Yang Harus Dilakukan Jomblo Ketika Syahwat Bergejolak
Terkadang pemuda itu menginginkan menikah, disisi lain dia belum siap untuk memulai hidup baru. Ada yang yang ingin fokus studi, belum siap mental, Mengukir karir dulu dan beragam alasan lainnya. Lalu bagaimana bila syahwat iyu tiba-tiba bergejolak. bagaimana pula mengelolanya, simak berikut ini.
1. Puasa
Sudah banyak sekali Hadits dan maqolah ulama bagi yang belum siap menikah dianjurkan untuk puasa, salah satunya solusi yang dianjurkan Nabi Muhammad Saw. semenjak 15 abad silam.
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَبَابًا لَا نَجِدُ شَيْئًا فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“”Abdullah berkata, kami bersama Rasulullah adalah orang-orang muda yang tidak menemukan sesuatu (untuk melampiaskan nafsu seksual). Kemudian, Rasulullah berkata, ‘Wahai para pemuda, barangsiapa memiliki modal, maka hendaknya ia menikah karena hal itu lebih bisa menahan pada pandangan dan lebih bisa menahan pada kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu, maka hendaknya ia berpuasa karena puasa adalah pengekang baginya. ” (HR. Al Bukhari)
Hal itu juga logis sekali, karena sumber energi dari syahwat adalah makanan dan minuman, maka ketika tubuh sedikit terisi makanan dan minuman, hasilnya suplay kepada syahwat juga berkurang.
secara ilmiahnya Pernah ada peniltian di sebuah Rumah Sakit di Amerika, ada 6 orang dewasa diteliti melewati 3 tahap selama 18 Hari. Pertama mereka makan seperti biasa selama 3 hari. Kedua, berpuasa 10 Hari tidak makan dan minum siang-malam kecuali air putih. Tahap ketiga, selama lima hari mereka diberi makan seperti biasanya.
Hasil tes darah menunjukkan hormon seks laki-laki (testosteron) mengalami penurunan dengan frekuensi sangat tinggi ketika menjalani puasa 10 hari sampai 3 hari setelah tahap tiga diatas. Pada Hari ke-empat terjadi peningkatan kualitas hormon testosteron dibanding sebelum puasa. Jadi Puasa selain menurunkan hormon seks juga meningkatkan kualitas hormonnya.
Tapi kalau Puasa dirasa berat, Imam Ghozali menganjurkan untuk menyeringkan lapar, alias asupan makannya dikontrol.
2. Menghindari Memandang Lawan Jenis
Pepatah mengatakan bahwa cinta itu darimata ke hati. Syahwat pun juga demikian, mayoritas bermula dari pandangan.
Maka Dianjurkan Untuk menjaga pandangan alias ‘ghudul basor’
Dalam Ihya’nya Imam Ghozali menyatakan, “apabila tidak bisa menjaga pandangan maka tidak bisa menjaga fikiran dan akan terpecah-pecah konsentrasi serta berpotensi terkena sebuah petaka yang dia tidak kuat menanggungnya.”
Bahkan Nabi dawud, saking berhati-hatinya pada pandangan, mengatakan pada anaknya bahwa lebih baik berjalan dibelakang macan dan ular daripada berjalan dibelakang wanita.
Kanjeng Nabi juga menganjurkannya,
اَلنَّظْرَةُ سَهْمٌ مَسْمُوْمٌ مِنْ سِهَامِ اِبْلِيْسَ لَعَنَهُ اللّهُ ، فَمَنْ تَرَكَهَا خَوْفًا مِنَ اللّهِ آتَاهُ اللّهُ تَعَالَى عَزَّ وَجَلَّ اِيْمَانًا يَجِدُ حَلاَوَتَهُ فِى قَلْبِهِ .
“Pandangan itu adalah anak panah yang beracun dari anak panah-anak panah Iblis yang dila’nat Allah. Barang siapa yang meninggalkan pandangan tersebut karena takut kepada Allah, maka Allah ta’ala ‘azza wa jalla akan mem berinya iman yang akan dia dapati kesedapannya dalam hatinya”.
Pandangan ke lawan jenis memang demikian, sangat berbaya, karena akan berimbas pada pikiran yang kemungkinan bisa berimajinasi, berfantasi yang tidak-tidak.
Sesuai perintah ulama yang sudah-sudah, memandang lawan jenis hanya kadar ada hajat saja. ini juga berlaku pada apa yang kita lihat di medsos. Jadi mari kurangi scroll konten yang terlalu menonjolkan bentuk tubuh lawan jenis. Biar tidak memengaruhi alam bawah sadar diri kita.
3. Menyibukkan Diri dengan Hal Positif
Kalau kita kebanyakan nganggur dan tidak fokus mengerjakan sesuatu. Hal itu laksana ladang bagi setan untuk masuk dan menggoda manusia.
Apalagi nafsu itu menyukai hal-hal yang enak dan mudah dikerjakan, salah satunya ya syahwat tadi, ketketika tidak ngapa”in cuma megang HP ya jadilah potensi besar pikiran kesana kemari.
Maka sangat tepat bila kita menyibukkan kalau tidak mau pusing-pusing ngerjain tugas atau tidak ada niat beribadah ya bisa dengan menekuni hobi lah. Setidaknya tubuh memiliki fokus untuk berbuat sesuatu yang positif.
Bukannya Imam Syafi’i sudah ngendikan,
الْوَقْتُ سَيْفٌ فَإِنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ، وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلْتَهَا بِالْحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ
“Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan”.
Bahkan saking pentingnya Memanfaatkan waktu, Allah Sampai bersumpah atas nama waktu di berberapa surat Al-Qur’an, Wal ‘ashri, Wal laili, Wan nahari, Wad dluha, dll.
Maka dengan Bangkit dari rebahan bisa mengusir setan, melakoni perkara yang bermanfaat bisa meredam nafsu syahwat.
Oke, sekian silakan mencoba tiga hal diatas, semoga kita dihindarkan dari fitnah-fitnah syahwat ya ges….