Dua puluh tiga tahun setelah masa jabatanya selama kurang lebih 20 bulan terputus dan penuh gejolak, Presiden Indonesia yang ke empat KH. Abdurrahaman wahid atau yang lebih dikenal dikalangan umum dengan sapaan “Gus Dur” menandai pergeseran penting dalam dinamika sejarah Indonesia. meskipun terbilang sangat singkat periode beliau dalam memimpin Indonesia untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran tapi tidak menghalangi beliau untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia. Gus Dur terpilih sebagai presiden keempat Indonesia pada tahun 1999 setelah jatuhnya rezim orde baru dan memasuki era reformasi melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). Pemilihannya sebagai presiden merupakan awal dari era demokrasi baru di Indonesia. Bebrapa capaian Gus Dur pada masa menjadi presiden Indonesia sangatlah banyak, diantaranya ialah:
Pembangunan toleransi beragama dan penghapusan kebijakan diskriminatif.
Pada masa pemerintahan presiden Soeharto atau yang dikenal dengan orde baru memiliki strategi politik yaitu dengan mngeluarkan kebijakan asimilasi bagi masyarakat tionghoa yang memberikan keterbatasan gerak bagi masyarakat tionghoa di Indonesia pada waktu itu dan kebijakan ini melawan prinsip-prinsip umum demokrasi.
Setelah runtuhnya orde baru Gus Dur yang dikenal dengan pejuang demokrasi dan pluralisme memberikan angin segar kepada masyarakat tionghoa di Indonesia dengan mengakui agama Khonghucu secara resmi di negara Indonesia pada tahun 2000. Pengakuan ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000, yang mencabut Inpres Nomor 6 Tahun 1967 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 477/74054/BA.01.2/4683/95 Tahun 1978.
Selanjutnya Gus Dur memberikan hari libur nasional perayaan imlek yang mana pada masa pemerintahan belanda perayaan imlek dilarang walaupun pada masa kolonial jepang perayaan imlek diperbolehkan sampai masa kemerdekaan masih bisa dirasakan. dan kemudian pada masa orde baru perayaan imlek dibatasi karena adanya kebijakn asimilasi tersebut. Dengan sikap tersebut dapat dilihat bahwa Gus Dur sangat menjunjung toleransi beragama dan anti Diskriminasi.
Perdaiman dan penyelesaian konflik separatis.
Salah satu pencapaian Gus Dur ialah Upaya belaiau dalam menyelesaikan konflik separatis di Indonesia. Setelah runtuhnya rezim orde baru, Indonesia mengalami ancaman disintegrasi kedaulatan negara. Banyak konflik dan Gerakan separatis yang muncul di daerah-daerah. Untuk menghadapi hal tersebut gus dur menggunakan cara-cara pendekatan lunak dan tidak menggunakan cara militer seperti pemerintahan sebelumnya yang banyak merenggut korban dan menghancurkan komunitas. Dengan menggunakan metode dialog, Abdurahman Wahid berusaha membangun kepercayaan warga terhadap pemerintah seperti halnya di aceh, Gus Dur memberikan opsi referendum otonomi dan bukan kemerdekaan seperti referendum Timor Timur. Dan membangun perdamaian antar kelompok yang bertikai. Melalui pendekatan inilah, Ia menunjukkan ketegasan dan kepemimpinan yang bijaksana dalam menengahi perbedaan yang kompleks dan mendamaikan kedua belah pihak.
Gus Dur Pahlawan bagi PNS (Pegawai Negeri Sipil)
Setelah terjadinya krisis moneter di indonesia, Masyarakat indonesia mengalami kesusahan diberbagai sektor. Akan tetapi setelah Gus Dur terpilih menjadi presiden keempat, ia memberikan angin segar bagi Masyarakat Indonesia termasuk PNS (Pegawai Negeri Sipil)/. Pada masa tersebut, Gusdur menaikan gaji PNS sekitar 100 persen, itu sangat luar biasa bagi kesejahteraan PNS, ditambah pangkat dan golongan para PNS juga lebih baik.
Penstabilan ekonomi dengan perjual belikan beras lokal
Gus Dur juga memiliki andil besar dalam menstabilkan ekonomi Indonesia pasca krisis ekonomi orde baru dengan dibuktikan bahawa beliau berhasil menstabilkan bahan pangan pokok beras. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pada masa pada masa tersebut pemerintah mampu memperjual belikan produk local yang berupa beras local dengan dengan besar dan beras -beras luar negri tidak dipasarkan. Nilai ekonomi yang tadinya minus mencapi 3 menjadi naik secara signifikan menjadi 7,5 persen hanya dalam kurun waktu yang cukup singkat yaitu kurang lebih dua tahun. Bahkan hutang negara pada masa kepemimpinan Gus Dur berkurang 4,5 miliar dolar dari berbagai jenis hutang dan nilai ekspor meningkat hingga duakali lipat..
Gus Dur dalam memimpin memiliki prinsip yakni apa pun yang dinilai secara rasional, maka harus dilakukan. Selanjutnya, pada pelaksanaannya, Gus Dur selalu memilih orang-orang terbaiknya sebagai orang kepercayaan. Sehingga dalam pelaksanaan setiap kebijakan di kementerian mendapatkan keberhasilan, meskipun terdapat kendala-kendala di lapangan. Namun, setiap perjalnaan pasti akan ada cobaan dan ujian yang melanda. Berkat kerja keras dan semangat kebersamaan inilah, bangsa Indonesia telah mendapatkan sentuhan hangat dari seorang presiden yang berjiwa toleran dalam bingkai bhineka tungga ika.
Semangat inilah yang patut dicontoh oleh generasi muda Indonesia saat ini. semangat untuk kembali merajut kebersamaan untuk mewujudkan Indonesia adil dan makmur.