web analytics

Detail Kisah Isro’ Mi’roj | The Story Of Isra Mi’raj

Detail Kisah Isro’ Mi’roj | The Story Of Isra Mi’raj
Paper art view from arabic window of sunset desert with the mosque, camel, lamp lantern and dates palm. Design creative concept of islamic celebration day ramadan kareem or eid al fitr adha. 3d render
0 0
Read Time:7 Minute, 8 Second

Isra Miraj adalah salah satu momen yang sangat penting bagi umat islam. Bagaimana tidak? Peristiwa yang memang merupakan perjalanan sang kekasih Allah yakni Nabi Muhammad SAW, menuju langit ketujuh.

Kita sebagai umat muslim haruslah senantiasa bergembira dalam menyambut peristiwa yang sangat penting ini. Peristiwa Isra Miraj bisa dikatakan momen yang istimewa di Bulan Rajab.

Sebuah momentum dimana umat islam diselamatkan oleh Allah melalui do’a Nabi Muhammad SAW. Jadi dengan kita memperingatinya, berarti kita sedang memperingati  keselamatan kita sendiri.

Seperti yang di jelaskan dalam surah Al-isra ayat satu

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Yang artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Seperti yang telah di jelaskan pada ayat di atas bahwa pada peristiwa Isra Miraj, Nabi diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Dan peristiwa ini tejadi pada hari senin tanggal 27 Rajab tepatnya tahun dua belas kenabian.

Kejadian ini terjadi waktu petang ketika Nabi  mengunjungi keluarga Ummu Hani’ dan beliau sempat beristirahat di sana. Namun ketika malam mulai menjelang, Nabi Muhammad SAW pamit untuk kembali ke rumah. Sepulang dari rumah putri Abu Thalib itu, beliau terlebih dahulu pergi ke Masjidil al-Haram untuk berdo’a di sisi Ka’bah.

Ketika beliau berada disisi Ka’bah yang mana tempat ini adalah yang paling dihormati oleh seluruh orang di Jazirah, rasa kantuk beliau tak tertahankan, dan Nabi pun tertidur di Hijr Ismail. Dan beliau menceritakan  apa yang telah terjadi dalam tidurnya.

’’ ketika aku tertidur di Hijr,’’ kenang beliau’’ jibril datang mengusikku dengan kakinya. Akupun segera duduk, setelah kulihat tidak ada apa-apa maka akupun kembali berbaring. Jibril kembali mendatangiku untuk kedua kalinya, pegang lenganku dan akupun di angkatnya. Jibril memapahku menuju pintu Masjid dan di luar terlihat binatang putih, seperti peranakan antara kuda dan keledai, dengan kedua sayap di kakinya. Dengan sekali kepakkan hewan itu melesat sejauh mata memandang.’’

Demikian Rasulullah menceritakan pertemuannya dengan Malaikat Jibril di Hari Senin itu.

Ternyata setelah terbangun dari tidurnya tanpa beliau duga ternyata beberapa malaikat memang sudah menunggu beliau di luar masjid, termasuk Malaikat Mikail.

Beliau kemudian dibawa di suatu tempat dan beliau di bedah dadanya, persis seperti peristiwa yang pernah beliau alami di Kampung Bani Sa’ad. Bedanya di proses pembedahan kali ini, malikat jibril menyematkan cahaya-cahaya kebijakan, pengetahuan, dan menancapkan lebih dalam arti sebuah keimanan.

Hal ini adalah suatu persiapan yang dilakukan oleh para malaikat sebelum mereka manaikkan Nabi pada Buraq (demikian hewan  putih itu di sebut untuk melakukan perjalanan malam). Setelah persiapan dianggap cukup, Rasulullah diperintahkan untuk menaiki Buraq.

Namun Buraq ini sedikit liar hingga membuat Rasulullah kurang nyaman untuk mendekatinya. Melihat suasana ini Malaikat Jibril tanggap dengan dijinakkanlah hewan putih ini dengan mengatakan bahwa, orang yang hendak menaikinya adalah makhluk paling mulia disisi Allah SWT.

