web analytics
AD PLACEMENT

Tata Cara Mensucikan Najis

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

Sebagai umat muslim tentu dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kewajiban sholat lima waktu. Dalam menjalankan sholat lima waktu ada beberapa syarat sah yang perlu diperhatikan, salah satunya yakni suci badan, pakaian, dan tempat dari najis. Berdasarkan syarat tersebut perlu kita pelajari lebih lanjut terkait najis dan cara mensucikannya.

Dalam kitab Fathul Qorib, najis secara bahasa diartikan sebagai segala sesuatu yang dianggap menjijikan. Sementara secara istilah didefinisikan sebagai segala benda yang haram dimanfaatkan secara mutlak baik dengan jumlah sedikit atau banyak dalam kondisi normal (bukan darurat) dan mudah dibedakan. Haramnya pemanfaatan di sini bukan sebab dimuliakannya benda tersebut atau dianggap menjijikan, juga bukan karena membahayakan pada tubuh maupun akal.

Pada mulanya najis terbagi menajdi dua, yakni najis ainiyah dan najis hukmiyah. Najis ainiyah ialah ketika najis tersebut masih ada terlihat bentuk najisnya, seperti mungkin air kencing bayi, dan lainnya. Sementara najis hukmiyah ialah ketika bentuk ainiyah dari najis tersebut sudah dihilangkan akan tetapi bekasnya belum disucikan, maka tinggalah hukum najisnya saja, sehingga dinamakan najis hukmiyah.

Pembagian najis berdasarkan bentuknya terbagi menjadi tiga.Pertama, Najis mukhofafah (ringan) yang termasuk dalam bagian najis mukhofafah ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum makan nasi. Cara mensucikan najis mukhofafah cukup mudah, hanya dengan menghilangkan ainiyah (bentuk atau wujud) najis tersebut, lalu cukup dengan memercikan air pada bagian yang terkena najis. Kedua, najis mutawasithoh (sedang) contoh kategori najis mutawasithoh ialah air kencing bayi perempuan. Cara mensucikannya selain dengan menghilangkan wujud ainiyahnya, kategori najis ini tidak cukup hanya dengan memercikan air akan tetapi perlu untuk membasuhnya dengan air yang suci mensucikan meskipun hanya dengan satu basuhan, dan lebih utamanya dengan tiga kali basuhan dan disyaratkan untuk dibasuh secara merata dan searah. Ketiga, najis mugholadzoh (berat) ketika terkena jilatan, atau salah satu bagian dari tubuh anjing dan babi. Cara mensucikan najis ini tidak cukup hanya dengan satu atau tiga kali basuhan, akan tetapi perlu tujuh kali basuhan dan salah satunya dicampur dengan debu yang suci.

AD PLACEMENT

Satu hal yang perlu diperhatikan, segala bentuk najis dianggap suci apabila sudah tiga ketentuan utamanya, yakni warna najis, bau najis, dan rasa najis, dengan begitu maka najis telah dihukumi suci.

Selanjutnya, perlu kita ketahui bahwa air yang telah digunakan untuk mensucikan najis dihukumi suci apabila kadar air berjumlah dua qullah. Sementara untuk air yang kurang dari dua qullah maka syarat dihukumi suci hanyalah ketika tidak adanya perubahan pada air tersebut.

Perlu diperhatikan pula hukum najis yang ada pada khamr. Khmar pada asalnya ialah air perasan buah anggur dan hukumnya adalah suci apabila ia menjadi cuka dengan sendirinya, atau hanya dengan memindahkannya dari tempat yang terkena matahari ke tempat yang lebih teduh begitu juga sebaliknya. Akan tetapi apabila cuka dibuat dengan mencampurkan sesuatu ke dalamnya maka cuka tersebut tidak dihukumi suci.

Wallahu a’lam.

AD PLACEMENT

 

About Post Author

Alifia Azzahra

Santri Mahrusy, pengemis syafaat Nabi asal kediri
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT
AD PLACEMENT

Santri Mahrusy, pengemis syafaat Nabi asal kediri

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Pesan Habib Abdul Qodir Mauladdawilah: Kunci Kesuksesan Santri Ada di Tangan Para Masyayikh

Pesan Habib Abdul Qodir Mauladdawilah: Kunci Kesuksesan Santri Ada di Tangan Para Masyayikh

Hukum Menggabungkan Puasa Qodho’ dan Puasa Syawal

Hukum Menggabungkan Puasa Qodho’ dan Puasa Syawal

Hukum Mendo’akan Non Muslim

Hukum Mendo’akan Non Muslim

Niat Puasa Syawal dan Keutamaannya

Niat Puasa Syawal dan Keutamaannya

Macam-Macam Niat Zakat Fitrah

Macam-Macam Niat Zakat Fitrah

Sholat Tarawih Cepat, Bagaimana Hukumnya

Sholat Tarawih Cepat, Bagaimana Hukumnya

AD PLACEMENT