web analytics

Ujian Pelajar Islam Dunia Melawan Islamophobia

Ujian Pelajar Islam Dunia Melawan Islamophobia
0 0
Read Time:1 Minute, 53 Second

Agama islam di belahan dunia barat, identik dengan terorisme. Mereka menganggap bahwa seluruh umat Islam adalah teroris. Anggapan ini, berlaku di negara-negara eropa yang minoritas islam. Meski kita sebagai muslim tahu, bahwa islam adalah Rahmatan lil alamin. Namun, propaganda islam di dunia sudah acap kali terjadi. Entah itu  dari oknum-oknum yang islamnya saja belum jelas atau bahkan sekedar kabar propaganda yang sebenarnya salah total. Inilah yang dirasakan teman-teman pelajar islam di Eropa. Mereka rawan di anggap teroris dengan alasan mereka musllim dan patut dicurigai.

Di Prancis, di bawah kepemimpinan presiden Emmanuel Marcon, Islam dicap sebagai biang kerok terorisme di negara ber-ikon menara Eiffel tersebut. Terbukti, pada tahun 2023 sekolah islam bernama Averroes di kota Lille, terjadi pencabutan pendanaan pemerintah. Padahal sekolah swasta ini sudah 10 tahun berdiri, siswanya pun terhitung banyak, yakni mencapai angka 800 lebih siswa. Pencabutan ini terjadi disebabkan pemerintah Prancis yang menemukan kejanggalan dalam manajemen sekolah Averroes. Mereka menduga, ada penyelewengan terhadap nilai-nilai negara Prancis. Dugaan ini tercipta setelah sekolah dinilai tidak mengajarkan ilmu sosial terkait LGBTQ. Juga, terlalu menekankan ajaran keagamaan dalam pembelajarannya. Tidak sampai disitu, sekolah ini juga dituduh berafiliasi dengan salah satu organisasi teroris di Mesir.

Sama halnya, di India hal serupa juga terjadi. Setelah perdana menteri Narendra Modi mencalonkan diri untuk kali ketiga berturut-turut di wilayah Uttar Pradesh, India. Ia menghentikan dana gaji untuk guru madrasah di wilayah tersebut. Penghentian dana ini tanpa alasan yang jelas, bahkan dalam dokumen resminya tidak tercantum alasan secara gamblang. Padahal, ada lebih dari 70.000 madrasah yang sangat membutuhkan program tersebut. Diperkirakan akan ada lebih dari 21.000 guru yang akan menganggur di Uttar Pradesh. Menurut organisasi pembela HAM, Human Right Watch, Partai Bahratiya Janata yang ada di bawah pimpinan Narendra Modi mendukung pengecaman dan pelecehan kepada kelompok muslim.

Sungguh marak islamophobia di negara minoritas islam. Bahkan yang memantik propaganda dan menciptakan atmosfer permusuhan adalah pemerintah di negara itu sendiri. Beratnya perjuangan para pelajar muslim di negara-negara minoritas Islam, melawan orang-orang yang menentanng ajaran agama islam, sangatlah memprihatinkan. Ujian datang silih berganti, baik secara sosial maupun yang lainnya. Kita sebagai sesama muslim patut prihatin akan kasus-kasus semacam ini. Setidaknya, kita harus mendoakan mereka agar diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi masalah yang ada.

Semoga bermanfaat, terimakasih

About Post Author

Abidzar Maulana

Ingin bisa segalanya, termasuk menulis
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like