Ketika kantuk menyerang, tidur adalah solusinya. Kalau orang Alim, tidur adalah bagian dari ibadahnya. Sementara, orang malas, tidur menjadi rutinitas, padahal syaithon sangat suka menggoda manusia pada saat tidur dan lalai.
Tinggal pilih mana, mau seperti tidurnya orang alim atau tidurnya orang malas?
Jika kamu ingin tidur kemudian bisa mendapatkan nilai ibadah, Jangan khawatir! Terdapat keterangan yang tertera dari Hadis maupun Kitab karangan Ulama Salafusshalih, lantas apa saja itu?
Waktu Qailulah. Melalui karanganya, yaitu Ihya’ Ulumuddin. Imam Ghozali menjelaskan bahwasanya
القيلولة وهي سنة يستعان بها على قيام الليل كما أن التسحر سنة يستعان به على صيام النهار
“Tidur qailulah merupakan sunnah yang dapat membantu seseorang agar bisa melaksanakan ibadah qiyam al-lail, sama halnya dengan hukum sahur yang sunnah bertujuan untuk membantu seseorang ketika menjalankan ibadah puasa di siang hari.”
Dalam sebuah hadist juga disebutkan,
قِيلُوا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَقِيلُ
Artinya: Tidurlah pada waktu qailulah atau siang hari, sesungguhnya Syetan tidak tidur di waktu qailulah (HR ath-Thabrani).
Selain itu, kita juga bisa menerapkan pola tidur yang diakukan oleh Rasulullah Saw, diriwayatkan dari Hadis Bukhori dan Muslim, Bahwasanya, “Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tidak suka jika tidur malam sebelum Shalat Isya’ dan berbincang-bincang yang tidak bermanfaat setelah Shalat Isya’(Begadang).”
Sehingga, ketika setelah isya tidur kita dapat menyimpan energi untuk melaksanakan ibadah di malam hari.
Jika sudah membicarakan tidur yang bernilai ibadah, ada juga tidur yang bisa menyebabkan dosa dan mafsadah, diantaranya:
Tidur setelah shubuh, sudah bukan menjadi rahasia umum, tidur setelah shubuh pasti akan dipandang sebagai suatu perilaku yang negatif, bahkan kata orang-orang dulu, Jangan tidur setelah Shubuh, nanti rezekinya dipatok ayam. Jika kurang yakin, Habib Zain Bin Smith menguraikan hal ini dalam sebuah dawuhnya,
“Tidur setelah subuh menghilangkan berkah rezeki dan berkah umur, sebab berkahnya umat ini ada di waktu pagi, yakni waktu setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari”
Kemudian, Tidur setelah masuk waktu ashar, konon jika selama 40 hari seseorang tidur setelah ashar, maka bisa menyebabkan kegilaan. Hal ini juga pernah diutarakan oleh Alm. Almaghfurlah KH. Abdullah Makshum Jauhari atau yang biasa kita kenal dengan Gus Makshum, “Tidur setelah ashar selama 40 hari bisa membuatmu gila.” Dari segi Kesehatan pun menyebabkan efek tidak baik, seperti menurunkan daya ingat, meningkatkan kolestrol dan sebagainya.
Termasuk juga tidur sebelum Shalat Isya’, yang sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa Rasulullah membenci perilaku tidur sebelum shalat isya’. Jika sudah tahu, maka aturlah lagi pola tidurmu, jangan sampai tidurmu yang nikmat jadi tidak bermanfaat.
Sekian, Wallahu A’lam.