Semarak Gema Takbir Raya Idul Adha Di Bumi Al-Mahrusiyah Lirboyo
Pers Mahrusy- Kediri, 9 Juli 2022, Allahuakbar allahuakbar allahuakbar la illaha illaallahu Allahu akbar Allahu akbar walillah hilhamd’, semarak gema takbir kembali dikumandangkan dengan merdunya di seluruh jagad raya. Salah satunya di Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Putri, Lirboyo yang menghidupkan malam Hari Raya Idul Adha dengan menggelar lomba takbiran.
Lomba takbir yang menjadi agenda fardhu di setiap tahun ajaran baru ini telah mengadat dan mendarah daging di Pondok Pesantren Putri HM Al-Mahrusiyah. Lomba yang dipesertai oleh para santriwati perwakilan dari masing-masing kamar menampilkan berbagai macam kreasi takbiran yang variatif lagi kreatif, mulai dari kolaborasi takbir dengan drama, takbir dengan baca puisi, dan kreasi takbir dengan kolaborasi seni lainnya.
Acara dibuka pada pukul 22.00 WIB oleh tim habsyi putri. Meskipun acara sempat mengalami kendala hingga ngaret satu jam lamanya, namun semangat para santri tetap terpatri dan setia menunggu hingga acara dimulai.
Usai tim habsyi menyuarakan gema merdu sholawatnya, acara dilanjut dengan qiro’atul qur’an yang dibacakan oleh salah satu santri putri Sakan Darsyi. Kemudian, barulah memasuki acara inti yakni lomba Gema Takbir dalam Rangka Memperingati Hari Raya Idul Adha 1443 H.
Penampilan pertama diisi oleh perwakilan kamar I.01, kemudian perwakilan dari gabungan kamar I.06 dan I.07 dengan mengolaborasikan takbir dan drama mabit di Musdalifah, dilanjut gabungan kamar I.04 dan I.05 yang mengolaborasikan takbir dengan drama santri baru berangkat mondok, dilanjut lagi kamar I.03 dengan kolaborasi takbir dan drama kisah Nabi Ismail yang di korbankan, dan peserta terakhir dari kamar I.02 yakni kolaborasi takbir dengan baca puisi.
Setelah acara inti, acara diisi dengan kritik dan saran dewan juri. Kritik dan saran yang pertama disampaikan oleh dewan juri satu yakni Ustadzah Nur Karimah, beliau berkomentar, “Masya Allah, semua penampilan takbir malam ini bagus-bagus sekali dan kreatif-kreatif sekali, saya sampai bingung untuk menentukan mana yang paling bagus. Karena bagi saya semua penampilan malam ini itu sangat luar biasa,” tutur beliau penuh apresiasi.
Selanjutnya kritik dan saran, disampaikan oleh dewan juri dua yakni Ustadzah Nabila Nailunnaja, “Dari persembahan gema takbir malam ini membuktikan bahwa kreatifitas santri Al-Mahrusiyah memang tiada batas. Kekreatifan santri dalam membawakan takbir dikemas dengan unik dan menarik, seperti kolaborasi takbir dengan drama dan juga kolaborasi takbir dengan mabit di Musdalifah itu merupakan wajah baru takbir raya tahun ini,” tutur beliau mengutarakan pendapatnya.
Sebelum sampai di penghujung acara, terlebih dahulu diisi dengan pembacaan hasil lomba dan pembagian hadiah. Yangmana pemenang lomba takbir tahun ini juara dua diraih oleh gabungan kamar I.06 dan I.07 sedangkan sang pemenang utamanya adalah gabungan kamar I.04 dan I.05.
Tak terasa malam semakin larut, namun takbir raya tak henti-henti saling menyaut. Sudah satu jam setengah para santri dihibur dengan ditemani kemeriahan gendang takbir dan kreativitas seni santri yang dikolaborasi dengan merdunya gema takbir. Khususnya untuk santri baru yang tahun ini harus merasakan hari raya tanpa orang tua. Semoga dengan terselenggaranya lomba gema takbir ini dapat melipur lara dan mengobati rindu sebab tak jumpa. Waallahu a’lam