Ajaibnya seketika itu juga hewan itu menampakkan sifat penurutnya yang begitu anggun dan luwes. Malam itu dengan di dampingi Maliakat Jibril di sisi kanan dan malaikat Mikail di sisi kirinya, beliau pun melesat ke sisi utara menaiki Buraq yang menyenangkan. Dan perjalan malam pun di mulai.

Dan tibalah Rasulullah dan malaikat di tempat singgah yang pertama, yang mana tempat ini begitu subur dengan kebun kurmanya. Di tempat ini Nabi di perintahkan untuk shalat kemudian makaikat jibril berkata’’ Itulah Thayyibah, Madinah, dan di situlah engkau akan di hijrahkan.’’ Perjalanan kembali di lanjutkan dan beberapa tempat kembali beliau singgahi di antaranya, Madain, Bukit Tursinai ( dimana Allah berfirman kepada Musa), kemudian Baitlehem, dan Palestina ( tempat lahirnya Nabi Isa).

Dengan perjalanan malam yang menyenangkan ini, jibril mengajak Rasulullah sejenak meninggalkan keadaan di Mekah yang jauh dari kendalinya. Menyingkap perjalanan para Nabi pendulunya dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah mereka. Menjauhi sikap berlebihan dan kekejaman jahili orang-orang mekah, penduduk yang telah merusak diri sendiri demgam sikap tinggi hati mereka.

Di sela-sela perjalanan ini, Nabi Muhammad juga diperlihatkan dunia lain. Dimana dengan jelas beliau melihat kehidupan alam barzah, alam kehidupan setelah kematian, sebelum hari kebangkitan. Ketika perjalanan kembali di lanjutkan, Rasulullah mencium semerbak aroma wangi.  Yang ternyata itulah aroma wangi keluarga kecil Siti Masyitah, pembantu keluarga fir’aun yang teguh memegang keimananya. Selain diperlihatkan pemandangan yang indah Nabi juga di perlihatkan pemandangan yang memiriskan hati, dimana beliau diperlihatkan sekelompok orang yang memakan pepohonan penuh duri yang dimakan dengan sebatang-batangnya, yang akhirnya tenggorokan mereka seperti dikerat dengan pisau tumpul yang tompek disana-sini.

Yang ternyata inilah balasan bagi mereka yang tidak mau menyedekahkan hartanya.

Dimanapun baginda Nabi berada, sepertinya cobaan-cobaan senantiasa menyertai beliau. Seperti yang terjadi pada saat itu, meskipun pengawalannya ketat tetapi semua itu tidak menyiutkan nyali iblis untuk menyelakai Nabi. Ketika mereka tengah asik melesat ke utara, iblis mengejar dengan membawa bola api di tangannya. Ketika Rasulullah menoleh, terlihat si iblis yag sangat terburu-buru. Kemudian jibril mengajarkan pada Nabi Muhammad sebuah do’a. Begitu do’a itu dilantunkan dari bibir mulia Nabi Muhammad SAW. Iblis yang mengejar mereka langsung terplanting, terhempas menjauh. Akhirnya perjalanan dapat di lanjutkan dengan nyaman hingga mendarat di Baitul Maqdis, Yerussalem, Palestina.

Buraq yang telah memberi tumpangan itu beliau tempatkan di depan masjid.

Di dalam masjid terlihat jama’ah dalam jumlah besar telah menanti kedatangannya, dan panggilan untuk melaksanakan shalat segera di kumanandangkan. Rasulullah diminta melangkah maju, berdiri dan mengimami mereka yang berjajar rapi di belakangnya. Semua pun larut dan khidmat dalam shalat yang diimami Nabi Muhammad SAW.

