Dunia bukan tempatnya untuk kita bersenang-senang, tetapi kita harus selalu siap dalam segala cobaan yang diberikan oleh Tuhan yang Maha penyayang. Karena pada hakikatnya kita di dunia itu tempatnya cobaan maupun ujian, supaya kita dapat bersabar untuk menuju kenikmatan dunia dan akhirat yang abadi selamanya. Semua hal yang ada di dunia tidak perlu kita sesali, sebab hal yang telah terjadi tidak bisa kita putar kembali untuk memperbaiki, namun bisa kita awali kembali ataupun membuka lembaran yang baru, selagi kita bisa menghirup sejuknya udara di dunia ini.
Terkadang, menyesal juga kita perlukan yaitu ketika kita lalai terhadap suatu kewajiban. Jika kalian merasa menyesal dari hal buruk yang telah kita lakukan, tandanya kita diperintahkan untuk bertaubat dan tidak kembali melakukan. Allah Swt telah melapangkan dan meluangkan serta memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada kita untuk bertaubat kepada-Nya. Seperti sabdanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam yang berbunyi:
إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ ، وَبِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ
Artinya; “Sungguh, Allah meluaskan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di siang hari. Dan Allah meluaskan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di malam hari.” (HR. Muslim).
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لمَ ْيُغَرْغِرْ
Artinya; “Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya selama nyawa belum sampai di kerongkongan.” (HR. At-Tirmidzi).
Memang Allah Swt itu selalu menerima taubat kita, tetapi kita sebagai seseorang yang berilmu jangan selalu melakukan hal yang akan berakhir dengan sebuah penyesalan serta menyebabkan kita berdosa dan berujung dengan bertaubat. Bertaubat bukanlah sebuah permainan untuk kita mainkan. Soalnya, setiap kita bertaubat, pasti kita telah melakukan kesalahan dan itu tidak perlu kita lakukan kembali namun harus kita jauhi.
Dosa syiriklah yang membuat perkara paling berbahaya bagi setiap manusia. Jika manusia meninggal dalam keadaan membawa dosa selain syirik maka bisa jadi Allah adzab ataupun Allah ampuni. Adapun dosa syirik, Allah Swt tidak akan mengampuninya. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah Swt telah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya; “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48).
Sudah dapat kita pahami bahwa menyesal dan bertaubat juga kita perlukan, namun jangan kita ulangi kembali atas perbuatan buruk yang telah kita lakukan. Selain itu ada penyesalan yang tidak perlu kita sesali karena itu bisa membuang-buang waktu dan menjauhkan kita dari mimpi-mimpi yang ingin kita capai.
Masa sekarang dan masa depan lebih penting untuk kita pikirkan, karena hal itu bisa menutupi kesalahan kita dimasa lalu. Selalu menyesali kesalahan dimasa lalu hanya akan berakhir dengan sia-sia. Oleh karena itu, perlu kita ketahui bahwa sebanyak apapun kita melakukan kebaikan akan bisa tertutupi oleh satu hal kejelekan dihadapan manusia tetapi sebanyak apapun hal kejelekan yang kita lakukan akan tertutupi oleh satu hal kebaikan dihadapan Allah Swt. Allah Swt akan memberikan pengampunan terhadap kita jika Ia menghendakinya.
Ingat! Kita bukan satu-satunya orang yang melakukan kesalahan dimasa lalu. Orang sukses juga pernah melakukan kesalahan, namun ia tidak pernah menyerah untuk memperbaiki kehidupannya dimasa sekarang serta dimasa depan yang akan dihadapi.