Kemudian pada bulan Juni, Zazim, sebuah organisasi masyarakat Arab-Israel, meluncurkan kampanye untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera Palestina. Gambar semangka ditempelkan di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan tulisan yang berbunyi, “Ini bukan bendera Palestina.”
“Pesan kami kepada pemerintah sudah jelas: kami akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal dan kami tidak akan berhenti memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi,” ujar direktur Zazim, Raluca Ganea.
Amal Saad, seorang warga Palestina dari Haifa yang bekerja dalam kampanye Zazim, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka memiliki pesan yang jelas: “Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan menemukan cara lain untuk mengekspresikan diri kami.”
Saad juga mengatakan bahwa dukungan yang dia terima sangat besar, dengan lebih dari 1.300 aktivis menyumbangkan dana untuk memperjuangkan kampanye Zazim. Donasi tersebut memungkinkan Zazim untuk menyimpan semangka lebih lama dari yang direncanakan, dan kampanye ini sekarang bergeser ke pembagian kaos simbol semangka.
Semoga bermanfaat.
Segenap do’a teruntuk saudara kita di Palestina, Alfatihah…