Kebersamaan Santri Al-Misky dalam 3 Momentum Penuh Hikmah: Maulid Nabi, Ultah Gus Reza, dan Haul Ibu Nyai Hj. Qomariyah
Kediri, Elmahrusy Media. Pondok Pesantren Al-Misky HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri gelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Ibu Nyai Hj. Qomariyah pada malam Ahad, 21 September 2024 M / 17 Rabi’ul Awal 1446 H. Acara yang diselenggarakan di Aula Al-Misky ini dihadiri oleh Pengasuh PP. Al-Misky, yakni DR. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc., MA dan Ning Hj. Niswatul Arifah.
Pada pukul 19.04 WIB, rangkaian acara dimulai dengan pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dan pembacaan Maulid ad-Dziba’i. Suasana semakin khidmat saat KH. Reza Ahmad Zahid melangitkan do’a yang diaminkan para santri.
Usai do’a bersama, KH. Reza Ahmad Zahid menyampaikan untaian kalam hikmah kepada para santri Asrama Al-Misky;
“Malam hari ini, kita mengadakan suatu program tahunan, yakni Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Wafatnya Simbah Nyai Hj. Siti Qomariyah. Beliau merupakan istri dari KH. Utsman Al-Ishaqy serta Ibunda dari Ibu Nyai Hj. Zakiyyatul Miskiyah.” Tutur Putra pertama dari Ibu Nyai Hj. Zakiyyatul Miskiyyah ini.
Beliau juga berharap atas keberkahan acara yang digelar pada malam istimewa ini: “Semoga kita mendapat keberkahan memperingati Maulid Nabi serta barokah dari Allahuyarham Simbah Nyai Hj. Siti Qomariyah. Semoga Beliau membalas dengan do’a yang lebih dahsyat, lebih utama daripada yang kita lakukan.”
Selanjutnya, Abah Reza – sapaan akrab KH. Reza Ahmad Zahid – menyampaikan beberapa pemikiran yang menarik terkait Peringatan Kelahiran Rasulullah SAW;
“Pernahkah kalian menemukan peringatan wafatnya seseorang selain Rasulullah SAW? Mengapa Rasulullah itu yang diperingati adalah hari lahirnya? Pernahkah kalian menemukan peringatan hari kelahiran seseorang setelah orang tersebut wafat?” Tutur Beliau.
Kemudian Abah Reza menjelaskan bahwa lahirnya Rasulullah SAW merupakan anugerah dan berkah bagi alam semesta. Karena melalui Nabi Muhammad, Allah SWT menurunkan ajaran Islam yang sempurna sebagai petunjuk dan jalan keselamatan bagi manusia sebagaimana dinyatakan dalam QS. Al-Anbiya’ ayat 107;
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ [الأنبياء: 107]
Selanjutnya, Abah Reza menyinggung tentang sifat Ma’shum (terjaga dari dosa) yang dimiliki oleh Rasulullah SAW sejak Beliau lahir hingga wafat:
“Rasulullah itu mulai lahir hingga Beliau wafat tidak pernah melakukan dosa karena Allah memberinya sifat Ma’shum. Inilah mengapa Beliau yang diperingati adalah Hari Lahirnya, bukan Hari Wafatnya seperti orang biasa.”
Usai menuturkan alasan terkait Mengapa Hari Kelahiran Baginda Nabi lebih layak untuk diperingati dibandingkan Hari Wafatnya, Abah Reza menyampaikan alasan Mengapa Orang Biasa yang diperingati adalah Hari Wafatnya, dengan menyebutkan sebuah qoidah;
كل شيء بأواخرها
“Setiap sesuatu itu dilihat dari akhirnya.”
“Kalau akhirnya bagus, ya berarti ia tergolong husnul khotimah. Kalau akhirnya jelek, berarti ia tergolong su’ul khotimah.” Tutur Beliau.
Abah Reza kemudian membuat perumpamaan akhir hayat dari 2 orang yang bertolak belakang;
“Ada orang yang awalnya bagus, alim, khusyu’, sholih, kemudian ia bermaksiat dan meninggal dalam keadaan su’ul khotimah. Naudzubillah. Ada juga orang yang awalnya tidak tahu tulis menulis, tidak bisa baca kitab, baca Al-Qur’an, wiridan, istighotsah, mujahadah dan lain sebagainya, kemudian ia mondok di Pondok Pesantren, mendapat ilmu, mendapat pelajaran dan akhirnya sholih-sholihah, maka ketika meninggal ia dalam keadaan husnul khotimah.”
