web analytics
AD PLACEMENT

Burdah di Awal Rojab, Ning Ochi Jelaskan Fadilah dan Kisah Luar Biasa yang Mengiringinya

AD PLACEMENT
0 0
Read Time:3 Minute, 27 Second

Kediri, Elmahrusy Media

(03/01), usai ceremonial malam puncak harlah yang ke-23, sore ini Aula Al-Fatah kembali diramaikan oleh jama’ah burdah. Para santriwati dan ibu-ibu jama’ah yang tak absen berpartisispasi turut memadati Aula Al-Fatah di Jum’at sore yang penuh berkah ini.

Ning Ochi Ngendikan, “Hari ini adalah hari Jum’at pertama di Bulan Rojab, bulan yang dimuliakan,” tutur Ning Ochi mengawali mauidzoh. Beliau menjelaskan bahwa Bulan Rojab ini termasuk salah satu bulan dari empat bulan kalander hijriyah yang dimuliakan. Empat bulan yang dimaksud tersebut diantaranya Bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharrram yang ketiganya berurutan dan terakhir Bulan Rojab yang berdiri sendiri.

Ning ochi dawuh bahwasannya Bulan Rojab memikliki banyak momentum seperti yang telah beliau jelaskan di tahun-tahun sebelumnya, beliau ngedikan, “Malam satu Rojab adalah malam Dimana berdo’a di dalamnya tidak akan tertolak,” tutur beliau kepada jama’ah burdah.

AD PLACEMENT

Yang kedua beliau menambakan keterangan bahwa Bulan Rojab merupakan bulannya Allah SWT dan dianjurkan untuk banyak membaca istighfar. Bulan Rojab merupakan bulan skaral, di dalamnya terdapat sebuah momentum istimewa, yakni moment ketika Rasulullah mendapatkan hadiah luar biasa dari Allah SWT melalui perjalanan isra’miraj.

Perjalanan tersebut merupakan salah satu bentuk Rahmat Allah kepada Rasulullah. Karena berdasarkan sejarah, kala itu Rasulullha sedang dilanda duka yang luar biasa setelah ditinggal oleh dua manusia mulia yakni Sayyidah Khodijah r.a istri beliau dan Abu Tholib paman beliau yang selalu setia mendukung perjalanan dakwah beliau.

Maka dari itu Allah melipur rasa sedih Rasulullah melalui perjalanan isra’ mi’raj, Ning Ochi ngedikan, “Beliau mendapatkan healing pada masa susah-susahnya, sedih-sedihnya setelah ditinggal dua orang supporter Rasulullah,” tutur putri bungsu KH Imam Yahya Mahrus/

Ketika dalam perjalanan mi’raj menuju Arsy Allah SWT Rasulullah mengucapkan salam kepada Allah SWT namun tidak mendapatkan jawaban, mengapa? Ning Ochi menjelaskan, “Allah sendiri memiliki sifat salam, bagaimana anda mengucap salam kepada sang pemilik salam,” tutur beliau memberi penjelasan.

AD PLACEMENT

Beliau juga menambahkan bahwa berawal dari kisah inilah asal muasal bacaan tahiyat yang selama ini kita baca ketika sholat. Rasulullah tidak mengucap salam kepada Allah SWT melainkan memberikan penghormatan melalui lafad

التَّحِيَّاتُالْمُبَارَكَاتُالصَّلَوَاتُالطَّيِّبَاتلِلَّهِ
“Segala penghormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan hanya bagi Allah SWT”

yang kemudian dijawab oleh Allah

السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

AD PLACEMENT

“Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya”

dan kemabali dijawab oleh Rasulullah

السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ

“Semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba Allah yang sholeh”

Dari kisah haru tersebut Ning Ochi dawuh, “Sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada Rasulullah, karena beliau mendapatkan hadiah sebegitu dahsyatnya tetap ingat kepada yang lain,” tutur Ning Ochi.

Jadi, di Bulan Rojab yang penuh momentum mulia ini Ning Ochi dawuh, “Untuk isti’datnya kita menanti bulan suci yang akan datang,” maksudnya berawal dari Bulan Rojab ini Allah menginginkan hambanya untuk membersihkan diri dengan memperbanya membaca istighfar sebelum berjumpa dengan Bulan Romadhon yang dikenal sebagai bulan umatnya Nabi Muhammad.

Beliau menyimpulkan, “Bulan ini memiliki fadilah yang besar dan syariah yang luar biasa karena zaman sekarang dan besok-besok kelak manusia itu benyak mengejar ststus duniawi tapi lupa untuk mengejar ststus ukhrowi,” jelas Ning Ochi.

Seperti kisah Syekh Abu Bakar bin Salim, Ning Ochi bercerita, “Beliau itu di datengi orang yang kaya raya mau meberikan hartanya, kemudian dawuhnya seyekh kala itu dari pada kamu sedekahkan hartamu ini ke saya lebih baik untuk dirimu sendiri, karena saya lebih memilih ilmu daripada harta,” tutur Ning Ochi memberikan contoh kisah ulama yang tidak mengejar status duniawi.

Terakhir, beliau dawuh, “Insyaallah bi barokati Bulan Rojab dan Hari Jum’at kita dimantapkan lagi hatinya untuk mengejar kedudukan terpuji yang Allah dan Rasul-Nya ridhoi serta mencondongkan hati kita pada hal-hal yang bersifat kekal dan diselamatkan dari pernak-pernik duniawi,” doa dan harapaan beliau menutup mauidzoh hasanah sore ini yang dilanjut dengan do’a. Wallahu a’lam.

 

About Post Author

Annisa Fitri Ulhusna

be grateful and be yourself
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tagged with:
berita
AD PLACEMENT

be grateful and be yourself

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Pesan-Pesan Gus Reza Dalam Pembekalan Mudik Santri

Pesan-Pesan Gus Reza Dalam Pembekalan Mudik Santri

Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Gus Reza Mengingatkan Tafaqquh Fi ad-Diin dalam Acara Buka Bersama

Gus Reza Mengingatkan Tafaqquh Fi ad-Diin dalam Acara Buka Bersama

Sanadan 2025 Berani Tampil Beda

Sanadan 2025 Berani Tampil Beda

Majelis Sholawat Kubro ke-13 di Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Putra Lirboyo

Majelis Sholawat Kubro ke-13 di Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Putra Lirboyo

AD PLACEMENT