web analytics
AD PLACEMENT

Tirakat; Ada Peran Besar Orang Tua dalam Betah Tidaknya Mondok Sang Anak

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

Tidak banyak yang bisa dipungkiri tentang geliat pendidikan di negeri ini. Progres yang semakin baik membuat pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia juga tetap terkena dampaknya.

Seperti saat ini, masa-masa tahun ajaran baru, pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia sedang sibuk-sibuknya menyambut gelombang arus kedatangan santri baru yang membludak. Tentu sudah bisa dipastikan tentang tujuan awal para santri baru yang masih unyu-unyu itu adalah untuk mengarungi setiap riak deras ilmu dalam luasnya samudra ilmu pondok pesantren. Juga tidak bisa terlepas akan barokah yang eksistensinya sudah bisa dipastikan.

Jika membicarakan tentang santri baru, sudah barang tentu harus banyak hal yang diperhatikan. Jika diibaratkan, santri baru ibarat tanah sebuah ladang kosong yang berakibat panennya sesuai apa yang tercurah dari sekitar.

Mudahnya masa awal seperti ini adalah masa yang penting dalam menapaki kehidupan di pondok pesantren. Saking pentingnya, Syekh Musthofa Al-Gholayani dalam karangannya, Idhotunn Nasyi’in menjelaskan,

AD PLACEMENT
Also Read: Kentut Ramadhan

تنبه للحادث الاءول فاءن فيه الصعود او الهبوط, والتقدم او التاءخر والموت او الحياة

“Ingatlah, terhadap tragedy atau kejadian yang pertama kali terjadi, sebab kejadian pertama itu terdapat grafika naik, turun, maju, mundur, bahkan mati atau hidup.”

Tentu di dalam pondok pesantren, para santri ditempa dengan berbagai kegiatan dan pengajaran yang sudah diatur sedemikian rupa. Mulai dari bangun tidur hingga mau tidurnya lagi, seluruh kegiatan santri telah diatur dengan penuh struktur.

Dan dalam unsur keberhasilan belajar seorang santri, selain dari guru dan besar tekad kemauan santri itu sendiri, adalah ada peran orang tua yang tidak bisa dipungkiri. Biaya dan do’a. Begitu pun dalam hal rasa betah seorang santri baru dalam tahap awal mengenal dan menjadi bagian dari pondok pesantren. Karena memang, pr awal seorang santri baru adalah soal adaptasi. Dan orang tua pun juga bertanggung jawab mengenai hal ini, betah tidaknya seorang anak di pondok pesantren.

AD PLACEMENT

Dengan ini, KH. Mahrus Aly, selaku Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo memberi pesan terhadap para orang tua mengenai anaknya di pondok pesantren,

“Kalau putra-putrinya di pondok, hati orang tuanya juga harus ikut mondok, terutama hati Sang Ibu. Sering dibacakan Alfatihah (untuk anak) setiap ba’da maghrib sebanyak 41 kali, karena do’a itu yang bisa melembutkan hati anaknya (betah di pondok).”

Kenapa harus ibu? Karena memang sejak dalam kandungan, ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak. Ikatan batin seorang ibu itu lebih besar dan tajam kepada anak dibandingkan seorang ayah. Oleh karena itu, ibu memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam betah tidaknya anak di pondok. Orang tua harus adanya tirakat untuk anak.

Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya memberikan cara tirakat orang tua untuk anak agar menjadi orang hebat dan berkah.

AD PLACEMENT
  1. Berilah harta yang halal. Jangan sampai diberi harta yang syubhat, apalagi haram.
  2. Puasa pada hari kelahiran anak. Orang tua hendaknya puasa pada hari kelahiran anaknya, walaupun hanya 1 bulan sekali.
  3. Menjaga lisan. Artinya, selain orang tua menjaga lisan kepada anaknya, juga jangan sampai orang tua mencaci atau memaki orang lain, terlebih gurunya anaknya. Walaupun guru tersebut dihadapan manusia terlihat seperti orang biasa.
  4. ketika Sang Ibu mencuci beras yang akan dimakan anaknya, hendaknya beras tersebut dibacakan bismillah 21 kali dan sholawat 11 kali.

.

 

About Post Author

Aqna Mumtaz Ilmi Ahbati

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Penulis Baik Hati, Tidak Sombong, dan Rajin Menabung*

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Kentut Ramadhan

Kentut Ramadhan

Tob Tob Tob Tob…

Tob Tob Tob Tob…

Ada Naga di Bulan Ramadhan!

Ada Naga di Bulan Ramadhan!

Perbedaan Lailatul Qodr dan Nuzulul Qur’an

Perbedaan Lailatul Qodr dan Nuzulul Qur’an

Gelap Terang Indonesia

Gelap Terang Indonesia

Ngaji Syamail Part 20: Kezuhudan Dahar Rasulullah SAW

Ngaji Syamail Part 20: Kezuhudan Dahar Rasulullah SAW

AD PLACEMENT