Trik agar mudah menghapal dan memahami pelajaran
Bagi kalian kaum santri, Ketika menghadapi kebingungan akan hafalan yang tak kunjung hapal, susah dalam memahami suatu redaksi dalam buku maupun kitab. Merasa meski telah belajar dan ngelalar kok hasilnya sama saja, tidak menuai kemajuan. Kalian bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Perbaiki adab dalam belajar
Point ini mengajarkan untuk memuliakan ilmu yang tengah kita tekuni. Diantaranya dengan mengistiqomahkan sebelum melakukan belajar, melakukan wudhu terlebih dahulu. Kita juga sebisa mungkin tidak melupakan untuk bertawasul (berdoa) kepada mualif kitab, dengan harapan sebagai bentuk memohon restu agar diberikan kemudahan dalam menghapal maupun memahami isi kitabnya.
Saat belajar kita diharuskan memakai pakaian yang sopan, syar’an wa adatan. Tidak kita belajar tapi justru dengan posisi tubuh bagian atas yang terbuka (tidak memakai sehelai kainpun). Merupakan segelintir gambaran dari memuliakan ilmu yang kita telaah.
Pada point ini juga banyak sekali hal yang harus kita perhatikan. Perlu ditekankan benar bagaimana memuliakan ilmu yang ingin kita peroleh, tidak cukup hanya dengan memuliakan ilmu saja. Memuliakan ahli ilmu juga merupakan salah satu gambaran memuliakan terhadap ilmu. Tindakan menghormati pengajar seperti guru dan kiai merupakan sedikit gambaran memuliakan ilmu.
Bahkan konsep memuliakan ahli ilmu juga tidak sebatas pada guru kita saja. Tapi berlanjut ketaraf yang lebih luas, dengan memuliakan keluarga guru. Sikap harus hormat, kepada putra guru merupakan gambaran memuliakan ahli ilmu. Hal ini sebagai salah satu wasilah kita membangun ikatan bathin dengan guru kita.
- Istiqomah ba’da sholat maktubah
Dalam kaitannya ini, orang yang terbiasa meluangkan waktu usai sholat maktubah dengan berdzikir, membaca nadhom, maupun memutholaah kitab, biasanya akan lebih fokus dalam menjalankan aktivitasnya. Sehingga diharapkan ia akan cepat tanggap dalam menyerap keilmuan.
Kalau kalian susah meluangkan waktu kalian disetiap sholat maktubah. Maka kalian bisa menyempatkan memutholaah di beberapa waktu sholat maktubah yang efektif. Seperti ba’da ashar menjelang maghrib dan waktu sehabis sholat subuh untuk lalar nadhom dan memutholaah. Dikedua waktu tersebut biasanya pikiran kita lebih tenang dan bisa terfokus, karena belum tercampur untuk memikirkan hal lainnya.
- Mengurangi berbuat hal yang mungkar
Melakukan ghosob, mengejek teman, membuang ludah disembarang tempat adalah beberapa contoh hal jelek yang harus kita hindari. Mungkin hal-hal inilah yang menjadi kendala kita dalam memperoleh suatu pemahaman.
Gambaran sebagai ahli ilmu, harus bisa amanah dengan ilmu yang kita punya. Jadi jangan mengharap sebagai ahli ilmu, jika perilaku kita sehari-hari saja masih jauh dari yang namanya orang berilmu. Ilmu adalah suatu kebaikan jadi sebisa mungkin kita mengimbanginya dengan berbuat baik.
- Membuat susunan pertanyaan
Dengan membuat pertanyaan terkait materi maupun hapalan yang belum kita kuasai. Diharapkan kita bisa menelaahnya kembali pada suatu waktu. Membuat pertanyaan, menjadi tanda pengingat kita akan kekurangan kita dalam memahami suatu ilmu.
Semakin banyak pertanyaan yang terkumpul bisa menjadi motivasi tersendiri dalam belajar. Kita akan termotivasi menyelesaikan pertanyaan demi pertanyaan yang kita buat dan lambat laun pun kita akan memahami setiap permasalahan dengan sendirinya.
- Menyenandungkan bait nadhom dengan lirik lagu, maupun sholawat
Kali ini terkait lalaran, bagi santri yang merasa hapalan tak kunjung hapal dan merasa kesusahan untuk menambah bait demi bait. Cara satu ini bisa dijadikan lantaran guna menambahkan hapalan.
Menyenandungkan bait nadhom merupakan bentuk mempermudah menghapal nadhom, dengan metode mencocokan bait nadhom dan tangga nada lagu yang kita gunakan. Sehingga dari yang hanya hafal nada dan lirik lagu, kita lanjut memahami bait nadhom. Cara satu ini bisa juga diterapkan pada selain bait-bait nadhom, tapi pada redaksi kitab-kitab salaf dan lainnya.