Pembukaan Reformasi HM Al-Mahrusiyah periode 2024-2026
Kediri, Elmahrusy Media.
(18/01) kamis malam, bertempat di Masjid Al-Mahrusiyah III Ngampel. Pelaksanaan acara Pembukaan Rangkaian Reformasi Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah periode 2024-2026 dilangsungkan, acara ini merupakan pembuka dari beberapa rangkaian, seperti Festival Perlombaan, Rumusan Musyawarah Santri, Laporan Pertanggungjawaban, juga Pelantikan.
Dibuka dengan sambutan dari Ketua Pondok, Bapak. Ilham Fawaid yang menyampaikan betapa begitu keramatnya reformasi kali ini yang bersamaan dengan tahun politik. “Ini bersejarah karena pemilihannya dan pelantikannya, itu sama dengan tahun presiden dilantik,” ujarnya.
Beliau berharap, ketua pondok yang akan datang harus mewarisi kebijaksanaan presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, “semoga semangat dan kebijaksaan sama dengan bapak presiden,” sambung Bapak Ilham Fawaid.
Beliau juga mengingatkan bahwa sportifitas harus dijunjung tinggi pada perlombaan festival kali ini “Sampean fanatik monggo, tapi jangan sampai berlebihan, di perlombaan apapun,” pungkasnya.
Sambutan selanjutan disampaikan oleh KH. Faruq Qusyairi selaku penasehat Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah, beliau mengenang acara reformasi ditahun 1992 ketika beliau dicalonkan menjadi ketua pondok. Beliau mengutip dawuh KH. Imam Yahya Mahrus ,“bahwa demokrasi di pondok pesantren adalah dari santri, oleh santri, untuk santri.” Beliau juga mengingatkan untuk menjadikan masa khidmah di pondok pesantren sebagai media ilmu yang bermafaat, “orang kalau mau menghormati, memuliakan ilmu, memuliakan guru, memuliakan teman-temannya insya allah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan diangkat derajatnya oleh Allah Swt,” jelas Yai Faruq.
Tidak lupa beliau juga memberikan wejangan untuk kepengurusan yang akan datang, guna memegang amanah dengan baik dan menjadikan kesempatan ini untuk sarana latihan bermasyarakat. “Mari, ketika kita diberi amanah menjadi pengurus peganglah dengan baik itu bagian kita dalam bermasyarakat, maka sebetulnya ketika menjadi pengurus pondok kita dilatih untuk memanage masyarakat” Ujarnya.
Festival Perlombaan dibuka secara simbolis oleh KH. Izzul Maula Dliyaullah sambil diiringi dengan pengumuman peserta lomba yang diikuti oleh 14 perwakilan, baik lorong maupun pengurus. Disambung dengan mauidhotul hasanah yang juga disampaikan oleh Gus Izzul, beliau berharap kepada kepengurusan yang akan dilantik untuk memberikan penyegaran dan warna baru untuk pondok pesantren HM Al-Mahrusiyah. “Kegiatan rutin yang sudah ada sejak lama ini, di setiap periodenya kita melakukan penyegaran dalam struktur kepengurusan dengan harapan akan selalu ada ide-ide baru, selalu ada inovasi-inovasi baru untuk teman-teman santri semua,” terang Gus Izzul
Beliau berpesan bahwa betapa banyak kebaikan yang bisa kita dapatkan di pondok pesantren, “di pondok itu sumurnya amal jariyah ketika ditunjuk menjadi pengurus teman-teman santri, maka seakan dia mengais amal jariyah yang akan dia terima manfaatnya di akhirat,” sambung beliau.
Beliau juga mengutip ungkapan dalam kitab Ta’alim Muta’alim, Al-ajru bi qodri ta’ab, dalam menuntut ilmu dengan masaqoh yang begitu banyak dan dilalui selama bertahun-tahun karena proses menuntut ilmu tidak ada yang sebentar, maka balasan yang akan diterima juga akan sangat besar.
Pesan beliau kepada kepengurusan yang akan datang untuk patut berbahagia mengemban amanah sebagai pengurus dan melaksanakan dengan ikhlas dan rasa tanggung jawab yang tinggi, jangan sampai menyalahgunakan amanah tersebut. Harus terus ada evaluasi kinerja dan jangan sampai malu untuk bertanya dengan kepengurusan sebelumnya. “Ketika kalian ditunjuk harusnya kalian merasa berbahagia, ini merupakan kesempatan yang luar biasa, maka dari itu kami selalu berpesan kepada teman-teman semuanya kepada teman pengurus dalam menanggung amanah yang luar biasa mulia ini dengan rasa ikhlas dan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, jangan sampai menyalahgunakan amanah yang telah diberikan keluarga (pondok pesantren) kepada kalian semuanya,” jelas Gus Izzul.
“Maka dari itu kami berpesan kepada pengurus periode selanjutnya untuk selalu berkomunikasi dan mengevaluasi kepengurusan periode-periode sebelumnya, jangan merasa bosan untuk bertanya kepada kepengurusan sebelum-sebelumnya,” pungkas beliau.
wallahu a’lam.