web analytics

Pesan Ning Ochi untuk Sambut Rabiul Awal, Hayyun fi Qulubina ya Rasulallah

Pesan Ning Ochi untuk Sambut Rabiul Awal, Hayyun fi Qulubina ya Rasulallah
0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

Kediri, Elmahrusy Media, (30/08), sore ini di penghujung bulan Agustus dan Sofar, Aula Al-Fatah kembali diramaikan dengan jama’ah burdah. Berbondondong-bondong santriwati beserta ibu-ibu jam’ah burdah melantunkan sholawat burdah membelah kedamaian langit sore tanah Lirboyo Al-Mahrusiyah.

Sore ini Ning Ochi menyampaikan pesan, “Alhamduliallah sebentar lagi kita berjumpa dengan bulan mulia,” tutur beliau kepada para jama’ah. Apa yang dimaksud bulan mulia? Yakni bulan terlahirnya utusan Allah yang mulia Nabi Muhammad SAW.

Jika bukan karena beliau Rasulullah SAW Ning Ochi ngendikan, “Kita tidak akan berada disini dan alam semesta tidak akan diciptakan oleh Allah SWT,” tutur pengasuh Asrama Darsy dan Darzen.

Bahkan alam semesta yang kita tempati sekarang diciptakan dari nur Rasulullah SAW. Sudah seharusnya kita bersyukur mengucap alhamdulillah karena diberikan nikmat penglihatan oleh Allah SWT sehingga dapat melihat ciptaan-Nya.

Ning Ochi juga menambahkan, “Nikmat itu tidak akan terasa sampai nikmat tersebut diambil,” tutur beliau kepada jama’ah burdah. Jadi, sebuah nikmat yang dianugrahkan Allah SWT kepada hambanya tidak akan dirasakan oleh hamba tersebut sampai pada titik Allah mencabut nikmat yang telah diberikan.

Karena apa? Ning Ochi dawuh, “Karena saking kita terbiasa dengan apa yang kita punya, kita tidak merasa bahwa itu sebuah nikmat adzimah,” nasihat beliau kepada para jama’ah burdah baik online maupun offline.

Beliau melanjutkan, “Disini sebentar lagi kita akan bertemu dengan syahrul adzim, yaitu sebuah bulan yang dinanti-nanti kedatangannya. Dan ada dua hal yang wajib kita berbahagia di dalamnya, pertama berbahagia karena ilmu Allah dan kedua bahagia dengan diutusnya Rasulullah sebagai wujud dari rahmatullah,” pesan putri bungsu Ibu Nyai Hj Zakiyah Misykiyah Al-Ishaqi.

Lalu, bagaimana cara kita bersyukur? Diantaranya Ning Ochi menyampaikan beberapa cara meliputi meneladani sifat-sifat dan sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti bagaimana Rasulullah tidur dan aktivitas-aktivitas yang beliau kerjakan dalam kesehariannya.

Tidak hanya itu, kita juga harus mengetahui biografi Rasulullah SAW, seperti beliau dilahirkan di tahun berapa, bulan apa, tanggal berapa, dan diwaktu apa. “Disini ada yang tahu Rasulullah di lahirkan di jam berapa?” tanya Ning Ochi kepada jama’ah.

Kemudian beliau menjawab, “Jadi Rasulullah itu dilahirkan di waktu fajar, sir nya waktu fajar yaitu waktu terijabahnya do’a-do’a atau waktu mustajab,” jelas beliau. Kemudian beliau menambahkan keterangan bahwa Rasulullah itu dilahirkan dengan posisi mengacungkan satu jari keatas yang menunjukan bahwa Allahu ahad. Rasulullah juga dilahirkan tanpa menangis sebagai tanda bahwa beliau itu terjaga. Karena sesungguhnya bayi yang baru lahir di dunia itu sudah di ganggu oleh setan.

Terakhir Ning Ochi menyimpulkan, “Itulah yang harus kita ketahui apa-apa tentang Rasulullah dan targetnya kita itu ingin bertemu dengan kanjeng nabi. Kita punya target yang levelnya bertaraf akhirat bukan lagi internasional. Maka, mari kita hadirkan beliau di hati kita, kita aplikasikan dalam keseharian kita hayyun fi qulubina ya Rasulallah,” pesan peliau kepada jama’ah sekaligus sebagai penutup burdah yang dilanjutkan dengan do’a oleh beliau.

About Post Author

Annisa Fitri Ulhusna

Santri Al- Mahrusiyah Lirboyo, Kediri. Santri ngabdi kiai dan seorang gadis penggemar literasi
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like