Dalam kitab Wasiatul Mushtofa terdapat beberapa wasiat penting Sang Rasul untuk sahabat Ali yang terkumpul dalam beberapa bab mulai dari penjelasan hukum halal dan haram hingga cara menempatkan diri dimasyarakat.
Ali bin Abi Thalib merupakan salah satuahabat yang termasuk assabiqunnal awwalun, beliau adalah sahabat yang pertama kali masuk islam dari golongan anak-anak.
Semasa kecil beliau sudah diasuh oleh Nabi tercinta hingga beliau mendapat didikan langsung dari sang Rasul. Karenanya Rasul pernah bersabda “Aku adalah pintunya ilmu dan Ali adalah kuncinya”.
Ya, benar sahabat Ali adalah pemegang kunci kota ilmunya Rasul hingga sahabat Umar bin Khattab dalam masa kekhalifaanya selalu meminta nasehat kepada beliau setiap hendak mengambil keputusan.
Dalam tulisan ini penulis akan menyampaikan pesan sang kekasih untuk sahabat Ali perihal puasa yang terdapat dalam kitab wasiatul musthofa. Dalam kitab Rasul pernah berpesan
قال عليه الصلاة والسلام : يا علي من صام رمضان واجتنب الحرام فيه والبهتان رضي عنه الرحمان واوجب له الجنان
Artinya:”Rasulullah SAW bersabda:’Hai Ali, barang siapa yang berpuasa Ramadhan dan selama puasa itu menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah dan tidak melakukan kebohongan, maka Allah senang kepadanya dan memastikannya masuk surga’.
Nah, dalam perihal ini penting untuk kita ketahui dua hal dalam menjalankan puasa, yang pertama yakni hal-hal yang membatalkan puasa dan yang kedua hal-hal yang membatalkan pahala puasa.
Perkara yang membatalkan puasa diantaraya seperti yang dijelaskan dalam beberapa kitab fiqih salah satunya masuknya sesuatu dari lubang ke lubang yang ada dalam tubuh.
Sedangkan perkara yang membatalkan pahala puasa seperti yang dijelaskan dalam Hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam ad-Dailami dari Anas ra.” Lima perkara yang membatalkan pahala puasa dan merusak wudu’, yaitu: Berkata bohong, ghibah, adu domba, melihat disertai rasa shahwat, dan sumpah palsu.”
Jadi, dalam menjalankan puasa usahakan diri kita untuk tidak melakukan perkara yang dilarang oleh Allah agar puasa yang kita jalankan selama bulan Ramadhan ini tidak sia-sia dan Allah ridho pada kita.
Iya, memang puasa kita tidak batal tapi jika kita melakukan puasa dan yang kita dapat hanya rasa lapar dan haus saja maka sia-sia ibadah kita untuk memperbanyak pahala dan ridho-Nya. Itulah wasiat Rasul kepada sahabat Ali yang sekaligus ditujukan kepada kita agar kita senantiasa menjaga ibadah puasa kita.