Semarak Batsul Masail Sugro (BMS) HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kota Kediri
Kamis (22/09) PP HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kota Kediri melaksanakan acara Batsul Masa’il Sugro atau BMS. Acara ini di selenggarakan di musholla HM Al-Mahrusiyah pada malam Jum’at yang dimulai dari jam 20:00 WIB sampai dengan 01:00 WIB. Adapun kegiatan BMS ini di selenggarakan oleh pihak LBM Al-Mahrusiyah Lirboyo kota kediri yang mana tujuan dari di selenggarakannya acara tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir para santri, dalam menyelesaikan berbagai Problematika yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangkaian dari acara BMS ini, terdapat tiga sambutan yaitu, oleh pihak ketua panitia, Ketua LBM dan penasehat LBM. Untuk sambutan dari pihak kepala LBM yang dibawakan oleh Bapak Ali Basyarudin menyampaikan agar para santri menyemarakan acara BMS ini dengan penuh semangat. Semangat yang dimaksud disini adalah supaya para santri aktif ketika BMS berlangsung, entah itu dengan cara saling memberikan argumen yang di dasari landasan atau ibarot yang tangguh.
Selain itu beliau juga berpesan agar para santri supaya tidak minder atau malu dalam menyampaikan sebuah argumennya di hadapan para musyawirin atau para dewan perumus. Mereka di support supaya berani dalam beragumen “sampean sing dadi peserta BMS iki ojo wedi ngomong, ngomongo sak loss sampean njeh” ujar Bapak Ali Basyarudin yang juga menjadi Mustahiq dua Tsanawiyah ini. Tentunya ketika beragumen tak luput dari etika berbicara yang baik dan benar
Disatu sesi pula, beliau mempresantasekan tentang keaktifan para santri dalam bermusyawaroh atau Batsul Masa’il, untuk peringkat pertama yang menjadi jawara dalam keaktifan Batsul Masa’il di sandang oleh kelas Tiga Tsanawiyah, untuk peringkat Kedua di raih oleh kelas Dua Aliyah, sedangkan untuk peringkat terakhir di dapatkan oleh kelas Tiga Aliyah.
Untuk permasalahan yang dikaji dalam BMS ini adalah tentang shalat Qoshor yang dilakukan oleh salah satu santri yang sedang berpergian dengan jarak yang masih belum jelas untuk melakukan shalat Qoshor. Nah, untuk suasana acara BMS ini, bisa dikatakan cukup meriah. Peserta saling beradu argumen dengan pesarta yang lain. Tak jarang salah satu argumen ada yang kurang kuat landasannya, kemudian menjadi bahan sangkalan terhadap peserta yang lain. Mereka begitu antusias dalam acara kali ini, dengan kitab fan fikih yang mereka bawa seperti Ianatut thalibin, Bayjuri, Ghoyatul Muna dan sebagainya, yang menjadi landasan bagi mereka mereka ketika beragumen.
Dengan ditemani jajanan dan secangkir kopi hitam, turut menambah semangat para peserta dalam BMS kali ini. walaupun toh acara berlangsung sampai larut malam tetapi tidak menyurutkan semangat para peserta dalam beragumen untuk menyelesaikan suatu Problem yang ada. Tentu saja hal ini di sebabkan karena mereka di suguhi jajanan dan kopi yang turut membuat mata mereka melak dan bersemangat dalam BMS.
Ketika memasuki perumusan masalah yang di haturkan oleh Bapak Yasif, peserta mendengarkan perumusan tersebut dengan seksama. Mereka begitu menghormati dewan perumus yang merumuskan masalah dalam BMS kali ini. Tak lupa pula mereka menulis rumusan masalah yang di sampaikan oleh pihak perumus.
Pada saat hampir sampai pada penghujung acara yaitu pada sesi pembacaan Do’a yang dibacakan oleh Bapak Ilham Fawaid, para peserta juga begitu khusuk pada momen ini. Mereka berharap apa yang mereka kaji pada acara BMS, dapat memberikan manfaat bagi diri mereka semua