Setelah shalat dua rakaat itu selesai, hadirin mengucapkan salam pada beliau. Dan tanpa beliau ketahui ternyata mereka semua yang melaksanakan shalat bersama beliau adalah seluruh Nabi terdahulu. Yang akhirnya beliau diberi tahu oleh malaikat jibril bahwa mereka semua adalah para Mabi terdahulu yang telah diutus oleh Allah. Mendengar hal ini Nabi tak kuasa menahan rasa  syukur beliau dan kehormatan yang Allah berikan kepadanya. Bagi beliau semua ini  terasa sangat berarti dan kata-kata manusia begitu sempit untuk mengungkapkannya.

Kemudian seseorang berkata lantang, memperkenalkan siapa gerangan yang telah mengimami mereka’’ dia adalah anugrah nabi kalian semua, dialah Muhammad, sang Nabi penanggung orang-orang yang haus.’’ Belakangan diketahui bahwa yang berbicara ini adalah Nabi Ibrahim As.

Pertemuan dengan para Nabi itu pun berakhir dengan keberangkatan Rasulullah bersama malaikat jibril. Kini sebuah tangga terpasang menjulang tinggi keatas menembus menuju langit ke tujuh. Beliau pun mendaki dengan mengendarai Buraq. Pada setiap langit beliau kembali bertemu dengan para Nabi.

Dimana pada langit pertama ditempati Nabi Adam. Bapak dari seluruh manusia itu menyambut dengan lembut dan mengakui kenabian yang disematkan Allah pada putra Abdillah itu.

Pada langit kedua beliau bertemu dengan Nabi Yahya dan Zakaria. Selanjutnya secara berurutan, Nabi Yusuf berada pada langit ketiga dan Nabi Idris pada langit keempat. Dilangit kelima ada Nabi Harun, Nabi Musa pada langit keenam dan Nabi Ibrahim menempati langit ketujuh. Gerbang menuju kekuasaan tertinggi Tuhan. Tidak ada satupun daei para Nabi pendahulu yang menampik kerasulan beliau. Mereka menyambut dengan penuh semangat kerukunan dan kekeluargaan yang hangat. Para Nabi tidak pernah saling fitnah araupun berebut mendapatkan pengikut, bahkan mereka saling mendukung dan saling berbagi ilmu dalam mengemban tugas ketuhanannya. Ikatan ini semakin  kokoh tatkala dengan tugas Allah kemudian menetapkan dasar-dasar tentang keimanan yang berbunyi, ‘pengikut Nabi Muhammad tidak akan dianggap sempurna keimanannya tanpa mengakui Nabi-nabi tedahulu’

Nabi kembali mendaki keatas menuju sidratul muntaha. Disana beliau terus berjalan hingga akhirnya istirahat di telaga kautsar. Setelah singgah sejenak, Nabi kembali berjalan, yang akhirnya beliau memasuki surga. Inilah tempat yang dijanjikan Allah bagi mereka yang taat menjalankan kewajiban-kewajibannya dan menjauhi larangannya. Keindahan dan kenikmatan didalamnya sungguh tiada tara. Perjalanan terus di lanjutkan  hingga sampailah Nabi di neraka yang selama ini dijanjikan sebagai tempat mereka yang membangkang. Disini siksanya nampak lebih nyata dan ngeri.

Perjalananpun terus dilanjutkan dan sampailah di Al-Mustawa dimana ini menjadi tempat perjalanan terakhir Nabi Muhammad Saw. Dimana disini beliau, menerima perintah untuk mengerjakan shalat sebanyak lima puluh kali. Yang pada akhirnya karena memikirkan umatnya beliau bolak-balik naik turun menghadap Allah agar diberi keringanan. Dan pada akhirnya Allah hanya memerintahkan shalat hanya lima kali dalam sehari.

Oleh : Wafiq Nafisah

Isra Mir’aj

About Post Author

Wafiq Nafisa

Santri Al-Mahrusiyah Putri Lirboyo Kediri Mahasiswi Aktif IAIT Kediri Jurnalis Pesantren Asal Lampung
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like