web analytics
AD PLACEMENT

Muwadda’ah Asrama Al-Misky, Berikut Untaian Kalam Hikmah Murobbi

Acara Penutupan Kilatan Ramadhan dan Muwadda’ah di Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo Asrama Al-Misky
AD PLACEMENT
4 0
Read Time:5 Minute, 29 Second

Kediri, Elmahrusy Media (16/03/25). Lailatul Muwadda’ah berlangsung di bulan penuh barokah. Malam Nuzulul Qur’an ini, kami segenap santri Pondok Pesantren Putri HM Al-Mahrusiyah Asrama Al-Misky mengadakan acara penutupan kilatan yang bertempat di Aula Al-Misky. Setelah 15 hari terlewati, kini saatnya kami kembali, menikmati kampung halaman yang sudah lama menanti.

Acara Penutupan Kilatan Ramadhan ini dimulai pada pukul 20.30 WIB. Pagi harinya, kami bersama-sama melangitkan Do’a Khotmil Qur’an setelah 15 hari full tadarusan. Usai sholat tarawih dan istighotsah, baru lah moment penuh haru ini digelar. Muwadda’ah yang menjadi tradisi sebelum pulang ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Asrama Al-Misky, yakni KH. Reza Ahmad Zahid beserta istri tercintanya, Ning Hj. Niswatul Arifah.

“Alhamdulillah, pada malam hari ini kita bisa berkumpul untuk memperingati Penutupan Kilatan Ramadhan, Muwadda`ah sekaligus memperingati Malam Nuzulul Qur`an. Semoga kita semua mendapat keberkahan dari Malam Nuzulul Qur`an ini. Aamiin ya robbal `alamiin.’’ Sambut Abah Reza yang diiringi gema ‘amin’ para santri.

Pada momentum kali ini, KH. Reza Ahmad Zahid berpesan kepada segenap santri untuk mengamalkan kitab-kitab yang telah dikaji selama Ramadhan, ’’Alhamdulillah, ngajinya sudah khatam semua. Pesan saya, jadikan itu sebagai pembelajaran bagi kalian. Jadi, ketika mengaji itu jangan hanya seni ma`nani saja. Ketika mengaji jangan mengejar tam-tam an saja, tapi mengaji itu ya diresapi maknanya, agar dapat ilmunya, tidak sekedar menulis saja.”

AD PLACEMENT

“Namun, tam-tam an kitab juga penting agar ada ‘atsar’ yang menjadi bukti bahwa kalian mengaji. Kelak, makna-makna yang kalian tulis akan menjadi saksi.” Abah Reza kemudian menuturkan sebuah maqolah:

“العلم بلا عمل كالشجر بلا ثمر”

“Ilmu tanpa amal bagaikan tanaman tanpa buah”

“Ilmu apapun itu, baik itu ilmu fiqih, ilmu Al-Qur’an, maupun ilmu nahwu shorof, harus kalian amalkan. Kalau cuma ilmu tok, maka seperti tanaman (tanpa buah). Tapi kalau belajar plus diamalkan, ilmunya akan bertambah, seperti halnya pohon berbuah. Inilah yang dinamakan ilmu yang barokah.”  Jelas Abah Reza.

AD PLACEMENT

Pengasuh Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah ini juga ‘mewanti-wanti’ para santri agar akhlakul karimah senantiasa menjadi penghias diri:

“قيمة المرء من أخلاقه”

“Harga diri seseorang dapat dilihat dari akhlaknya”

“Standar harga diri seseorang itu dilihat dari akhlaknya. Setinggi apapun ilmu seseorang, kalau tidak ada akhlaknya, maka tidak ada harganya. Maka dari itu, hiasi diri kalian dengan akhlak yang indah.”

AD PLACEMENT

“Terlebih ketika di rumah nanti, harus ada bedanya antara ‘before’ nyantri dan ‘after’ menjadi santri. Haliyahnya dijaga, tutur katanya ditata. Kepada orang tua harus sami’na wa atho’na. Jangan sampai berkata keras, sebagiamana dalam Al-Qur’an: ولا تقل لهما أفPesan beliau sembari membacakan QS. Al-Isra’ ayat 23.

Tak hanya itu, beliau juga berpesan agar para santri mengisi liburan dengan hal-hal yang positif. “Liburan ya liburan, tapi yang namanya ngaji jangan sampai berhenti. Liburan ya liburan, tapi nadzoman harus tetap ada di saku kalian. Ingat, kalian akan kembali ke Pondok Pesantren lagi.”

Beliau melanjutkan, “Bagi para santri yang tidak pulang, tenaang. Jangan berkecil hati. Nanti akan disiapkan ‘home theater’ bioskop Al-Misky.” Tutur Abah Reza menenangkan para santri yang tidak pulang.

“Demikian pesan saya. Semoga perjalanan kalian semua lancar. Semoga diberikan keselamatan sampai tujuan. Sampaikan salam kami kepada orang tua kalian. Jangan lupa, Kun santri haitsu ma kunti.” Pungkas Abah Reza yang ditutup dengan do’a safar bersama.

Acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba-lomba yang diadakan panitia kilatan ramadhan, yakni Lomba Gema Fajar dan Lomba Kultum. Selanjutnya, ada Lomba Mading antar kamar dan juga Lomba Jam’iyyah antar tingkatan formal. Tak lupa dan yang paling ditunggu-ditunggu di setiap tahunnya adalah penyematan gelar “Santri Teladan” tahun 2024-2025.

Pemberian Pengahrgaan kepada Santri Teladan Tahun 2024-2025
Pemberian Pengahrgaan kepada Santri Teladan Tahun 2024-2025

Usai sesi dokumentasi, Ning Hj. Niswatul Arifah menyampaikan kalam hikmahnya kepada mbak-mbak santri Al-Misky. “Ahli Qur’an itu bukan orang yang bisa membaca atau menghafal Al-Qur’an saja. Ahli Qur’an adalah orang yang mampu mengamalkan makna yang terkandung dari Al-Qur’an.” Tutur beliau.

Ning Hj. Niswatul Arifah atau yang akrab dipanggil Mama Rifa oleh para santri Al-Misky ini kemudian membacakan ayat Al-Qur’an yang hendaknya diamalkan seorang perempuan;

…فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ

“Janganlah kamu merendahkan suara (dengan lemah lembut yang dibuat-buat) sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab: 32)

Ayat diatas merupakan pesan Allah SWT kepada “Ummahatul Mu’minin”. Sebagai pendamping Nabi yang merupakan representasi Al-Qur’an dan Islam, maka Allah memintanya untuk menjaga citra, jika ia bertakwa. Menjaga kehormatan ini dispesifikkan lagi dalam hal bersuara dan berbicara. Yakni perintah untuk berbicara tanpa membangkitkan nafsu lawan bicara, dan juga berkata yang baik-baik, dengan cara yang wajar.

“Ciri-ciri wanita sholihah min ahlil jannah (Insya Allah) itu (1) Judes, (2) Kereng, (3) Teges. Inilah tiga sifat yang harus dimiliki perempuan zaman sekarang.” Tutur Mama Rifa.

Beliau berpesan kepada para santri untuk selalu menjaga martabat sebagai seorang perempuan. Sejurus kemudian, beliau mengupas tata cara berpakaian yang sesuai dengan syariat dan juga pentingnya memiliki akhlak yang sesuai dengan adat (Pesantren). Salah satunnya adalah adat sungkeman, yang bukan berarti tanda ketinggalan zaman.

Ning Hj. Niswatul Arifah saat memberikan wejangan kepada para santri
Ning Hj. Niswatul Arifah saat memberikan wejangan kepada para santri

Tak hanya itu, Mama Rifa juga mengingatkan lagi terkait pentingnya menjaga haliyah dan tutur kata – Selaras dengan yang disampaikan Abah Reza, bahwa ‘before’ dan ‘after’ harus ada bedanya.

Sebelum acara resmi ditutup, beliau memberikan amalan agar selamat saat perjalanan pulang, diantaranya;

  • Memperbanyak membaca sholawat
  • Membaca بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
  • Membaca tasbih sebanyak 33x

Usai menyimak dengan seksama Mau’idloh Hasanah dari Pengasuh Pondok Pesantren Putri Lirboyo HM Al-Mahrusiyah Asrama Al-Misky, yakni Beliau KH. Reza Ahmad Zahid dan juga Istri tercintanya, Beliau Ning Hj. Niswatul Arifah, kami melanjutkan ke acara terakhir, yakni acara Mushofahah dengan Ning Hj. Niswatul Arifah. Rangakaian acara Penutupan Kilatan Ramadhan pun berakhir pada pukul 22.20 WIB. Semoga wejangan-wejangan dari Murobbi malam penuh barokah ini dapat kita amalkan sepenuh hati. Aamiin.

Wallahu a’lam.

Moment mushofahah para santri Asrama Al-Misky
Moment mushofahah para santri Asrama Al-Misky
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

AD PLACEMENT

Struggle

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Pesan Habib Abdul Qodir Mauladdawilah: Kunci Kesuksesan Santri Ada di Tangan Para Masyayikh

Pesan Habib Abdul Qodir Mauladdawilah: Kunci Kesuksesan Santri Ada di Tangan Para Masyayikh

Gus Reza: “Jangan Sampai Kalian Meninggalkan yang Namanya Berdo’a!”

Gus Reza: “Jangan Sampai Kalian Meninggalkan yang Namanya Berdo’a!”

Halal Bi Halal Asrama Al-Misky, Pererat Silaturahmi Antar Santri

Halal Bi Halal Asrama Al-Misky, Pererat Silaturahmi Antar Santri

Halal Bi Halal Keluarga Besar Yayasan Al-Mahrusiyah

Halal Bi Halal Keluarga Besar Yayasan Al-Mahrusiyah

Menjelang Perpulangan, Berikut Pesan Gus Anas dan Ning Ochi

Menjelang Perpulangan, Berikut Pesan Gus Anas dan Ning Ochi

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

Haul Almarhum Almaghfurlah KH. Abdul Karim wa Zaujatihi Wa Dzurriyyatihima

AD PLACEMENT