web analytics

Sinergi LD PBNU dan KOMINFO Menyelenggarakan Sosialisasi Literasi Digital Ke-10

Sinergi LD PBNU dan KOMINFO Menyelenggarakan Sosialisasi Literasi Digital Ke-10
0 0
Read Time:2 Minute, 17 Second

(31/08) LD PBNU sukses menyelenggarakan acara Sosialisasi Literasi Digital ke-10, di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur dengan menggandeng KOMINFO. Acara mengangkat tema “Kitab Kuning di Tengah Literasi Digital”. Acara dimulai pada 13:00 WIB, dengan menghadirkan narasumber DR. KH. Abdullah Syamsul Arifin M. HI (ketua LD PBNU), KH. Ahmad Faris Idris Hamam (pengasuh PP. Al-amin dan penasihat LD PCNU kota Kediri) dan terakhir Agus Haji Izzul Mauladliyaullah (ketua PC Ansor kota kediri).

Pada sesi pemaparan materi dari ketiga narasumber memberikan pesan yang tidak jauh berbeda. Gus Izzul sebagai pemateri pertama berpesan, untuk lebih berhati-hati dalam mengikuti perkembangan zaman, dengan mengutip maqolah yang pernah di tuturkan oleh Almarhum Almagfurllah kiai Maimoen Zubair dan kiai Imam Yahya Mahrus, yaitu “ikuti lah arus, tetapi jangan terbawa arus”.

Menurut Gus Izzul antara mengikuti arus dan terbawa arus memiliki makna yang sangat berbeda, kalau mengikuti arus kita hanya ikut dengan kondisi atau alur yang ada. Kita masih memiliki kendali untuk memilih perkara yang baik dan buruk. Berbeda dengan terbawa arus, bila kita terbawa arus, berati kita terombang-ambing dengan arus tersebut, tanpa memiliki kemampuan mengendalikan diri kita. Beliau juga menambahkan agar santri lebih melek zaman digitalisasi supaya mampu menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Berlanjut pemateri kedua oleh KH. Ahmad Faris Idris Hamam, beliau menjelaskan bahwa “Era digitalisasi seperti halnya ruangan, ada akses-akses tertentu untuk masuk di dalam ruangan tersebut. Hal ini terkait dengan ruang digitalisasi, dimana ruang digitalisasi ini dapat di akses melalui internet. Internet memudahkan diri kita untuk menemukan suatu yang kita inginkan”. Tutur sekretaris PCNU Yaman tersebut.

Begitu juga dengan belajar melalui internet memudahkan diri untuk belajar suatu hal. Beliau mengingatkan kepada kita semua khususnya santri, bahwa untuk belajar melalui internet di butuhkan pula belajar tentang internet.

 Berlanjut pemaparan materi terakhir oleh DR. KH Abdullah Syamsul Arifin M. HI. Beliau memberikan pesan, “bahwa bukan suatu problem pada era digitalisasi yang di dalamnya ada internet dijadikan sebagai jalur belajar dan dakwah, mengingat zaman sekarang kaitannya sangat erat dengan digitalisasi atau teknologi. “Tutur pengasuh Pon-Pes Darul Arifin Jember.

Selain itu orang yang menjabat sebagai ketua MUI Jawa Timur juga menambahkan, “Menolak kehadiran teknologi kita akan ketinggalan zaman, tetapi menerima teknologi tanpa adanya reserve kita akan kehilang jati dari”. Inilah yang menjadi prinsip Wasthiyah Nahdlatul Ulama’. Adapun peserta yang hadir dalam acara ini dibatasi dengan kuota maksimal 200 orang, terdiri dari LIM Production, PMII, Fatayat, IPNU dan GP Ansor kota kediri.

Setelah pemaparan dari para narasumber, dilanjutkan sesi tanya jawab antara audien dan narasumber. Fina Bahidatun Nuroniyah yang menjabat sebagai ketua kepri PMII Kota Kediri dan selaku moderator yang memandu Sosialisasi Literasi Digital Ke-10 ini, memberikan tiga pertanyaan yang kemudian di jawab dengan gamblang. Berlanjut pada acara yang terakhir, yaitu penyerahan piagam kepada para narasumber

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like