Sebagai umat muslim, kita diperintah untuk mengerjakan shalat lima waktu setelah peristiwa isra’ mi’raj-nya Nabi Muhammad SAW. Nah, dalam melaksanakan perintah shalat, ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui. Salah satunya adalah waktu-waktu yang di dalamya makruh untuk melakukan shalat.
Dikutip dari kitab Fathul Qorib karya Syeikh Al-‘alamah Muhammad bin Qosim Al-Ghazi,
وخمسة اوقاة لا يصلى فيها الا صلاة لها سبب: بعد صلاة الصبح حتى تطلع الشمس وعند طلوعها حتى تتكامل وترتفع قدر رمح واذا ستوت حتى تزول وبعد صلاة العصر حتى تغرب الشمس وعند الغروب حتى يتكامل غروبها
Ada lima waktu yang dimakruhkan untuk melaksanakan shalat pada waktu itu kecuali shalat yang memiliki sebab. Adapun yang memiliki sebab sebelum pelaksanaan shalat seperti, shalat faitah (shalat yang ditinggalkan), sebab yang bersamaan dengan pelaksanaan shalat seperti shalat gerhana, shalat istisqo’, dan shalat fardu yang diulang (Kitab Nihayatuz Zain: Syeikh Abdul Musthofa Muhammad bin Umar bin Ali An-Nawawi Al-Jawi Al-Bantani).
Kelima waktu tersebut adalah waktu-waktu yang makruh untuk melaksanakan shalat di dalamnya. Maka, sebagai seorang muslim kita wajib mengetahui waktu-waktu tersebut agar tidak ceroboh untuk melaksanakan kewajiban yang telah diperintahkan kepada semua umat muslim.
Karya : Nur Azizah, Santri Asal Pasuruan