Tentang senioritas, bukan soal kewenangan yang tiada batas. Senioritas memang boleh diperlakukan. Jika cangkupannya masih perihal soal menurut kepada yang lebih berpengalaman, menjalankan program kerja yang diberikan pimpinan dalam sebuah organiasasi. Atau lebih afdhalnya sebagai senior, agar mengayomi dan menyayangi juniornya, supaya penerusnya kelak bisa menjadi teladan dan contoh yang baik bagi semua orang.
Beda kasus lagi, jika senioritas justru menjadi boomerang adanya kekerasan fisik, verbal maupun psikologis. Wujud dari kekerasan seperti ini ada banyak, pemukulan, penghinaan, memaki dan banyak lainnya. Semakin memprihatinkan lagi, jika di lingkup dunia pendidikan sudah terkena virus kekerasan, kasus-kasusnya hampir sama, merasa paling senior dan paling benar, ada kesalahan sedikit juniornya langsung dihantam seketika, pakai cara kekerasan bukan pakai cara pendekatan dengan baik.
يابني: كن سليم الصّدر من حبّ الأذى يتودّد إليك الناّس ويحبّوك
“Bersihkan hatimu dari gemar menyakiti, niscaya semua orang akan suka dan senang kepadamu.”
Ungkapan Syeikh Muhammad Syakir dalam karangannya, Washoya mengingatkan kita semua untuk selalu berhati-hati ketika bertingkah laku, baik itu ucapan, perbuatan, maupun sikap kepada orang lain. Sebab, bisa jadi suatu perkara yang dianggap diri kita benar, belum tentu akan disikapi baik oleh orang lain, dan jika menyinggung senioritas, seharusnya yang lebih tua itu lebih-lebih berhati-hati ketika bersikap, sebab tak jarang jika yang lebih tua mempunyai salah, terkadang tidak ada yang memperingatkan, Cobalah untuk memberi contoh, bukan dengan bualan kata manis belaka, tapi praktekan di kehidupan nyata.
Lebih jelas lagi, dalam sebuah hadis disebutkan:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا
Artinya: “Tidak termasuk golongan kami, orang yang tidak mengasihi juniornya dan tidak memuliakan seniornya”. (Imam al-Bukhari, Adabul Mufrad, [Beirut: Darul Shidiq, 2000], hal. 126).
Hadist ini seharusnya menjadi peringatan keras bagi orang-orang yang merasa tua, merasa sudah matang pikirannya dan merasa paling berkuasa, yang akhirnya merasa congkak dan berbuat semena-semena kepada orang yang dia anggap belum bisa apa-apa. Juga kepada junior untuk selalu menghormati yang lebih tua, selagi mengarahkan agar berperilaku baik serta mengutamakan tata karma kepada sesama.
Umur bukanlah sebuah patokan mengenai kedewasaan seseorang, tetapi sikaplah yang bisa menentukan.
Sekian, Wallahu A’lam.