Serangkain Acara Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah III Ngampel
Kediri, Elmahrusy Media.
Minggu, (22/10) dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah III Ngampel mengadakan upacara peringatan Hari Santri Nasional.
Semenjak pagi, para santri putra maupun putri telah berkumpul di sebelah barat kediaman Agus H. Nabil Aly Ustman untuk mengikuti serangkain acara. Dalam Hari Santri Nasional yang mengakat tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” ini dihadiri oleh KH. Reza Ahmad Zahid dan Agus H. Nabil Aly Ustman, juga segenap staf yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Mahrusiyah.
Acara itu dimulai dengan serangkaian upacara bendera. 8 pleton mempersiapkan barisan yang berada dalam 3 blok barisan dan Gus Nabil maju sebagai inspektur upacara. Dengan itu, upacara berjalan dengan lancar hingga pada mengheningkan cipta, pembacaan UUD, Pancasila, juga pembacaan Ikrar Hari Santri yang dipimpin oleh Gus Nabil.
Mars Hari Santri dan Syubbanul Wathon pun dinyanyikan penuh gelora oleh segenap peserta upacara. Panitia petugas paduan suara begitu lantang semangat atas lirik-lirik lagu yang diikuti dengan antusias peserta upacara lainnya.
Pada saat amanat, Gus Nabil menyampaikan akan pentinganya kita mengetahui dan mengkaji makna akan Hari Santri itu sendiri dengan cara membaca sejarah dan mendo’akan mereka yang ikut berjuang.
“Di Hari Santri ini mari kita mengirimkan do’a untuk guru-guru dan pahlawan kita yang telah gugur di medan pertempuran.”
Gus Nabil juga mengingatkan akan perjuangan para ulama dan santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Belum lagi, juga tentang gelora semangat resolusi jihad yang difatwakan oleh KH. Hasyim Asy’ari di tanggal 22 Oktober, 78 tahun lalu. Sudah seharusnya sebagai penerus, kita melanjutkan akan segala perjuangan para pendahulu dengan bersungguh-sunggu dalam belajar.
“Bisa dikatakan dalam kemerdekaan Indonesia ada andil besar para ulama dan santri. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita melanjutkan perjuangan pendahulu dengan cara mengangkat pena dan belajar dengan sungguh-sungguh.”
Setelah, upacara ditutup dengan pembacaan do’a oleh Gus Nabil dan acara dilanjutkan dengan pertunjukkan pentas seni silat Gasmi dan Pagar Nusa. Para pendekar itu menampilkan berapa pertunjukkan atraksi bela diri yang dipadukan dengan seni. Hal itu tentu menimbulkan ketegangan, juga decak kagum dari para santri dan hadirin.
Teknik demi teknik, jurus demi jurus ditampilkan dengan penuh epic. Mulai dari salam pembuka, double stick, hingga duel one by one. Semua itu tentu tidak menyurutkan semangat para peserta meski terus diterpa terik panas.
Hingga akhirnya serangkaian acara peringata Hari Santri Nasional selesai di hari hampir siang.
Wallahu a’lam.