Sunan Kalijaga: Dakwah Jalur Sastra dan Seni Budaya
Sunan Kalijaga merupakan wali yang paling luas cakupan bidang dakwahnya dan paling besar pengaruhnya di kalangan masyarakat. Sunan Kalijaga berdakwah dengan cara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, menjadi dalang, penggubah tembang, pamancangah men-men (tukang dongeng keliling), penari topeng, desainer pakaian, perancang alat-alat pertanian, penasihat sultan dan pelindung ruhani kepala-kepala daerah. Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai guru ruhani yang mengajarkan Tarekat Syatariyah dari Sunan Bonang, sekaligus Tarekat Akmaliyah dari Syaikh Siti Jenar yang sampai saat ini masih diamalkan oleh para pengikutnya di berbagai wilayah Nusantara.
Makam Sunan Kalijaga terletak di tengah kompleks pemakaman Desa Kadilangu, sekitar 3 km dari Masjid Agung Demak. Seperti makam Wali Songo umumnya, makam Sunan Kalijaga berada di dalam bangunan cungkup berdinding tembok dengan hiasan dinding terbuat dari kayu berukir.
Suasana sore ini sangat menenangkan. Rombongan khazanah Al-Mahrusiyah memulai agendanya di Makam Sunan Kalijaga pada pukul 16.30 WIB. Pembacaan tahlil dipimpin oleh K.H. Reza Ahmad Zahid, sedangkan do’a bersama dipimpin oleh K.H. Melvin Zainul Asyiqien.
Usai tahlil, banyak santri yang tampaknya antusias untuk keluar makam terlebih dahulu. Bahkan ada yang sudah menyiapkan tas belanjaan. Ya, ini karena para peserta khazanah Walisongo diberi kesempatan untuk membeli oleh-oleh. Akhirnya.. setelah berkali-kali melewati pasar dari berbagai makam wali, baru kali ini kami diperbolehkan untuk membeli.
45 menit berlalu. Kini saatnya para santri mengakhiri proses ‘tawar-menawar’ nya dan segera melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya, yaitu Makam Raden Fatah, Pendiri Kerajaan Demak Bintara.
Sekilas terkait Sunan Kalijaga
Kisah awal tokoh yang dikenal dengan nama Sunan Kalijaga ini dimulai dengan kisah mengenai masa mudanya yang diliputi kenakalan, seperi: berjudi, suka minum minuman keras, bahkan merampok, sehingga beliau sempat dijuluki Lokajaya (makna: penguasa wilayah). Namun, atas dakwah Sunan Bonang yang mampu menunjukkan kesaktian saat dirampok, Sunan Kalijaga bertaubat dan berusaha keras menjadi pribadi agung nan mulia, bahkan akhirnya beliau menjadi anggota Walisongo.
Dalam berdakwah, Sunan Kalijaga sering mengenalkan Islam kepada penduduk lewat pertunjukan wayang yang sangat digemari oleh masyarakat yang menganut kepercayaan agama lama. Sunan Kalijaga berkeliling dari wilayah Pajajaran hingga Majapahit dengan “mengucap dua kalimat syahadat” sebagai bayaran/tiket masuknya.
Tidak ada satupun catatan dari naskah-naskah historigrafi yang menetapkan kapan Sunan Kalijaga wafat, kecuali bahwa Wali termasyhur ini wafat dan dikebumikan di Kadilangu. Dewasa ini, di daerah pedalaman Jawa, keberadaan Sunan Kalijaga menjadi kiblat panutan dari Masyarakat muslim tradisional yang memuliakan tidak saja makamnya, melainkan juga warisan nilai-nilai seni budaya dan ajaran ruhani (tarekat) yang ditinggalkannya.
Wallahu a’lam.
Baca perjalanan Khazanah 2024 selanjutnya di https://elmahrusy.id/raden-fatah-perannya-dalam-dunia-dakwah/