Dawuh tersebut menandakan bahwa kebaikan dan ketakwaan seseorang bukanlah jaminan untuk akhir yang baik (husnul khotimah). Adapun orang yang awalnya tidak tahu tentang agama, namun kemudian tekun belajar dan mengamalkannya, maka dapat mencapai akhir yang baik.
Oleh karena itu, Beliau mengajak para santri Asrama Al-Misky untuk senantiasa bersemangat dalam menuntut ilmu agama dan mengamalkannya, agar kelak dapat mencapai akhir yang baik dan menjadi perempuan yang shalihah;
“Semoga ilmu yang kita dapatkan bisa menjadi pengingat dan pendamping untuk menuju akhir yang baik. Mari semangat mondoknya, mari semangat ngajinya, agar menjadi Perempuan yang sholihah.”
Pada momentum bahagia kali ini, Abah Reza menekankan pentingnya mengingat dan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh syukur;
“Berbahagialah dalam mengingat dan menyikapi Maulid Nabi Muhammad SAW. Ini sudah disiapkan buah dan jajan-jajan sebagai bentuk tasyakuran kita, bukan sebuah sesembahan ataupun sesajen, melainkan wujud syukur kita karena telah diberi hadiah yang luar biasa, yakni Nabi Muhammad, dan juga diberi hadiah yang istimewa yaitu menjadi umatnya Nabi Muhammad SAW.”
Syukur merupakan salah satu perintah penting dalam Islam sebagai bentuk terima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Dengan bersyukur, seorang muslim mengakui bahwa segala sesuatu yang dimilikinya adalah anugerah dari Allah. Selain itu, bersyukur juga merupakan bentuk ketundukan dan penghambaan diri kepada Allah sebagai Sang Pencipta. Dalam ayat ke-7 QS. Ibrahim, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Abah Reza melanjutkan: “Sudah sepatutnya kita berbahagia dalam menyambut lahirnya Nabi Muhammad SAW. Kalau ultahnya besti saja kita memberi hadiah yang istimewa, memberi doorprize. Apalagi ini yang ulang tahun bukan hanya besti kita, bukan hanya teman kita, bukan hanya pimpinan kita, melainkan Nabi kita, Nabi Muhammad SAW.” Pungkas Beliau.
Usai Mau’idloh Hasanah, para santri Asrama Al-Misky merayakan Ulang Tahun Abah Reza yang ke-44. Suasana haru menyelimuti saat kue tart dibawakan Mas Novan Ahmd Reza dan Kak Ronim Azkal Misky, beserta iringan lagu Mabruk Alfa Mabruk yang dibawakan Tim Habsyi Asrama Al-Misky.
Para santri kian gembira saat acara dilanjutkan dengan ‘lempar buah dan jajan’ yang menjadi ciri khas perayaan Maulid di setiap tahunnya.
Pada pukul 21.45, acara dilanjutkan dengan Tilawatil Qur’an oleh Saudari Hilmiyah Bahamisah. Disusul dengan kreasi santri yang mempersembahkan Syahril Qur’an dan Story Telling tentang Baginda Nabi, menambah antusias para santri Asrama Al-Misky.
Terdapat juga pengumuman dan pembagian hadiah bagi Pemenang Lomba Cipta Literasi spesial Maulid Nabi yang diadakan oleh Tim Media Elmahrusy pada tanggal 15 – 20 September 2024. Terakhir, acara penutup dimeriahkan dengan sholawat bersama yang dibawakan Tim Habsyi dan Tim Marawis Asrama Al-Misky. Tak lupa, tradisi talaman pun menambah kebersamaan para santri di malam penuh barokah ini.
Momen bersejarah ini bukan sekedar perayaan, melainkan panggilan untuk merevitalisasi nilai-nilai luhur dalam diri setiap insan. Mari kita jadikan setiap dzikir dan senyum yang terukir sebagai pengingat untuk terus meneladani akhlak mulia Rasulullah dan juga meneruskan perjuangan Ibu Nyai Hj. Qomariyah sebagai figur wanita shalihah. Semoga setiap bait pujian yang kita lantunkan membawa berkah yang tak terhingga, mengilhami kita untuk menyebarkan kasih sayang dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat kelak. Aamiin.
Wallahu a’lam.