Kediri-Pers Mahrusy (07/07), satu tahun telah berlalu 1445 H telah berganti 1446 H, senja ini usai madrasah diniyah seluruh santri Sakan Daru Rasyidah memadati Aula Al-Fatah. Kurang lebih 300 santri duduk berbaris dengan rapi sambil membawa lembaran do’a penghujung tahun hijriyah dan do’a tahun baru hijriyah.
Seperti adat tahun-tahun yang telah berlalu, pembacaan do’a akhir tahun dimulai ba’da Sholat Asar berjama’ah yang langsung disambung dengan Sholat Magrib berjama’ah. Pembacaan do’a Asrama Darsyi tahun ini di pimpin oleh Ibu Nur Wahidah selaku penasehat aktif PP HM Al-Mahrusiyah Putri.
Dinukil dari sebuah Kitab Kitab Kanzun Najah was Surur fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur Karangan Syekh Abdul Hamid pada halaman 21 dijelaskan:
“Membaca ayat kursi pada awal tahun hijriyah sebanyak 360 kali yang disertai membaca basmalah pada tiap-tiap awal membaca,”
“Namun, disini kita mendapat ruksoh hanya membaca sebanyak 33 kali dan semoga pahalanya setara dengan membaca ayat kursi 360 kali,” tutur Ibu Nur Wahidah usai membaca do’a awal tahun hijriyah.
Kemudian, beliau juga menjelaskan keutamaan serta kesunahan-kesunahan yang terdapat pada bulan Muharram. Salah satu keutamaannya yaitu membaca do’a dengan menghadap kiblat. Sedangkan kesunahan-kesunahannya meliputi:
Sholat awal Bulan Muharram, sholat disini bisa meliputi sholat sunah mutlak, seperti pada tahun ini Asrama Darsyi melaksanakan Sholat Tasbih berjama’ah usai Sholat Magrib untuk menegakkan sunah awal tahun hijriyah.
Puasa, ketika tiba di awal tahun hijriyah disunahkan untuk berpuasa.
Silaturahmi, mengandung artian bahwa kala Bulan Muharam tiba umat muslim sejagad raya disunahkan untuk bermaaf-maafan, jadi tidak hanya Hari Raya Idul Fitri saja yaa sebagai moment bermaaf-maafan. Keutamaannya, “Barang siapa yang menjaga silaturahmi maka akan dilindungi oleh kebaikan dan Iblis akan sedih karena hal itu,” nasihat Ibu Nur Wahidah
Bershodaqoh, artian shodaqoh disini tidak harus bil mal atau berupa uang dan harta melainkan dapat berupa kebaikan.
Mandi, kesunahan mandi pada Bulan Muharam bisa dimulai ba’da sholat magrib atau setelah pembacaan do’a awal tahun sampai waktu magrib keesokan harinya.
Memakai celak.
Ziarah ke makam alim ulama, karena sedang berada di ma’had atau pondok jadi dicukupkan dengan mengirimkan do’a.
Menjenguk orang sakit.
Mengusap kepala anak yatim.
Membantu mencari nafkah keluarga.
Memotong kuku.
Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.
Terakhir, KH Imam Yahya Mahrus juga pernah menyampaikan amaliyah yang alhamdulillah senantiasa di istiqomahkan setiap awal tahun hijriyah oleh santri Sakan Daru Rasyidah. Amaliyah tersebut berupa menuliskan lafad “Bismillahirrohmanirrohim” pada secarik kertas putih/HVS sebanyak 113 kali.
Penulisan ini dapat dimulai ba’da Sholat Magrib sampai masuk waktu sholat Subuh dengan ketentuan:
Menghadap kiblat.
Dalam keadaan suci, jika sedang haid maka diniati untuk berdzikir.
Menutup aurot.
“Kalau batal, wudhu terlebih dahulu kemudian dilanjutkan lagi nulisnya,” pesan Ibu Nur Wahidah, beliau juga menabahkan keterangan ketika sedang menulis Bismillah maka harus memperhatikan:
Huruf ba’ harus ada titiknya
Huruf Mim dan Ha’ harus berlubang
Huruf Ro’ harus diberi tasydid
Pulpennya jangan diwarna-warni
Setelah selsai menulis kemudian dibaca sampai 113 kali dengan ditutup do’a sesuai hajat masing-masing yang insyaallah terijabah. Dan kesunahan yang terakhir yakni meminum susu putih. Untuk kesunnahan terakhir ini biasnya Asrama Darsyi berbagi susu untuk seluruh santri. Wallahu a’lam.